Insight | General Knowledge

Asal Usul Badai dan Siklon Punya Nama Perempuan dan Laki-laki

Rabu, 05 Apr 2023 16:54 WIB
Asal Usul Badai dan Siklon Punya Nama Perempuan dan Laki-laki
Foto: Unsplash
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Twitter sempat dihebohkan terkait peneliti iklim dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr. Erma Yulihastin yang menjelaskan tentang bahaya dari Siklon Herman yang mendekati wilayah Indonesia. Kehadiran siklon ini diprediksi dapat menyebabkan hujan sedang hingga lebat.

Dikutip Antara, Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, siklon tropis ini memberikan dampak tidak langsung terhadap tinggi gelombang perairan Indonesia. Tinggi gelombang berkisar antara 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di Perairan Barat Bengkulu, sedangkan 2,5-4 meter berpotensi terjadi di sepanjang perairan Samudra Hindia.

Meskipun siklon tropis ini tampak berbahaya terhadap kehidupan masyarakat beberapa waktu ke depan, namun di antara kekhawatiran para netizen Twitter, terselip salah satu pertanyaan unik. Sebuah akun bernama @tahugimbal123 bertanya mengenai alasan mengapa beberapa siklon memiliki nama perempuan.

Dr. Erma pun menjawab bahwa sudah ada konsensus, bila siklon atau badai terbentuk di Samudra Hindia akan dinamakan laki-laki oleh penemunya. Sedangkan nama perempuan untuk Samudra Atlantik. Sementara BMKG kerap menamakan badai atau siklon dengan nama bunga.

Tapi sebenarnya, bagaimana proses penamaan badai dan siklon yang ada di dunia?

Berawal dari Dendam dan Berbalut Seksisme

Awal mulanya, menurut World Meteorological Association (WMO), badai-badai kerap dinamai secara sembarangan. Misalnya badai Atlantik Antje dinamai Antje karena merusak kapal bernama Antje. Namun pertengahan tahun 1900-an, barulah penamaan badai dengan nama feminin mulai marak.

Dikutip Atlas Obscura, selama hampir 150 tahun, para ahli meteorologi dari Barat mendebatkan perihal nama yang akan dipakai untuk badai-badai tropis yang terjadi di seluruh dunia. Pemilihan nama badai kerap terkait dengan isu rasisme, seksisme, preferensi pribadi, dan balas dendam.

Bahkan mereka pun sampai menamai badai dari nama istri, pasangan mereka, atau nama tokoh politik dan masyarakat yang tidak mereka sukai. Di awal dekade 1950-an, Amerika Serikat pun memutuskan untuk menggunakan nama perempuan, walau tidak ada alasan pasti mereka menggunakan nama perempuan untuk penamaannya.

Selama puluhan tahun, para peramal cuaca pun membicarakan badai seolah-olah mereka perempuan. Sampai-sampai mereka menggunakan klise seksis untuk menggambarkan perilaku perempuan, seperti "temperamental" atau "menggoda".

Tuntutan Kesetaraan Gender di Nama Badai

Praktik yang berlangsung selama beberapa puluh tahun itu pun diprotes oleh seorang aktivis hak perempuan di Amerika Serikat, Roxcy Bolton. Ia mengatakan sangat benci jika perempuan diasosiasikan dengan bencana dengan semena-mena dan seksis.

Bolton pun menyarankan untuk mengganti kata "hurricane"-yang terdengar seperti "her-icane" dengan kata "him-icane". Barulah pada tahun 1997, WMO akhirnya mulai memilih nama perempuan dan laki-laki yang terbagi rata.

Dalam sistem penamaan yang lebih terorganisir dan efisien, ahli meteorologi kemudian memutuskan untuk mengidentifikasi badai menggunakan nama dari daftar yang disusun menurut abjad. Jadi, badai dengan nama yang dimulai dengan A, seperti Anne akan menjadi badai pertama yang terjadi dalam setahun.

Meskipun aturan tersebut telah direvisi dan dilakukan, tetapi pada praktiknya tak terlepas dari perdebatan dan kontroversi. Beberapa orang berpendapat badai yang dinamai dengan unsur pria tidak akan seseram badai dengan nama perempuan.

Metode Penamaan Badai

Penamaan sebuah badai tidak semudah itu dilakukan. Terdapat prosedur ketat untuk menentukan daftar nama siklon tropis di suatu cekungan laut oleh Badan Regional Siklon Tropis pada pertemuan tahunan atau dua tahunan oleh Organisasi Meteorologi Dunia.

Misalnya, Komite Badai menentukan daftar nama badai yang telah ditentukan sebelumnya selama enam tahun secara terpisah pada sesi tahunannya. Daftar nama badai yang telah ditentukan sebelumnya diusulkan oleh anggotanya. Di beberapa daerah, daftar dibuat berdasarkan urutan abjad dari nama.

Di wilayah lain, daftar dibuat mengikuti urutan abjad nama negara. Pada umumnya siklon tropis diberi nama sesuai aturan di tingkat daerah. Penting untuk dicatat bahwa siklon tropis/badai/topan tidak dinamai menurut nama orang tertentu.

Nama-nama yang dipilih adalah yang familiar bagi masyarakat di masing-masing daerah. Nama badai diberikan agar masyarakat mudah memahami dan mengingat siklon tropis/badai/topan di wilayahnya, sehingga memudahkan kesadaran, kesiapsiagaan, pengelolaan dan pengurangan risiko bencana.

[Gambas:Audio CXO]

(DIR/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS