Interest | Home

Mencicipi Kuliner Khas Negeri Para Dewa di Yialos

Jumat, 02 May 2025 18:08 WIB
Mencicipi Kuliner Khas Negeri Para Dewa di Yialos
Menu-menu di Yialos/Foto: Dear Butter Group
Jakarta -

Mendengar negara Yunani, yang terlintas dibenak mungkin betapa cantiknya Santorini, laut kebiruan yang indah, reruntuhan Acropolis yang menyimpan sejuta misteri sejarah, dan tentu saja mitologi dewa-dewa Olimpus yang terkenal ke seluruh dunia. Dari sekian banyak keindahan dan sejarah panjangnya, tak banyak yang tahu seberapa lezat sajian-sajian kuliner khas Yunani.

Terletak di Eropa Tenggara   tepatnya di Semenanjung Balkan   Yunani berada di persimpangan budaya Eropa, Asia, dan Afrika. Wajar jika kulinernya pun banyak diadaptasi dari perpaduan negara-negara ketiga benua tersebut. Namun mediterania adalah sajian yang paling banyak diadaptasi ke makanan negara tersebut. Kekayaan kuliner inilah yang ingin dibawa oleh Dear Butter Group lewat restoran Yunani milik mereka, Yialos.

Menjadi satu-satunya restoran Yunani di Jakarta, Yialos yang terletak di Jalan Cikatomas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyajikan berbagai kuliner mediteranian yang lezat dan patut dicoba. Bukan hanya sebagai tempat makan saja, Yialos dirancang sebagai tempat di mana orang bisa mencicipi rasa unik dari makanan khas Negeri Para Dewa atau sekadar bercengkrama bersama kolega dan keluarga.

CXO Media pun berkesempatan untuk mencoba langsung bagaimana cita rasa mediterania yang terkenal khas Semenanjung Balkan ini.

Perpaduan Tiga Benua Jadi Satu

Tidak mudah menjelaskan bagaimana cita rasa masakan khas Yunani ini untuk kamu yang belum pernah merasakannya. Bagi saya ini pertama kalinya saya merasakan masakan Yunani yang cita rasanya cukup otentik walaupun ada akulturasi dari bumbu-bumbu Indonesia sehingga masih dinikmati oleh saya yang lidahnya Indonesia banget.

.Karpouzi Salata/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Diawali dengan sajian appetizer yang unik Watermelon Salad   Karpouzi Salata   yakni potongan semangka yang di atasnya diletakkan potongan kecil keju feta, dan saus balsamik. Ada rasa segar, gurih, dan asam menjadi satu. Tidak berlebihan untuk sebuah makanan pembuka, dan cukup sehat.

Kami pun diminta untuk memilih salah satu dari dua main course khas Yialos yakni Chicken/Lamb Souvlaki atau Lamb Gyros. Tapi karena saya ingin mencoba yang benar-benar khas, saya mencoba Souvlaki yakni kebab khas Yunani berisikan cacahan daging domba, salad, dan saus khas Yunani, Tzatziki   terbuat dari greek yoghurt dan taburan parsley.

Ketika memakannya pertama kali, yang terlintas di pikiran ini adalah kebab, namun soal rasa cukup jauh berbeda. Ada rasa segar dan aroma domba yang dipanggang dari Souvlaki. Saus Tzatziki membuat cita rasa daging domba semakin keluar dan cocok untuk lidah orang Indonesia.

.Lamb Souvlaki/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Roti pita sebagai pembungkus yang lembut dan daging yang empuk menambah kenikmatan Souvlaki khas Yialos ini. Porsinya yang cukup besar ditambah kentang goreng sebagai side dish-nya, membuat menu ini sepertinya akan cocok dimakan untuk sharing bersama dengan keluarga atau teman-teman.

Sementara Lamb Gyros adalah nasi biryani yang disajikan dengan potongan daging domba dan salad khas Yunani sebab mereka menambahkan greek yoghurt sebagai campurannya. Nah bagi yang tidak terlalu suka dengan aroma daging domba yang cukup menyengat, saus Tzatziki ini bisa meneteralisir sehingga cita rasanya tetap terjaga.

.Lamb Gyros/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Selain itu, kami juga disajikan Grilled Octopus, menu yang menjadi andalan di Yialos. Bahkan menu ini menjadi menu terbaik pilihan pelanggan dari Jepang dan Korea Selatan yang sering berkunjung ke Yialos. Dua potongan besar lengan gurita bakar dengan cita rasa gurih manis ditambah grilled potato dan sayur, cukup mengenyangkan jika di makan sendiri.

Makan siang saat itu belum lengkap rasanya jika tidak mencicipi dessert khas Yialos yakni Loukumades, donat kecil-kecil yang hangat bertabur bubuk cinnamon, madu, dan ditambah es krim vanilla juga saus cokelat yang lezat. Dan sebagai penutup penjelajahan rasa kali ini, saya mencoba yoghurt dingin yang disajikan bersama dengan sirup madu, ditambah remahan kacang pistacio yang gurih.

.Loukumandes/ Foto: Dian Rosalina - CXO Media

Jujur saja, semua rasa ini hampir bisa diterima oleh lidah orang Indonesia. Ya tidak heran, sebab Head of Chef Yialos, sekaligus CEO Dear Butter Group, Bobby Handoko benar-benar meriset semua menunya langsung dari Tanah Para Dewa tersebut.

"Untuk menyamakan rasa dari Yunani ke Indonesia, saya menggunakan patokannya adalah saya sendiri. Tapi tentunya, selera orang itu berbeda. Di sini saya punya partner, jadi sebelum saya jual ke market, saya kasih teman-teman saya coba dulu. Saya dengarkan inputnya," kata Bobby kepada CXO Media di sela-sela acara Media Gathering Mild and Sunny Soiree di Yialos, Rabu (30/4).

Berawal dari Rindu

Bobby mengatakan Yialos adalah sebuah cita-citanya yang tertunda selama ini. Setelah sukses membangun bisnis Dear Butter dengan croffle-nya yang viral, Bobby pun mewujudkan mimpinya membuka sebuah restoran. Bukan tanpa alasan makanan Yunani punya tempat tersendiri di hati Bobby.

"Kenapa Greek (Yunani), dulu saat saya kuliah di Australia sebagai mahasiswa akuntansi, saya sering makan makanan Yunani di Melbourne. Kebetulan Melbourne punya komunitas Yunani yang sangat banyak. Jadi hampir setiap minggu saya makan Souvlaki," kata Bobby.

Karena kerinduan yang mendalam terhadap makanan semasa kuliahnya dulu, Bobby mencoba mencari restoran Yunani di Jakarta. Sayangnya saat itu ia tidak menemukan satu pun restoran khas Yunani. Dia yang punya hobi masak pun coba-coba untuk memasak masakan tersebut. Iseng mengundang teman hampir setiap bulan, teman-temannya pun menyarankan untuk membuka restoran.

"Kebetulan juga saat itu makanan Yunani tidak ada di Jakarta. Kalau masakan Italia atau Prancis sudah menjamur. Nah saya berpikir kalau kita mau bikin bisnis makanan itu, kita harus coba sesuatu yang beda, makanya saya pilih ini (makanan Yunani)," ungkapnya.

Masakan yang berasal dari kerinduan ini pun semakin menonjol di antara hamparan restoran western food yang ada di Jakarta. Terbukti dalam kurun waktu satu setengah tahun saja, Yialos telah menyambut lebih dari 100.000 tamu, meraih 3.021 ulasan di Google dengan rating luar biasa 4.9 bintang, dan menjadi tuan rumah berbagai acara untuk organisasi ternama, termasuk Kedutaan Besar Yunani.

Bukan hanya itu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto juga disebut-sebut menjadi langganan tetap Yialos. Menurut Prabowo, rasa yang otentik seperti Yunani membuatnya juga terkenang masa-masa di mana dia bertugas di luar negeri.

"Alasan Yialos mengapa banyak peminatnya juga karena healthy lifestyle yang sedang tren juga di Indonesia. Jadi orang makan di Yialos itu tidak terlalu guilty, karena banyak sayurnya, dagingnya real, seperti itu," ujar Bobby.

Sementara itu, ia mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Yialos akan membuka cabang keduanya dengan konsep yang lebih menyegarkan dan tentu saja menu-menu yang tak kalah lezatnya. Nah sambil menunggu cabang keduanya, kamu wajib untuk datang mencicipi langsung seperti apa rasa makanan dari Negeri Para Dewa ini di Yialos Grill & Souvlaki, Jalan Cikatomas 1 No. 26, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

(DIR/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS