Inspire | Human Stories

Superager, Para Lansia yang Punya Ingatan 'Super'

Kamis, 27 Oct 2022 14:00 WIB
Superager, Para Lansia yang Punya Ingatan 'Super'
Ilustrasi superager Foto: Freepik
Jakarta -

Ketika menjelang usia lanjut, banyak orang berharap mendapatkan kesehatan dan bisa terus mengingat siapa saja anak-cucu yang dimiliki. Namun tidak semua orang tua lanjut usia memiliki ingatan tajam dan sehat, beberapa di antaranya malah melupakan sama sekali sanak keluarga, bahkan namanya sendiri. Beruntung bila orang tua lanjut usia masih memiliki ingatan saat mereka masih muda dulu, dan mereka inilah yang disebut kumpulan Superager.

Superager adalah orang tua yang berusia 80 tahun atau lebih dengan ingatan yang sangat baik. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh neuron yang lebih besar yang berada di wilayah memori. Dilansir New Scientist, para peneliti telah menunjukkan bahwa superager mungkin memiliki neuron yang lebih besar dari yang diharapkan di korteks entorhinal. Mereka meyakini bahwa itu adalah sebuah komponen dari sistem memori otak.

Para peneliti dari Northwestern University di Illinois, Amerika Serikat mencoba mencitrakan otak yang disumbangkan oleh enam orang 'Superager' yang meninggal pada usia rata-rata 91 tahun. Sebelumnya, keenam orang itu telah mengambil bagian dalam penelitian yang sedang berlangsung mengenai orang 'super' ini.

.Ilustrasi superagers/ Foto: Freepik

Setelah diteliti, di antara orang-orang yang dianggap super ini, neuron korteks entorhinal mereka ternyata 10 persen lebih besar daripada orang-orang yang meninggal di usia yang sama tapi dengan memori yang tak setajam mereka. Bahkan neuron superager mereka 5 persen lebih besar daripada orang yang meninggal di usia 40 tahun lebih muda. Ini membuktikan bahwa neuron yang lebih besar dari rata-rata bisa berkontribusi pada memori yang luar biasa pada usia 80 tahun atau lebih.

Para superager juga diketahui mempunyai gumpalan protein yang jauh lebih sedikit di dalam neuron mereka daripada rekan-rekan mereka yang meninggal di usia yang sama. Penumpukan 'tau' atau protein yang abnormal tersebut diduga sebagai penyebab penyakit Alzheimer.

"Saya belum yakin mengapa neuron yang lebih besar dikaitkan dengan memori yang diawetkan, selain itu mereka lebih tahan terhadap 'tau' yang kusut tersebut. Satu hipotesis lainnya adalah bahwa mereka lebih sehat secara struktural dan dapat menghasilkan koneksi saraf yang lebih optimal," kata Tamar Gefen, salah satu peneliti.

.Ilustrasi superagers/ Foto: Freepik

Lalu, penelitian secara keseluruhan menambah bukti yang berkembang bahwa para superager berbeda dari orang dewasa pada umumnya di berbagai tingkat otak. Ukuran sampel di sini relatif kecil, tapi itu bisa dimengerti. Superager adalah kelompok yang langka, jadi menemukan jumlah yang baik dari mereka dalam studi otak postmortem itu sulit," kata Alexandra Touroutoglou dari Harvard Medical School.

Menurut peneliti lainnya dari Harvard Medical School, Joseph Andreano, daerah otak lain yang terkait dengan kognisi telah terbukti berbeda dalam ukuran superager dibandingkan dengan orang-orang dengan memori biasanya. Sebenarnya, tidak jelas apakah ukuran neuron di korteks entorhinal menjadi faktor khusus yang menyumbang peningkatan memori ini atau tidak.

Menjadi orang yang memiliki ingatan yang tajam di usia senja mungkin harapan besar yang diinginkan setiap orang. Sebab mengingat memori-memori indah dalam hidup atau sesederhana mengingat nama dan wajah orang-orang yang kita cintai mungkin suatu anugerah yang tidak bisa tergantikan. Jadi, sedari dini mari kita jaga terus kesehatan otak dengan mengonsumsi makanan sehat yang dapat mempertajam ingatan kita dan juga melakukan aktivitas yang bisa terus mengasah otak, seperti membaca artikel ini tanpa menekan fitur voice over.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS