Inspire | Human Stories

TAKBIR Ep. 2: Masjid Trans Studio Bandung: Mengingat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Sabtu, 01 Apr 2023 17:30 WIB
TAKBIR Ep. 2: Masjid Trans Studio Bandung: Mengingat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Foto: Istimewa
Jakarta -

Bulan suci Ramadan menapakkan jejaknya di seluruh penjuru dunia. Tidak terkecuali, di Bumi Pasundan yang penuh dengan senyum. Sebuah fakta yang tampak secara nyata, bahkan sampai repot-repot dipamerkan di salah satu sudut jalanan terpopular Kota Kembang, Bandung. "Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum," begitu kata fenomenolog, psikolog, sekaligus budayawan kelahiran Belanda, Martinus Antonius Weselinus Brouwer.

Tentu, kita tidak bisa tidak setuju. Sedari bentang alam yang menawan, udara yang menyejukkan, hingga senyum penduduk yang menghangatkan, Bandung, pusat dari Bumi Pasundan, sangat mencerminkan kalau kawasan ini memang diciptakan Tuhan dengan penuh kasih.

Di bulan Ramadan tahun 1444 H ini, Tim CXO Media sendiri berkesempatan mampir ke Kota Bandung. Menariknya, sebagaimana setiap perjalanan ke Kota Bandung, kami pulang dengan hati yang penuh. Alasannya, yaitu berkat kesempatan kami mampir ke rumah-Nya yang megah, Masjid Agung Trans Studio Bandung, yang berlokasi di Jalan Gatot Subroto. Sebuah tempat bernuansa spiritual, yang kendati berada di antara bangunan-bangunan menjulang, tetap menyimpan suatu pesona yang menenangkan.

Sejak diresmikan pada tahun 2015 silam, Masjid Agung Trans Studio Bandung konsisten menyuguhkan aktivitas keagamaan untuk seluruh kalangan. Mulai dari kajian-kajian yang tidak putus setiap harinya; penyediaan fasilitas belajar agama seperti perpustakaan dan Mobil Iqro; sampai penyampaian sedekah kepada setiap jemaah yang membutuhkan. Atas izin-Nya pula, bangunan dua lantai seluas 4.000 meter persegi ini melancarkan setiap gerak-gerik kebaikan yang bertambah intens ketika menyambut bulan suci Ramadan.

[Gambas:Instagram]

Menyebarkan Kebaikan ala Madinah Al Munawwarah
Menurut Gunawan, salah seorang staf humas Masjid Agung TSB, bangunan masjid ini terinspirasi dari arsitektur Masjid Nabawi, yang berada di Kota Madinah Al Munawwarah, Arab Saudi. Hal ini bisa dilihat dari keseluruhan rancang bangun, bentuk jendela, hingga pintu-pintu masjid.

Jika ditarik secara lebih lanjut, ornamen "Masjid Nabawi di Kota Madinah Al Munawwarah" juga dapat dimaknai sebagai wujud kelembutan hati, di mana pada masanya, Nabi Muhammad SAW mulai menyiarkan agama Islam di kota tersebut melalui jalur kebaikan—atau tanpa peperangan.

Maka dari itu, setiap aktivitas yang dilangsungkan di Masjid Agung TSB dilakukan sambil mengedepankan kemaslahatan umat, selagi menerangi kehidupan manusia di antara belantara dunia. Suatu hal yang turut bisa kita kenali, melalui rangkaian aktivitas bulan Ramadan di Masjid TSB.

"Sepanjang beroperasi, Masjid Agung TSB melaksanakan banyak kajian-kajian dari pemateri lokal, nasional hingga internasional," terang Gunawan saat ditemui tim CXO Media. "Seperti tahun lalu, ada Syeikh Abdurrahman As-Sudais yang memimpin solat tarawih berjemaah."

"Di momen Ramadan ini, Masjid Agung TSB juga bekerja sama dengan beberapa Majelis Ta'lim dalam mengadakan Tarhib Ramadan, seperti mengadakan lomba membaca Quran dan seterusnya," lanjutnya. Selain itu, ada pula rangkaian kajian-kajian terjadwal yang dilaksanakan di Masjid Agung TSB setiap harinya, seperti di waktu Dhuha, ba'da salat Zuhuruhur dan ba'da Ashar, plus materi siraman rohani setiap menjelang salat Tarawih berjemaah.

[Gambas:Instagram]

Awali Segala Sesuatu dengan Menyebut Nama-Nya

Masjid Agung TSB diresmikan Chairul Tanjung dengan diiringi lantunan Asmaul Husna (99 Nama Allah). Dalam hal ini, Masjid Agung TSB turut mewujudkan ornamen alias kaligrafi Asmaul Husna pada dinding yang membentang di bagian dalam masjid.

Secara langsung atau tidak, hal yang dipampang secara gamblang di jantung Masjid TSB ini, dapat berupa pesan yang mengingatkan para jemaah—termasuk kami—untuk selalu mengingat-Nya dalam segala hal. Jika ditelaah secara lebih mendalam, mengucap nama-Nya, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, juga merupakan salah satu kalimat terbaik untuk mengawali segala sesuatu. "Bismillahirrahmanirrahim." Begitu bunyinya, seperti tertulis pada Quran Surat Al Fatihah, ayat pertama.

Jika ditarik kembali pada hiasan 99Asmaul Husna yang berada di pusat Masjid AgungTSB, nama "Ar Rahman" (Maha Pengasih) dan "Ar Rahim" (Maha Penyayang) sendiri bernilai bak suatu inti dari total 99 lainnya. Maksudnya, sekalipun seluruh 99 Asmaul Husna mewakilkan ke-Maha-an AllahSWT, nama "Ar Rahman" dan "Ar Rahim" lebih bernilai spesial.

Ornamen 99 Asmaul Husna di Masjid Agung Trans Studio BandungOrnamen 99 Asmaul Husna di Masjid Agung Trans Studio Bandung/ Foto: Istimewa

Layaknya pengejawantahan maksud Tuhan, "Ar Rahman" dan "Ar Rahim" menyiratkan bahwa, sekalipun nama-nama Asmaul Husna berikutnya mengandung paradoks yang kentara (misal: Al Muhyii [Maha Menghidupkan] dan Al Mumiitu [Maha Mematikan]; At Tawwab [Maha Menerima Taubat dan Al Muntaqim [Maha Memberi Balasan]), semuanya tetaplah wujud kasih sayang-Nya dan bukan suatu ancaman.

Apabila digulirkan lebih lanjut lagi, Masjid Agung TSB juga menampakkan beberapa jawaban gamblang dari pernyataan soal nikmat yang kerap didustakan manusia—padahal Allah Maha Pengasih juga Maha Penyayang. Pada poin ini, jika pertanyaannya berdasar pada surat Ar Rahman ayat 13—yang diulang sebanyak 31 kali—yang berbunyi: "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?" Maka Masjid Agung TSB menyimpan beberapa jawaban pamungkas.

Pertama, nikmat mana yang mau manusia dustakan jika tempat beribadahnya senyaman ini? Bangunan Masjid luas nan megah, memiliki fasilitas menunjang; sirkulasi udara jempolan, tempat wudhu yang solid dan tertata rapi di dua sisi, ditambah karpet sajadah yang empuk dan nyaman. Belum lagi, masjid ini menerapkan cara yang menyenangkan bagi seluruh kalangan, khususnya bagi anak-anak, yang dibebaskan untuk berekspresi di antara koridor-koridor ibadah.

Tak henti di sana, Masjid Agung TSB juga melayani jemaah dengan prima di saat bulan Ramadan datang. Contohnya, membagikan takjil untuk berbuka puasa kepada para jemaah; melangsungkan prosesi salat Tarawih 11 dan 23 rakaat; melangsungkan tadarus Quran berjemaah dan berkelanjutan sepanjang bulan; menghelat salat malam (qiyamul lail) pada 10 malam terakhir Ramadan; menerima dan menyalurkan zakat fitrah, zakat mal, infaq, dan sodaqoh, hingga menggelar salat Idulfitri di hari kemenangan.

Seluruh kegiatan keagamaan yang bermanfaat tersebut, sepenuhnya disuguhkan Masjid Agung TSB kepada jemaah luas, sebagai salah satu bentuk ajakan untuk mengagungkan nama-Nya, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Jadi, kalau kamu sedang berada di sekitar Kota Bandung, sempatkanlah untuk mampir, dan jangan kebanyakan melipir, ya?

Sesungguhnya Tuhan adalah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dan setiap orang yang beriman tidak akan luput dari rasa terbaik-Nya. Pun begitu bagi kami—dan mungkin para jemaah sekalian yang ikut bersama-sama menunaikan salat Ashar berjemaah di Masjid Agung TSB pada hari Sabtu, (25/3/2023) lalu.

Semoga dengan senantiasa menyebut nama-Nya yang Mahabaik, kita dapat menjalani hidup dengan berlimpah kasih sayang dan kebaikan pula. Aamiin.

[Gambas:Audio CXO]

(RIA/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS