Inspire | Love & Relationship

Punya Pacar Tapi Tetap Merasa Kesepian, Kenapa Ya?

Rabu, 22 Nov 2023 18:30 WIB
Punya Pacar Tapi Tetap Merasa Kesepian, Kenapa Ya?
Foto: Unsplash
Jakarta -

Ketika menjalani sebuah hubungan asmara dengan seseorang, kita tentu ingin merasa dekat dengan dia dan merasa dicintai. Namun terkadang kebiasaan yang itu-itu saja saat pacaran alias monoton, mungkin membuat 'percikan' cinta semakin meredup, sampai timbul rasa bosan dan kesepian.

Bukan cuma itu, bila dalam hubungan ada satu orang yang merasa seolah-olah satu-satunya yang menanggung beban atau yang 'berjuang', siapa pun pasti merasa sendirian menjalani hubungan itu. Namun, ada sedikit perbedaan antara merasa sendirian dan merasa kesepian dalam hubungan.

Dikutip Well and Good, terapis pernikahan dan keluarga, Joy Berkheimer, PhD, kesepian lebih ke perasaan tidak terlihat dan terputus, sedangkan sendirian berarti merasa seperti kamu berada dalam satu tim tapi hanya berusaha sendiri dikarenakan pasangan tidak memahami kamu.

"Kesepian rasanya seperti, 'Aku sekamar denganmu, tapi semua hal lain penting bagimu, dan sepertinya aku tidak ada atau tidak membuatmu tertarik dengan cara apapun'. Sedangkan sendirian itu seperti, 'Aku punya kemampuan untuk membuat hidup berjalan lancar bahkan tanpa perlu adanya kontribusi kamu atau kamu jadi pasanganku," ujar Dr. Berkheimer.

Alasan Mengapa Kamu Merasa Sendiri atau Kesepian

Pada akhirnya, kedua perasaan ini bisa mengikis suatu hubungan dan menimbulkan pertanyaan tentang, apakah hubungan itu layak untuk dipertahankan sejak awal? Nah, mungkin berikut ini adalah beberapa alasan mengapa kamu merasa sendirian dalam suatu hubungan yang sedang dijalani.

1. Kalian menjalani kehidupan paralel

Sebagai orang dewasa yang punya banyak tanggung jawab, kamu pasti sibuk sampai tidak punya waktu melakukan hal yang kamu sukai, bahkan sampai lupa kalau punya pacar yang juga masih harus diberikan perhatian. Semakin kamu dan pasangan melewati waktu tanpa menghabiskannya bersama, akibatnya rasa kesepian dan kesendirian itu semakin menjadi.

2. Pasangan tidak suportif

Alasan lain kenapa kamu mungkin merasa sendirian dalam suatu hubungan adalah kalau pasanganmu tampaknya tidak peduli, tidak mendukung, atau tidak melakukan upaya-upaya aktif untuk membantumu mencapai tujuan. Misalnya, cita-cita kamu adalah menjadi penulis novel, jadi kamu memerlukan waktu khusus di malam hari untuk bertukar pikiran atau membuat draft catatan.

Setelah kamu mengungkapkan kebutuhan tersebut pada pasangan, dia justru malah mengganggumu dan berharap kamu melakukan tugas rumah saat kamu sedang bekerja atau terus mengkritik pekerjaanmu. Kemungkinan secara tidak langsung dia tidak pernah mendukung kamu.

3. Kamu satu-satunya yang 'berjuang' dalam hubungan itu

Selain mempunyai tujuan individu, pasangan seringkali menetapkan tujuan bersama; pikiran; menikah, membeli rumah, memiliki anak, atau berkeliling dunia. Jika kamu merasa bertanggung jawab untuk mengupayakan atau mencapai tujuan-tujuan itu, kamu bisa merasa sendirian dan kesepian dalam hubungan.

4. Tidak satu visi-misi lagi

Nilai-nilai bersama adalah bagian dari fondasi hubungan yang sehat, sehingga kamu dan pasangan merasa menjadi bagian dari tim yang kohesif. Bila seiring berjalannya waktu, kamu menemukan bahwa nilai-nilai kamu tidak sejalan dengan pemikiran pasanganmu atau ada yang berubah, kamu mungkin merasa sudah tidak sejalan dengan pasangan. Dalam hal ini nilai yang fundamental. Misalnya perbedaan agama, nilai-nilai keluarga, dan gaya pengasuhan anak pun bisa menjadi faktornya.

5. Berusaha mengubah pasangan

Jika hubungan kamu telah berubah menjadi dinamika orang tua-anak atau guru-murid   di mana kamu merasa bertanggung jawab untuk membentuk pasanganmu menjadi orang yang kamu inginkan, atau untuk mengajari mereka keterampilan penting   kamu akan terasa seperti tdak mempunyai rekan satu tim yang setara dalam hubungan asmaramu.

Mungkin pasanganmu memiliki pendidikan yang berbeda denganmu atau tidak pernah mempelajari keterampilan dasar memasak atau manajemen keuangan    dan sekarang adalah 'tugas' kamu untuk membekali pasangan dengan pengetahuan tersebut. Peran mengajar seperti itu bisa terasa seperti terisolasi dan tidak akan mengubahnya sama sekali.

6. Kamu dan pasangan mulai jenuh

Perasaan tidak terkoneksi bisa terjadi saat kamu atau pasangan merasa komunikasi verbal dan non-verbal sederhana pun tidak terbalas. Situasi ini bisa mencakup hal-hal seperti kasih sayang fisik, lelucon, pertanyaan, dan keinginan seksual. Tapi apapun bentuknya, jika kamu merasa kalau pasangan kamu tidak menerima atau membalasnya, hal ini bisa menciptakan rasa jenuh satu sama lain hingga berujung kesepian.

Pada titik ini, penting untuk mencari tahu kenapa kamu dan pasangan bisa terjerumus ke dalam pola tersebut. Apakah itu disebabkan oleh rasa cemas atau ketidaksesuaian dalam cara mengungkapkan perasaan, atau ada hal lain.

7. Pasangan tidak mengerti situasi hidupmu

Jika kamu mempunyai pasangan, kamu pasti ingin dapat berbincang tentang hal-hal yang dialami atau berdiskusi tentang hal-hal tertentu. Kemudian, mereka merasa tidak relate dan sulit memahami apa yang kamu rasakan, mungkin kamu akan merasa kesepian.

Atasi Perasaan Itu

Sama seperti masalah hubungan lainnya, cara kamu mengelola perasaan kesepian atau sendirian dalam suatu hubungan berkaitan pada akar masalahnya. Kalau misalnya, kamu tahu kalau kamu dan pasangan punya sistem nilai yang sangat berbeda atau bahwa tujuan hidupmu tidak sejalan, sebaiknya berpisah saja. Namun dalam beberapa kasus sebenarnya bisa didiskusikan.

"Jika kamu bisa mengkomunikasikan perasaanmu dan berbagai dengan pasanganmu bagaimana rasanya (merasa sendirian), hal ini bisa memotivasi pasangan untuk belajar bagaimana mendukungmu dengan lebih efektif atau membuatmu merasa diakui atas apa yang kamu alami-walaupun mereka tidak bisa merasakan apa yang kamu rasakan," kata Dr. Berkheimer.

Salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mendorong empati pasanganmu bukan memaksanya, melainkan gunakan analogi komparatif (dengan sesuatu yang relate dalam hidup mereka) untuk menunjukkan besarnya perasaan tersebut. Kalau kamu masih kesulitan berkomunikasi, membuat janji dengan terapis pasangan tidak ada salahnya juga untuk mencari solusi bersama.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS