Inspire | Love & Relationship

Hailey Bieber dan Retroactive Jealousy: Bagaimana Cara Mengatasinya?

Kamis, 02 Mar 2023 13:14 WIB
Hailey Bieber dan Retroactive Jealousy: Bagaimana Cara Mengatasinya?
Selena Gomez - Hailey Bieber Foto: Instagram
Jakarta -

Nama Hailey Bieber kian hari semakin melambung tinggi di media sosial. Hal ini dikarenakan adanya spekulasi perseteruan antara Hailey Bieber dengan Selena Gomez yang merupakan mantan kekasih dari sang suami, Justin Bieber. Selena Gomez yang kian hari semakin aktif di sosmed pribadinya dan berhasil melampaui angka followers Kylie Jenner ternyata menggaet perhatian Hailey yang membuatnya kerap membuat balasan postingan, seakan akan menyindirnya. Hal ini pun tentu menarik perhatian publik yang menghasilkan spekulasi bahwa Hailey jealous dengan eksistensi Selena Gomez.

Memiliki rasa cemburu dengan mantan kekasih pasangan memang bukan hal yang asing lagi, bahkan mungkin saja beberapa di antara kamu yang sedang membaca artikel ini juga mengalami hal yang sama dengan Hailey Bieber. Tanpa disadari kamu kerap merasa insecure dengan sosok yang menarik perhatian pasangan di masa lalu dan sebenarnya, ini adalah sebuah hal yang normal. Terdapat sebuah istilah yang dapat mendeskripsikan kondisi ini, yaitu retroactive jealousy. Istilah ini merujuk pada kecemburuan seputar hubungan pasangan kamu sebelumnya.

Seorang marriage and family therapist di Bethesda, Maryland mengatakan bahwa ketertarikan pada masa lalu yang dimiliki pasangan memiliki tingkatan mulai dari penasaran hingga obsesi. Meskipun wajar dan seharusnya tidak sampai menjadi sebuah masalah besar, Emily Cook menegaskan bahwa apabila diteruskan maka seseorang bisa menjadi terobsesi bahkan cenderung dapat merusak hubungannya sendiri.

Lalu, bagaimana cara menghindari retroactive jealousy di hubungan kamu?

Menerima dan memvalidasi perasaan

Langkah utama untuk keluar dari retroactive jealousy adalah dengan menerima perasaan tersebut. Mungkin memang sulit, namun kecemburuan adalah hal yang normal dan emosi yang valid. Apabila sulit bagimu untuk menerima bahwa kamu memiliki rasa cemburu yang besar, maka cobalah untuk menanyakan diri sendiri apakah kecemburuan tersebut sangat berarti untuk kamu atau tidak.

Mengalami retroactive jealousy tidak membuatmu menjadi orang yang jahat, namun membawamu ke emosi yang destruktif. Kamu menjadi anxious, khawatir dengan masa dengan atau bahkan menurunkan rasa kepercayaanmu kepada pasangan.

Tempatkan dirimu sebagai pasangan

Jika kamu mencintai pasangan dan menginginkan hubungan yang kamu jalin bertahan lama, cobalah untuk menghilangkan retroactive jealousy ini dengan menempatkan diri kamu sebagai pasanganmu. Kamu tentu memiliki mantan pasangan juga, dan apa yang kamu rasakan tentang mantan-mantan tersebut?

Putus hubungan biasanya terjadi karena sebuah alasan besar. Meskipun dulu kamu memiliki pasangan yang lebih attractive atau lebih dalam aspek-aspek lainnya apabila dibandingkan dengan pasanganmu yang sekarang, tetap saja kamu akhirnya memilih untuk menjalani hubungan yang sekarang dengan pasanganmu, kan? Begitu pula dengan apa yang dirasakan dan dilakukan oleh pasanganmu. Apapun itu yang terjadi di masa lalunya, ia akhirnya pada saat ini memilih untuk bersama kamu.

Tahan keinginan untuk kepo

Kebanyakan orang sangat sulit untuk mengendalikan dirinya ketika godaan untuk stalking mantan partner mereka untuk mencari-cari kepingan-kepingan masa lalu pasangannya. Padahal, kegiatan ini sangatlah tidak bermanfaat dan justru hanya membuat kamu jadi membandingkan diri kamu dengan sosok masa lalu pasangan kamu. Yang ada, kamu hanya terus merasa insecure dan khawatir dengan kemungkinan pasangan ingin kembali dengan mantannya.

Cobalah untuk menahan godaan tersebut dengan menyibukkan diri dan berusaha untuk membuat diri kamu menjadi lebih baik lagi dalam segala nilai kehidupan yang kamu jalani.

Alihkan energi untuk melakukan hal yang membuat hubungan lebih berkembang

Terus menerus merasa khawatir dan insecure dengan masa lalu yang dimiliki pasangan tentu saja membutuhkan banyak energi. Hal ini justru hanya akan membuat kamu kehilangan banyak waktu yang seharusnya bisa dihabiskan untuk berkomunikasi dan mendalami hubungan yang dimiliki bersama pasangan.

Perlu bagi kamu untuk mengalihkan energi tersebut dengan memfokuskan diri kamu pada hal-hal yang dapat membuat hubungan kamu dengan pasangan menjadi lebih baik. Cobalah untuk meningkatkan dan memperbanyak waktu yang dapat dihabiskan berdua untuk membangun kedekatan yang lebih dalam.

Sebagai penutup, kamu harus mengingat kembali bahwa memiliki rasa ingin tahu yang besar tentang hubungan masa lalu pasanganmu adalah suatu hal yang benar-benar normal, tetapi cara kamu menangani perasaan inilah yang dapat membuat perbedaan bagi kamu dan hubungan yang tengah kamu jalani.

(DIP/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS