Insight | General Knowledge

Kasus Ayah Membunuh Anak Picu Debat Soal Fatherhood di Indonesia

Senin, 08 May 2023 15:00 WIB
Kasus Ayah Membunuh Anak Picu Debat Soal Fatherhood di Indonesia
Foto: Unsplash
Jakarta -

Beberapa hari ini publik dikejutkan dengan 2 kasus pembunuhan anak yang terjadi di Gresik dan Pati. Dua kasus yang berbeda ini memiliki kemiripan yaitu kedua anak sama-sama dibunuh oleh ayah kandung mereka.

Pada 29 April 2023 di Gresik, seorang laki-laki bernama Affan membunuh anaknya yang berusia 9 tahun dengan menusuknya menggunakan pisau. Affan mengaku tidak menyesal akan perbuatannya, ia percaya anaknya sudah tenang di surga.

"Dari pada anak saya tersiksa di dunia memiliki ibu yang banyak dosa," katanya seperti dikutip dari Detik. Istri Affan diketahui bekerja sebagai Ladies Companion (LC), dan sudah 3 hari tidak pulang ke rumah. Hal ini membuat Affan merasa ia sedang melakukan hal yang benar, yaitu agar anaknya tidak terbebani dengan dosa orang tua.

Sementara itu pada 1 Mei di Pati, bayi berumur 3 bulan dilaporkan menghilang. Sang ayah, Sholeh Ika Saputra, sempat memberikan keterangan palsu dengan mengatakan anaknya hilang ketika ditinggal sendirian di rumah. Namun setelah ditelusuri polisi, bayi tersebut ditemukan di sungai dalam kondisi sudah tidak bernyawa.

Pelaku pembunuhan tak lain adalah Sholeh sendiri, ia membunuh karena emosi lantaran anaknya tak berhenti menangis dan rewel. Peristiwa ini terjadi saat istrinya sedang berdagang di pasar, sementara anak pertamanya sedang tidur.

Dua kasus yang terjadi secara berdekatan ini ramai diperbincangkan, bukan hanya karena skala kejahatannya, tapi juga karena banyak netizen yang justru meromantisasi pembunuhan ini. Di TikTok, banyak pengguna yang bersimpati dengan pelaku pembunuhan di Gresik. Muncul komentar-komentar seperti "mengorbankan surga untuk orang yang dicintainya", "Gue harap anaknya nanti bisa bawa bapaknya ke surga", dan "love language ayahnya".

Respons netizen ini menimbulkan tanda tanya besar, sebab bagaimana bisa seorang ayah yang tega membunuh anaknya sendiri malah mendapatkan simpati-terlepas dari apapun motif pembunuhannya. Dua kasus pembunuhan ini juga memicu perdebatan mengenai fatherhood yang selama ini jarang disorot. Pasalnya, dua kasus ini membuktikan bahwa ada banyak laki-laki yang menikah dan memiliki anak, tanpa memiliki kemampuan untuk menjadi 'ayah'.

Fatherhood, Sama Pentingnya dengan Motherhood

Di Indonesia, membesarkan anak masih dipandang sebagai tugas utama perempuan. Apabila sesuatu yang buruk menimpa seorang anak atau anak tersebut melakukan perbuatan yang tidak baik, pihak pertama yang disalahkan adalah ibunya.

Padahal, membesarkan anak adalah tanggung jawab kedua belah pihak. Hal inilah yang akhirnya membuat banyak laki-laki tidak memiliki kapasitas untuk menjadi orang tua dan melahirkan sebuah kondisi bernama fatherless.

[Gambas:Audio CXO]

(ANL/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS