Inspire | Love & Relationship

Ingin Berhenti Melihat Sosial Media Mantan, Harus Bagaimana?

Sabtu, 13 Aug 2022 14:00 WIB
Ingin Berhenti Melihat Sosial Media Mantan, Harus Bagaimana?
Foto: SHVETS production/Pexels
Jakarta -

Melepas orang dan perasaannya yang telah kamu jaga selama beberapa waktu, bukan sesuatu yang mudah. Hampir sebagian besar waktumu mungkin diisi oleh kehadirannya. Namun, ketika jalinan itu harus berakhir, mau tak mau kamu harus melangkah maju untuk memulai hari yang baru tanpa dirinya. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, tak mudah untuk beradaptasi dengan situasi baru tanpa mantanmu. Kini, kamu mungkin mempunyai kebiasaan baru yaitu mencoba memata-matai atau stalking media sosial mantanmu.

Biasanya kebiasaan ini muncul ketika seseorang masih belum bisa melepas perasaan atau masih penasaran bagaimana kelanjutan kehidupan mantan tanpa ada dirimu di hidupnya. Apakah dia merasakan apa yang kamu rasakan atau justru sebaliknya, dia terlihat bahagia dan memiliki kekasih hati yang baru. Rasa-rasanya masih mencari keberadaan mantan setelah tak berhubungan lagi adalah sesuatu yang wajar. Tapi jika kamu melakukannya hampir setiap hari dan membuatmu sulit move on, ini waktunya kamu berhenti melakukannya.

Beberapa orang mungkin beralasan ingin melihat keadaan mantan setelah berpisah karena ingin merasa menang darinya sebab kamu berhasil melanjutkan hidup tanpa dirinya. Kamu pun akhirnya membutuhkan validasi bahwa kamu lebih bahagia ketimbang mantan. Tapi ingatlah, kebanyakan orang tidak mengunggah momen sedih mereka di media sosial, jadi stop untuk stalking mantanmu sekarang. BerikutĀ cara yang patut kamu coba untuk move on dari stalking media sosial mantan setelah putus.

1. Blokir!

Fakta yang harus kamu telan meskipun pahit adalah blokir media sosial mantanmu sekarang juga! Jika kamu menunda terus untuk memblokir media sosial mantan karena berpikir ingin mengetahui hidupnya setelah putus apakah berkembang atau justru sebaliknya, itu tidak berguna sama sekali. Jujurlah dengan dirimu, kamu tidak ingin memblokirnya karena masih memiliki rasa dengannya, bukan?

Tetapi ini bukan jaminan kamu tidak akan mencari mereka lagi ketika ingin. Kelsey Weekman, penulis tentang Budaya Internet, Media Sosial, dan Gen Z menunjukkan bahwa setelah pemblokiran performatif atau simbolis, banyak orang beralih menggunakan akun kedua mereka untuk mencari tahu tentang mantan. Jadi, yakinkan dirimu bahwa kamu harus benar-benar berhenti.

2. Lakukan dengan Maksimal

Weekman menyarankan untuk mencari aplikasi yang bisa memblokir kamu dari media sosial juga, ditambah kamu juga harus mencatat teman-temanmu yang berhubungan dengannya. Rasa kesepian dan kecemasan itu memaksamu untuk memeriksa akun begitu sering sehingga kamu mungkin melakukannya ketika kamu keluar dengan teman-teman. Jika saya adalah temanmu, satu-satunya yang akan saya lakukan adalah membentakmu untuk segera memblokir pria itu. Kamu harus sadar bahwa dia bukan milikmu lagi dan kamu juga mempunyai kehidupan sendiri. Dengan kamu melakukan ini terus-menerus pun tidak akan membuat dia sadar bahwa kamu masih mencarinya.

3. Buat Keputusan untuk Dirimu

Sama halnya bila keluarga atau teman menyuruhmu berhenti melakukan kebiasaan, seperti merokok atau makan makanan manis, kamu tidak akan melakukannya demi mereka, bukan? Kamu yang paling tahu kapan harusnya berhenti untuk melakukan semua itu. Situasi ini serupa ketika kamu seharusnya berhenti menyelidiki media sosial mantanmu, tetapi kamu masih melakukannya. Ya, kamu harus membuat keputusan untuk berhenti yang berasal dari keinginanmu sendiri.

Sadarilah bahwa tidak baik bagi kamu terlalu fokus pada orang lain daripada diri kamu sendiri. Kamu putus karena suatu alasan, seperti punya masalah dalam hubungan itu. Kamu memberi mereka cukup waktu dan energimu, lalu tiba-tiba dia pergi tanpa memedulikan dirimu. Lantas, mengapa kamu harus memedulikannya? Sekalipun ia telah memiliki kekasih baru, berhenti untuk membandingkan dirimu dengan pasangan barunya demi kebaikanmu sendiri.

4. Jangan Menyalahkan Diri Sendiri

Usaha sudah dilakukan tapi kamu belum juga bisa melupakannya? Tidak masalah, jangan salahkan dirimu. Sebab sakit hati memang perlu waktu untuk sembuh dan setiap orang memiliki siklus penyembuhan yang berbeda-beda. Beri diri kamu keyakinan bahwa situasi ini akan cepat berlalu jika kamu terus berusaha untuk lebih mencintai dirimu. Bagi kamu yang masih terjebak dalam situasi toksik ini, semoga kamu diberikan kekuatan untuk melawan keinginan ini ya!

[Gambas:Audio CXO]



(DIR/HAL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS