Inspire | Love & Relationship

Jatuh Cinta Lewat Aroma Tubuh, Mitos atau Fakta?

Jumat, 02 Dec 2022 14:44 WIB
Jatuh Cinta Lewat Aroma Tubuh, Mitos atau Fakta?
Foto: Pexels
Jakarta -

Kamu pasti sering mendengar istilah cinta pada pandangan pertama atau 'dari mata turun ke hati'. Tapi pernahkah kamu mendengar cinta pada aroma pertama? Ya, ternyata ada beberapa orang yang jatuh cinta pada orang lain lewat aroma tubuh yang mereka hasilkan. Kok bisa ya?

Dilansir Cultura Colectiva, hidung kita bisa dianggap sebagai kompas terbaik untuk menemukan pasangan yang cocok karena dua alasan yakni feromon dan MHC yang merupakan gen penyusun sebagian besar sistem kekebalan tubuh. Feromon mungkin lebih banyak berperan penting pada hewan sebab zat ini adalah cara mereka berkomunikasi.

Zat kimia ini secara tidak sadar membantu jantan dan betina dari suatu spesies untuk menunjukkan ketertarikan seksual. Ternyata feromon secara tidak langsung ikut berperan pada pria maupun perempuan untuk menemukan pasangannya. Tanpa kita ketahui, saat kita tertarik pada seseorang, tubuh akan memproduksi senyawa kimia ini untuk menyampaikan disposisi seksual organisme kita.

Secara sadar kita tidak mengetahui, tetapi otak menyadarinya. Bagian otak yang menerjemahkan pesan-pesan kimia ini adalah hipotalamus. Otak kecil kita ini terdiri dari sistem limbik   bagian tubuh yang bertanggung jawab untuk mengelola emosi, termasuk perilaku seksual kita. Inilah yang menjadi alasan, mengapa ada aroma seseorang yang membuat kita tertarik secara tiba-tiba.

Gen Penentu Saat Memilih Pasangan

Mungkin kamu berpikir bahwa membeli parfum yang mengandung feromon akan membuatmu lebih menarik dari orang lain. Tapi nyatanya hal tersebut tidak berguna. Alasan mengapa kita atau orang lain tertarik satu sama lain adalah karena gen MHC yang membentuk sistem kekebalan tubuh.

Gen ini umumnya menentukan seberapa tahan kita terhadap penyakit, dan kita diprogram untuk mencari pasangan yang mempunyai konfigurasi berbeda dengan kita. Gen-gen ini menghasilkan molekul HLA yang menentukan penyakit yang bisa kita lawan dan kerentanan kita terhadap orang lain.

Tubuh kita bisa merasakan dan tertarik pada MHC yang berbeda dari manusia lain lewat penciuman. Alasannya jika terjadi reproduksi, maka kita akan menghasilkan keturunan dengan sistem kekebalan yang lebih kuat. Tapi kenapa harus berbeda?

Claus Wedekind, seorang ahli zoologi dari Swiss pernah melakukan riset dengan membagi sekelompok siswa laki-laki dan perempuan untuk membuat mereka memakai kaus katun selama dua hari. Mereka diminta tidak mengonsumsi apapun yang bisa mempengaruhi aroma tubuh alami mereka. Setelah itu, mereka harus memasukkan kaus ke dalam kotak karton yang berbeda untuk dicium oleh para siswa lainnya dan mereka harus mengklasifikasikan bau tersebut dengan tiga kategori yakni intensitas, kesenangan, dan keseksian.

Hasilnya, bau yang paling disukai adalah baju dari orang yang mempunyai MHC berbeda dari mereka yang mencium aroma baju tersebut. Maka, tidak heran seringkali kita mendapatkan pasangan yang memiliki karakter dan sifat yang berbeda dari kita. Sebab naluri dasar kitalah yang menentukan kepada siapa kita tertarik.

Nah, jika kamu mempunyai pasangan yang sifat dan karakternya jauh berbeda denganmu, coba kamu cium aroma pasanganmu, jika kamu menyukainya, kemungkinan hal tersebut bisa jadi karena gen MHC kamu berbeda dengan pasangan sehingga menyebabkan kamu tertarik secara aroma pada pasanganmu.

[Gambas:Audio CXO]

(tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS