Inspire | Human Stories

Menyelami Diri Sendiri Melalui Human Design

Selasa, 11 Oct 2022 18:00 WIB
Menyelami Diri Sendiri Melalui Human Design
Foto: Pxhere
Jakarta -

Sebagai seorang manusia yang hidup dalam society dan dikelilingi oleh berbagai kesibukan, kebahagiaan, hingga masalah, sepatutnya kita mengenal diri sendiri secara lebih dalam. Alasan yang mendasari hal ini lebih fokus kepada bagaimana kita mengenal diri sendiri agar dapat mengetahui caranya bersikap dan bertindak di dalam beragam situasi. Dari sinilah mengapa banyak orang yang mulai mencari informasi tentang zodiak, shio, hingga mengikuti tes MBTI. Namun dari semua cara tersebut, ada satu metode alternatif lain yang menarik untuk dicoba, yaitu human design.

Saya berkesempatan untuk berbincang dengan Tsamara Fahrana, human design coach, yang telah mendalami dunia ini dan ilmu-ilmu lain yang juga saling bersinggungan dengan self-awareness serta self-love. Menurutnya, human design adalah blueprint tentang keunikan kita. "Dengan memahami human design, maka kita dapat memvalidasi diri dan tahu life purpose yang akan dijalankan. Selain itu juga bisa menjadi buku panduan dalam mengambil keputusan karena setiap orang caranya dapat berbeda-beda. Human design membuat kita paham bahwa dalam mengambil keputusan, kita hanya butuh mendengarkan dan terus eksperimen," ucap Tsamara tentang apa itu human design.

Sebenarnya metode ini tidak akan memberikan hasil yang berbeda-beda setiap waktu-contohnya seperti tes MBTI-karena untuk mengetahui hasil human design kita, maka perlu memasukkan data, seperti tanggal lahir, jam lahir, dan lokasinya di mana. Memang terasa mirip dengan zodiak, khususnya saat ingin mengetahui chart Venus, Mars, Jupiter, dan lanjutannya.

Dalam perjalanannya, human design dapat memberikan manfaat sekaligus berfungsi untuk memahami diri kita lebih dalam dengan hasil chart yang sudah diberikan. Sekarang, bagaimana menyelami diri sendiri melalui human design?

Fungsi dan Manfaat Human Design

Human design berfungsi untuk memvalidasi karakteristik diri, serta menggali potensi dengan cara yang lebih tepat agar dapat mencapai level tertinggi dalam hidup kita. Apalagi jika kita langsung mempraktikkannya kepada beberapa aspek kehidupan, seperti karir, parenting, dan percintaan.

"Dalam urusan pekerjaan, kita bisa tahu sebenarnya cocok dengan lingkungan kerja yang seperti apa. Contohnya ada yang cocok menjadi leader sebagai inisiator, ada juga yang lebih cocok kerja untuk urusan yang repetitif, dan bisa juga lebih cocok untuk jadi coach atau guide. Hal ini dilihat langsung dari energy type sehingga bisa terhindar dari rasa frustasi karena ternyata banyak banget yang bermasalah dalam hal ini," jelas Tsamara.

Bagaimana kalau dari segi percintaan? Ternyata bisa dilihat langsung dari cara komunikasi setiap orang. Kita semua tahu bahwa komunikasi merupakan hal paling penting dalam menjalin hubungan, termasuk urusan percintaan. "Selain komunikasi, bisa juga melihat cara manage energi antar satu dengan yang lainnya. Selain itu, chart human design bisa ditumpuk antar dua orang sehingga langsung dengan mudah terlihat bagaimana interaksi energi di antara keduanya agar membantu meminimalisir konflik."

Apa Berbeda dengan Zodiak dan MBTI?

Membandingkan human design dengan zodiak atau MBTI dapat dilihat dari maksud yang ingin disampaikan. Masing-masing metode tersebut dapat membantu kita mengenal diri sendiri. Namun ada perbedaan yang cukup terasa juga.

Contohnya saat membandingkan human design dengan MBTI. Kita tahu bahwa untuk mengetahui apa MBTI kita, maka perlu melakukan tes dengan menjawab puluhan pertanyaan. Sayangnya, hasil MBTI dapat berubah sesuai dengan jawaban kita pada saat itu. Hasil yang tidak menentu dari waktu ke waktu ini yang akhirnya membuat perbedaan besar antara keduanya.

Pengaruh yang besar dari hal tersebut membuat human design terasa lebih dapat dipercaya karena data di dalamnya sudah tidak bisa diubah lagi seumur hidup. Menurut Tsamara, orang yang sudah mengetahui human design sendiri lebih banyak melihat hal ini sebagai eksperimen untuk dieksplorasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti membantu dalam membuat keputusan atau dalam cara hidup. Jika memang terasa bermanfaat, jangan ragu untuk dipraktikkan dalam hidup. Namun kalau masih skeptis, tidak perlu melihat human design secara lebih serius.

Mengapa Harus Tahu Human Design Diri Sendiri?

Jika kita mencoba melihat human design, akan muncul chart yang tidak bisa dibaca oleh orang awam. Dibutuhkan bantuan coach seperti Tsamara agar bisa mengenal diri sendiri secara lebih dalam, serta ada diskusi yang lebih mendalam, tanpa harus melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak cocok dengan kita sendiri.

"Kalau kita tahu human design sendiri seperti apa, potensi kita apa, purpose kita apa, maka hidup sehari-hari bisa lebih santai dan jelas. Dengan begitu kita bisa meminimalisir masalah hidup seperti burnout karena melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak cocok dengan diri kita."

"Hal-hal yang masuk ke diri kita saat tumbuh besar, seperti interaksi dengan keluarga, teman, dan urusan romansa, membuat kita tidak hidup sesuai dengan yang seharusnya. Human design membantu memberikan efek healing dari hal-hal tersebut. Jadi tidak ada beban masa lalu demi menjalani hidup lebih enak dan lebih lancar," tutup Tsamara.

Melihat bagaimana isu tentang mental health dan self-awareness semakin disadari banyak orang, human design bisa menjadi solusi bagi kita dalam mengenal kepribadian sendiri. Karena pada akhirnya, jika bukan kita yang memahami diri sendiri, maka siapa lagi?

[Gambas:Audio CXO]

(tim/DIR)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS