Insight | General Knowledge

Survei: Hanya 30 Persen Penonton Indonesia yang Menonton dari OTT Legal

Jumat, 20 Oct 2023 15:57 WIB
Survei: Hanya 30 Persen Penonton Indonesia yang Menonton dari OTT Legal
Foto: Istimewa
Jakarta -

Beberapa tahun terakhir, gelombang pembajakan konten sudah mencapai level yang mengkhawatirkan. Hal ini menyebabkan terhambatnya berbagai aspek seperti sektor ekonomi dan keamanan digital. Bukan hanya itu, pembajakan juga merugikan khususnya orang-orang yang bekerja di industri kreatif.

Asosiasi Video Streaming Indonesia (AVISI) yang didukung oleh TSurvey by Telkomsel pun mencoba melakukan sebuah survei yang bertujuan untuk menggali "Persepsi Masyarakat Terhadap Pembajakan di Indonesia". Survei yang melibatkan 1.000 responden ini mempunyai kriteria seperti penikmat mobile streaming video, pengguna smartphone, tinggal di kota besar nasional, dan berusia 20-60 tahun selama bulan September 2023.

Hasil dari survei ini terungkap bahwa 81 persen dari responden menyadari dampak negatif dari penggunaan konten ilegal-termasuk risiko malware, virus, dan kebocoran data. Sementara itu, 81 persen dari responden juga menyadari bahwa penyebaran konten ilegal berdampak buruk pada industri kreatif Indonesia yang mencakup artis, produser, kru, dan pendukung film.

Survei ini menunjukkan kalau 78,9 persen responden mengerti bahwa menonton konten ilegal berarti mendukung pelanggaran hukum. Namun, hanya 30 persen dari responden yang menunjukkan minat beralih untuk menonton konten legal. Dengan temuan ini masyarakat Indonesia berada dalam kondisi darurat terhadap akses ke konten ilegal.

Melawan Konten Ilegal

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan pemerintah mendukung AVISI, industri streaming, dan industri perfilman untuk terus membantu membatasi akses ke konten ilegal.

"Upaya ini sangat penting dalam mendukung pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi digital Indonesia," kata Semuel.

Sementara Ketua Dewan Pengawas AVISI dan VP Digital Lifestyle Telkomsel, Nirwan Lesmana mengatakan bahwa pertumbuhan sektor digital di Indonesia harus disertai dengan peningkatan kesadaran masyarakat dalam mengakses konten legal. Survei tersebut, menurut Nirwan, dilakukan untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap pembajakan konten.

"Hasil riset ini menunjukkan bahwa edukasi mengenai risiko pembajakan sudah mulai ada, namun perubahan perilaku masyarakat masih perlu terjadi. TSurvey akan terus mendukung AVISI melakukan penelaahan online yang cepat dan berkelanjutan agar pembajakan ini terus bisa dimonitor secara berkala," ujarnya.

Kerugian dan Tindakan Kolektif

Ancaman konten pembajakan telah berdampak signifikan kepada ekonomi. Industri kreatif dan hiburan Indonesia-yang seharusnya menjadi pilar ekonomi yang kuat-terus mengalami penurunan pendapatan yang signifikan akibat pembajakan konten. Hal ini merugikan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan dampak negatif pada lapangan pekerjaan di negara ini.

Kerjasama antara pemerintah, AVISI, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi sangat penting dalam mengatasi situasi ini. Diperlukan langkah-langkah yang nyata untuk mengidentifikasi, menghapus, dan mencegah konten ilegal di platform online serta mengajak masyarakat untuk menonton konten di platform legal.

Ancaman konten pembajakan ini masalah serius yang mempengaruhi ekonomi, keamanan, dan kreativitas Indonesia. Solusi holistik yang melibatkan semua pemangku kepentingan adalah satu-satunya cara untuk melindungi integritas digital negara dan memastikan masa depan yang berkelanjutan di era digital yang terus berkembang.

"Menurut penelitian, mengakses konten bajakan membawa risiko besar terhadap keamanan konsumen dari virus dan malware yang tertanam dalam layanan bajakan, ditambah merugikan secara ekonomi," kata General Manager Asia Video Industry Association (AVIA), Matthew Cheetam.

Ia menambahkan, AVIA berkomitmen untuk terus mendukung upaya AVISI dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya mengonsumsi konten legal. Tujuannya adalah melindungi keamanan data konsumen, mendukung pertumbuhan industri kreatif, serta membantu menurunkan tingkat insiden pembajakan di Indonesia, yang saat ini berada pada peringkat keempat berdasarkan survei konsumen AVIA.

"Kami yakin bahwa upaya ini juga akan memberikan dampak positif dalam menurunkan lalu lintas pembajakan streaming yang saat ini berada pada posisi tertinggi, sesuai dengan pemantauan AVIA," tutup Matthew.

Sementara itu, TSurvey merupakan platform survei daring yang didukung oleh Telkomsel dengan jangkauan luas, menjangkau lebih dari 159 juta responden. TSurvey dirancang untuk memenuhi kebutuhan survei dengan akurasi target dan pengumpulan respon yang cepat.

[Gambas:Audio CXO]

(cxo/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS