Keramaian Stasiun Sudirman belakangan ini sedang heboh dibicarakan oleh netizen di berbagai platform media sosial. Pasalnya, Stasiun Sudirman yang baru-baru ini mulai terintegrasi dengan berbagai transportasi umum lainnya seperti Transjakarta, MRT, dan LRT memang mengalami kenaikan penumpang yang cukup signifikan.
Beberapa hari yang lalu, ramai beredar video penumpang Commuter Line di Stasiun Sudirman yang sangat penuh di bagian peron. Kondisi ini membuat penumpang lain yang hendak turun ke peron dari eskalator berbondong-bondong melawan arus turunnya eskalator untuk kembali naik ke atas lagi, sebab peron sudah tidak lagi mampu menampung penumpang yang baru datang. Tidak sampai disitu saja, para penumpang yang sedang menunggu hadirnya kereta di peron juga berteriak untuk melarang adanya penumpang baru yang ingin turun ke peron sekaligus meminta petugas untuk mematikan eskalator.
@inilahcom Sesek banget liatnya😳😰 Bagi yang menggunakan kendaraan umum, salah satunya Kereta Rel Listrik (KRL) sebagai alat transportasi sehari-hari, pastinya sudah tak heran dengan situasi padatnya stasiun. Namun ada sebuah rekaman yang ramai di media sosial Rabu (11/10/2023) kemarin, mengenai padatnya Stasiun Sudirman bahkan ada para penumpang yang tak bisa masuk. Terlihat ada penumpang yang sedang turun menggunakan eskalator, namun langsung berusaha untuk naik kembali karena padatnya keadaan peron stasiun di bawahnya. - #InilahViral #Viral #KRL #InfoKereta #AnakKereta #KeretaApi #KeretaRelListrik #Sudirman #StasiunKeretaApi #KAI #CommuterLine #inilahcom #titiktengah #titikcerah ♬ original sound - Inilah.com
Mengetahui permasalahan ini, Leza Arlan selaku External Relation & Corporate Image Care PT Kereta Commuter Indonesia mengatakan bahwa kepadatan penumpang di Stasiun Sudirman memang mengalami kenaikan yang signifikan dalam satu bulan terakhir. Semenjak beroperasinya LRT Jabodebek, jumlah pengunjung di Stasiun Sudirman beranjak naik sekitar 32 persen, yang awalnya melayani 27.356, kini menjadi 36.190 penumpang. PT KCI juga mengimbau penumpang untuk naik dari Stasiun BNI City yang berjarak tidak begitu jauh dari Stasiun Sudirman.
Selain itu, PT KCI juga mengatakan bahwa terdapat beberapa upaya yang sudah dilakukan untuk mengurangi kepadatan peron selain menghimbau untuk menggunakan Stasiun BNI City dengan memindahkan charger booth yang ada di dekat eskalator, menyiapkan petugas untuk mengarahkan penumpang agar tidak berhenti di depan eskalator maupun tangga manual.
Penjelasan, imbauan dan upaya yang dilakukan oleh PT KCI memang patut diapresiasi. Namun, apakah upaya-upaya kecil ini sudah cukup untuk memadai bare minimum yang seharusnya didapatkan oleh para penumpang transportasi umum, seperti sekadar keamanan? Bagaimana menurutmu?
(DIP/DIR)