Inspire | Human Stories

Emofilia, Saat Kamu Hobi Gonta-ganti Pacar dengan Cepat

Rabu, 03 Jul 2024 18:45 WIB
Emofilia, Saat Kamu Hobi Gonta-ganti Pacar dengan Cepat
Emofilia, Saat Kamu Hobi Gonta-ganti Pacar dengan Cepat/ Foto: Unsplash
Jakarta -

Beberapa orang mungkin percaya cinta pada pandangan pertama, sehingga ketika baru bertemu satu atau dua kali, mereka langsung menyatakan cintanya. Tapi, sebegitu cepat juga mereka menemukan cinta yang baru ketika putus dengan yang lama. Nah, apakah kamu adalah salah satunya?

Kalau kamu adalah seseorang yang mengejar sensasi jatuh cinta dan sering menemukan dirimu bergonta-ganti pacar dengan cepat karena keterikatan romantis yang cepat, mungkin kamu mengalami emofilia. Kondisi ini adalah kondisi di mana kamu jatuh cinta dengan cepat dan mudah.

Sekilas mungkin tampak tidak berbahaya, tetapi kondisi ini sebenarnya berdampak negatif pada kehidupan kamu, lho. Namun jangan khawatir, emofilia bukanlah sebuah kondisi kesehatan mental yang didiagnosis, tetapi jika kadarnya tinggi bisa mengakibatkan perilaku berisiko, disregulasi emosi, dan hubungan yang penuh gejolak.

Karakteristik Pengidap Emofilia

Dilansir Verywell Mind, orang dengan emofilia merasakan sensasi jatuh cinta tanpa waktu atau informasi tentang perasaan dengan jelas. Kamu mungkin berpikir kalau orang baru adalah "yang terbaik" berulang kali, dari satu orang ke orang lainnya. Dr. Patrice Le Goy, seorang psikolog dari Amerika Serikat mengatakan tanda-tanda kamu mungkin mengalami emofilia adalah kamu jatuh cinta dengan cepat dan segera menjadi terikat secara emosional dalam hubunganmu sebelum orang lain membuktikan kelayakan mereka untuk mendapatkan kasih sayang.

"Gejala emofilia dapat meliputi mengabaikan tanda atau tanda bahaya kalau pasanganmu toxic atau tidak cocok untukmu. Orang yang mengalami ini mungkin mendapati diri berakhir dengan pasangan yang egois atau bahkan narsis karena mereka tidak meluangkan waktu untuk mengevaluasi apakah hubungan itu sehat bagi mereka atau tidak-sebab, mereka terlalu terobsesi dengan perasaan jatuh cinta dan versi ideal dari orang tersebut," paparnya.

Selain itu, seseorang dengan emofilia mungkin menemukan diri mereka dalam situasi hubungan yang sulit untuk dilepaskan, karena mereka terlalu cepat terjerumus. Jatuh cinta sebelum menyadari kalau pasangan baru kamu berbahaya dalam hal apa pun bisa menimbulkan risiko besar bagi kehidupan dan kesehatanmu.

Penyebab emofilia sebenarnya belum diketahui secara persis, tetapi mungkin disebabkan karena "hormon yang membuat senang" seperti dopamin dan serotonin yang tidak seimbang. Orang dengan emofilia bisa jadi tidak setia, yang juga bisa disebabkan oleh pencarian hormon-hormon tersebut dan mengejar kesenangan saat jatuh cinta.

Emofilia juga bisa dikaitkan dengan karakter kepribadian lain, seperti dark triad. Karakter ini disebut dengan istilah triad karena ia merupakan gabungan dari narsisme, Machiavellianisme, dan psikopati. Tapi sejauh ini, sulit untuk memastikan penyebabnya.

"Saya pikir kita semua tahu orang-orang yang selalu tengah jatuh cinta atau merasa telah menemukan 'yang terbaik'-orang-orang ini mungkin mengalami emofilia. Tetapi, situasi ini memiliki spektrum intensitas, mulai dari tidak berbahaya atau bisa merusak pertumbuhan emosional dan hubungan pribadimu," kata Le Goy.

PENGARUH EMOFILIA DALAM HUBUNGAN

Emofilia menyebabkan hubungan romantis menjadi penuh masalah, dan bisa membuat seseorang berpindah dari satu hubungan ke hubungan berikutnya dengan frekuensi tinggi. Lonjakan awal dopamin atau serotonin mungkin tidak bertahan cukup lama untuk mempertahankan hubungan jangka panjang, dan seseorang yang merasa bahwa orang lain adalah "yang terbaik" sejak awal mungkin mengalami kesulitan untuk keluar dari situasi tersebut.

Emofilia bisa mempengaruhi lamanya hubungan-membuatnya terlalu pendek atau terlalu lama. Keduanya bisa merugikan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kondisi ini membuat seseorang tidak berkembang dalam hubungan tersebut.

Di luar itu, hubungan tersebut mungkin tidak memiliki kedalaman dan keterikatan yang kuat. Oleh sebab itu, penting untukmu benar-benar mengenal seseorang selama proses berpacaran. Berhati-hatilah untuk tidak terlalu memuja seseorang yang baru kamu temui. Amatilah apakah tindakannya konsisten dari waktu ke waktu.

Untuk mendapatkan hubungan yang sehat jangka panjang, memang membutuhkan investasi waktu, tenaga, dan kesabaran untuk mempelajari kepribadian orang lain serta memahami apa yang kamu butuhkan dalam sebuah hubungan. Memang tidak baik mempertahankan hubungan yang tidak membuatmu bahagia, tetapi introspeksi juga perlu agar kegagalan dari hubungan sebelumnya tidak terulang kembali.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS