Insight | General Knowledge

Belanja Bijak ala MR.D.I.Y.: Pilih Kebutuhan, Bukan Sekadar Viral

Rabu, 29 Oct 2025 16:45 WIB
Belanja Bijak ala MR.D.I.Y.: Pilih Kebutuhan, Bukan Sekadar Viral
MR.D.I.Y. Ajak Generasi Muda Cermat Berbelanja di Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025. Foto: Istimewa
Jakarta -

Membeli sesuatu karena "butuh" padahal hanya ingin semata kerap kali jadi pembelaan untuk gaya hidup konsumtif di kalangan muda. Hal ini, tentu dapat menjadi masalah yang merepotkan, apabila tidak dibarengi dengan pengelolaan keuangan yang baik dan benar. 

Di Indonesia, Populix Report 2024 menemukan bahwa sebagian besar Gen Z Indonesia masih lebih banyak mengalokasikan pengeluaran untuk hiburan dan gaya hidup, meski belum memiliki penghasilan tetap. Temuan ini menjadi semakin riskan, jika melihat laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2025 mengenai pola kelompok individu berusia 19-34 tahun yang mendominasi pinjaman fintech hingga 51,25%.

Melihat gejala kerentanan finansial di kelompok usia muda saat ini, sekaligus bertepatan dengan momentum Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025, swalayan rumah tangga modern, MR.D.I.Y. Indonesia, mengusung kampanye edukatif untuk mendorong kebiasaan finansial yang lebih sehat di kalangan generasi muda.

"Kami menyadari bahwa generasi muda saat ini perlu mendapatkan akses terhadap edukasi dan literasi keuangan yang baik agar mampu menjaga finansialnya tetap sehat," ujar Edwin Cheah, Direktur Utama MR.D.I.Y. Indonesia.

"MR.D.I.Y. Indonesia ingin mengajak anak muda untuk lebih cermat dalam memilih produk yang bukan hanya mengikuti tren, tetapi juga memiliki nilai guna dan manfaat nyata dalam kehidupan sehari-hari."

Cerdas Berbelanja

Di era media sosial, tren dan viralitas sering kali menjadi pendorong utama perilaku belanja anak muda. Mulai dari pakaian, skincare, hingga aksesori gadget, keputusan membeli kerap dilandasi rasa takut tertinggal tren atau fear of missing out (FOMO).

Ligwina Hananto, CEO dan Lead Financial Trainer QM Financial, mengingatkan pentingnya kesadaran akan prioritas kebutuhan ini. "Membedakan kebutuhan dan keinginan akan membantu anak muda sadar prioritas, terutama saat mengambil keputusan finansial. Keputusan ini nantinya berdampak pada kehidupan jangka panjang," jelasnya.

Sejalan dengan pandangan tersebut, MR.D.I.Y. menegaskan bahwa berbelanja bukan hanya bagian dari gaya hidup, tetapi juga cerminan pengelolaan keuangan yang sehat. Kebiasaan memilih barang yang benar-benar dibutuhkan dapat membantu anak muda menghindari impulsive buying dan pemborosan.

"Dampak jangka panjang dari impulsive buying biasanya membuat seseorang kesulitan mempertahankan gaya hidup sesuai keinginan. Saat uang habis tanpa perhitungan, dana untuk masa depan pun terkikis," tambah Ligwina.

Tips Praktis Anti Impulisve Buying

Sebagai salah satu ritel dengan ribuan pilihan produk fungsional, MR.D.I.Y. menawarkan solusi bagi anak muda yang ingin berbelanja cerdas tanpa mengorbankan kondisi finansial. Produk-produk yang ditawarkan mencakup perlengkapan rumah tangga, kebutuhan belajar dan kerja, hingga barang gaya hidup yang relevan dengan keseharian.

Menurut Ligwina, "Skill berbelanja cerdas adalah salah satu skill penting yang harus dimiliki sejak muda. Hal ini dapat membantu masyarakat memilih barang berkualitas yang hemat dalam jangka panjang dibanding membeli barang murah yang cepat rusak. Seperti contoh, bisa berbelanja di ritel yang memberikan beragam kategori produk dengan harga terjangkau seperti MR.D.I.Y."

Untuk membantu generasi muda mengelola dorongan belanja impulsif, MR.D.I.Y. dan Ligwina juga membagikan lima tips praktis: membuat daftar kebutuhan sebelum berbelanja, menunda pembelian untuk barang yang hanya diinginkan sesaat, fokus pada nilai guna jangka panjang, memahami prinsip value for money, dan menjadikan keputusan belanja sebagai latihan literasi keuangan.

Menutup pesannya, Edwin Cheah menegaskan pentingnya menjadikan keputusan belanja sebagai bagian dari strategi finansial yang sehat. "MR.D.I.Y. memahami bahwa penerapan prinsip value for money dan mengenali gaya belanja masing-masing merupakan langkah penting agar setiap pengeluaran mendukung tujuan finansial jangka panjang."

(cxo/RIA)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS