Inspire | Human Stories

Kala Media Sosial Jadi 'Hakim' Penentu Nilai Diri

Jumat, 27 May 2022 20:00 WIB
Kala Media Sosial Jadi 'Hakim' Penentu Nilai Diri
Foto: Camilo Jimenez/Unsplash
Jakarta -

Apa yang kamu lakukan pertama kali setelah bangun tidur? Apakah minum air putih, mandi, atau membuka Instagram dan Twitter? Menjelajahi media sosial telah menjadi aktivitas yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Setiap hari, setiap saat, kita pun tak pernah lepas dari smartphone demi scrolling kabar dan gosip terbaru yang bergulir di media sosial. Bahkan, rata-rata pengguna bisa menghabiskan waktu 60 hingga 180 menit dalam sehari untuk menggunakan media sosial. Memang, menjelajahi media sosial bisa menjadi aktivitas yang menghibur. Tapi, tahukah kalian kalau media sosial juga bisa memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental para penggunanya?

Selama ini, ada asumsi bahwa media sosial bisa membantu kita untuk berkenalan dengan orang-orang baru dan berjejaring sehingga bisa membantu mengatasi rasa kesepian. Meski di beberapa kasus ini bisa terjadi, tapi pada kenyataannya media sosial justru bisa membuat kita merasa sendirian dan tidak percaya diri. Mengapa demikian?

Di media sosial, semua orang membagikan momen-momen hidup mereka. Tapi, seringkali yang nampak di media sosial adalah momen-momen yang bahagia, seperti ketika sedang berwisata atau ketika sedang bercengkrama dengan teman-teman. Selain itu, di media sosial kita pasti banyak menemukan sosok influencer yang penampilannya selalu flawless dan hidupnya penuh dengan glamour. Kehidupan orang-orang di media sosial memang terlihat bahagia dan sempurna. Akibatnya, kita pun menjadi sering membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain.

Membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain bisa membuat kita meragukan nilai diri kita dan merasa rendah diri, sehingga bisa mengakibatkan munculnya anxiety hingga depresi. Berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan JAMA Psychiatry menemukan bahwa anak muda yang menghabiskan waktu lebih dari 3 jam di media sosial beresiko mengalami masalah kesehatan mental. Masalah kesehatan mental yang muncul bisa ditandai dengan berbagai gejala, seperti negative self-image, kesepian, dan kecemasan.

Penelitian di atas membuktikan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan bisa menyebabkan perubahan dalam bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Dengan terlalu banyak melihat kehidupan orang lain dan membandingkannya, pikiran-pikiran buruk pun dengan mudahnya mempengaruhi kita. Secara tidak sadar, kita membiarkan arus media jadi penentu nilai diri kita di lingkungan masyarakat. Kita pun jadi meragukan diri sendiri dan menginginkan pengakuan dari orang-orang di media sosial.

Untuk itu, kita perlu mengingat bahwa apa yang tampak di media sosial belum tentu sejalan dengan apa yang ada di kehidupan nyata. Meski menjelajahi media sosial memang menyenangkan, jangan sampai kita membiarkan nilai diri kita ditentukan oleh konten-konten media sosial.

[Gambas:Audio CXO]



(ANL/HAL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS