Inspire | Love & Relationship

Tradisi Nyeleneh 'Jual-Beli' Suami di India

Senin, 29 Aug 2022 16:28 WIB
Tradisi Nyeleneh 'Jual-Beli' Suami di India
Tradisi 'Jual-Beli' Suami di India Foto: CXO Media
Jakarta -

Pasar kerap menjadi tempat untuk melakukan transaksi jual beli. Apa pun bisa kita temukan di pasar, mulai dari bahan-bahan makanan, kebutuhan rumah tangga, hingga fashion. Tapi bagaimana jika pasar tersebut menjual hal-hal aneh yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya? Seperti di sebuah pasar yang ada di India ini.

Sebuah desa di Bihar, Negara bagian India yang berbatasan dengan Uttar Pradesh, memiliki 'pasar pengantin pria' yang digambarkan oleh penduduk setempat sebagai salah satu tradisi pernikahan tertua di dunia. Dilansir Al Jazeera, tradisi yang berumur 700 tahun ini dilakukan setiap tahun, selama 9 hari. Dalam prosesnya, para wali laki-laki dari pihak perempuan akan datang untuk memeriksa para pria yang dianggap cocok dan pantas untuk dijadikan suami dari anak atau keluarga mereka.

Biasanya ribuan pria lajang, berkumpul di sebuah pohon Pipal kawasan pasar lokal. Setiap harga pria yang 'dijual' pun beragam, semua disesuaikan dengan umur dan juga kualifikasi pendidikan serta latar belakang keluarga. Nirbhay Chandra Jha, misalnya, seorang peserta berumur 35 tahun yang melakukan tradisi ini mengaku dihargai sekitar 50,000 rupee atau sekitar Rp 9,3 juta. "Seandainya saya lebih muda, saya bisa dengan mudah meminta 2-3 lakh rupee (Rp 37-55 juta)," ujarnya.

.Ilustrasi pernikahan di India/ Foto: Pexels

Bila ada pria yang dipilih, maka mereka harus menunjukkan bukti akta lahir dan ijazah kepada perempuan atau pihak perempuan yang tertarik untuk 'membeli'. Adapun kriteria yang menarik dan banyak dicari di antaranya adalah pria muda berprofesi sebagai dokter, PNS, dan insinyur. Pengelola pasar mengatakan, meskipun mahar dipandang rendah di masa kini, orang-orang masih memberi dan menerimanya secara diam-diam.

"Jika orang tua telah menginvestasikan uang untuk menjadikan putra mereka seorang insinyur atau dokter, mereka akan menginginkan pengembalian investasi dan mas kawin dipandang sebagai salah satu cara untuk melakukannya," kata Shekhar Chandra Mishra, salah satu penyelenggara tradisi tersebut.

Setelah kualifikasi dan harga calon suami sudah sesuai dengan kesepakatan, maka pria tersebut sudah bisa dibawa oleh pihak perempuan. Bagaimana, menurutmu tentang tradisi ini?

[Gambas:Audio CXO]



(DIR/IND)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS