Insight | General Knowledge

1 Maret: Selamat Ulang Tahun Pemadam Kebakaran, Korps Berseragam Kesayangan Masyarakat

Rabu, 01 Mar 2023 19:00 WIB
1 Maret: Selamat Ulang Tahun Pemadam Kebakaran, Korps Berseragam Kesayangan Masyarakat
Foto: CXO Media
Jakarta -

Jika pertanyaannya, "Adakah satu institusi dalam negeri yang punya seribu aksi heroik?" Maka satu-satunya jawaban yang bisa terpikirkan hanyalah Pemadam Kebakaran alias Brandweer, atau yang saat ini dinamakan: Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Disulkarmat).

Ya, Disgulkarmat. Itulah namanya. Silakan dicatat.

Meski masih sedikit terdengar asing, organisasi berseragam dan berplat merah ini tetap siaga membantu kesulitan masyarakat-tanpa pandang bulu dan tanpa sedikitpun menakar-nakar tingkat kesukaran.

Singkatnya, selain terus teguh menantang api yang menyala berkobaran, Disgulkarmat, sebagaimana "mat" dalam akronimnya, kini turut lebih aktif dalam menyelamatkan perkara "unik" di keseharian masyarakat.

Sedari menolong kucing yang terjebak; menanggulangi binatang buas; melepas cincin yang tersangkut di sela-sela jemari; hingga mengevakuasi kunci kendaraan yang terjerumus ke dalam selokan; tiada yang luput dari perhatian dan bantuan Disgulkarmat pada era terkini.

Paling tidak, hal-hal di atas berupa sedikit intipan fakta, yang bisa disampaikan saat kita membahas soal heroisme Gulkarmat, yang bertepatan pada tanggal 1 Maret 2023 ini tengah merayakan hari jadi ke-104 tahun.

Sekilas Sejarah HUT Disgulkarmat

Memperingati Hari Ulang Tahun Ke-104, Disgulkarmat DKI Jakarta bersama Kementerian Dalam Negeri dan pihak-pihak terlibat menyelenggarakan Festival Keselamatan Kebakaran (Fire Safety Festival) Tahun 2023 sejak 26-28 Februari kemarin.

Mengusung tema besar "Pemadam Kebakaran dan Penyelamat Tangguh, Rakyat Tumbuh, Indonesia Maju", Fire Safety Festival 2023 menghelat serangkaian acara menarik, dengan mengikutsertakan perangkat penyelamat kebakaran dari seluruh Indonesia.

Rangkaian acara dalam Fire Safety Festival 2023 sendiri meliputi: Kompetisi Skill Pemadaman Api Nasional; Seminar Nasional dan Edukasi Keselamatan Kebakaran; sampai Expo Sarana Prasarana Pemadam Kebakaran. Sementara lain, giat perayaan utama HUT Ke-104 Disgulkarmat dilangsungkan di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta.

[Gambas:Instagram]

Sampai pada titik ini, penetapan tanggal 1 Maret sebagai hari ulang tahun Disgulkarmat nyatanya merujuk kepada tanggal terbentuknya Brandweer Batavia, yakni 1 Maret 1919. Salah satu keabsahan eksistensinya dapat dicirikan melalui sebuah Prasasti Penghargaan, yang diberikan masyarakat Betawi kepada Brandweer Batavia saat merayakan HUT Ke-10 di tahun 1929 silam-Prasasti tersebut masih tersimpan di kantor Disgulkarmat DKI Jakarta saat ini.

Jika ditilik lebih jauh, Pemadam Kebakaran sebagai salah satu institusi vital di tanah air memang telah terekam sejak masa kolonial. Seperti dikutip dari buku "Dari BRANDWEER ke Dinas Kebakaran DKI Jakarta" susunan GH Winokan, korps yang menangani kebakaran ini awalnya dinamakan Brandweer (bahasa Belanda) yang berarti pemadam kebakaran, yakni pembentukan Reglement op de Brandweer in de Afdeeling stand Vorstenden Van Batavia.

The Unsung Heroes

Selama perjalanan, Disgulkarmat mengalami banyak perubahan secara organisasional tanpa sedikitpun mendegradasi fungsionalitasnya. Sementara lain, pada sisi terdalamnya, hakikat tugas pemadam: menjadi pahlawan tanpa pamrih masih melekat di batang tubuh Disgulkarmat.

Tim CXO Media sendiri berkesempatan langsung untuk mendengar cerita heroik dari para punggawa Disgulkarmat yang bertugas di satuan Disgulkarmat Jakarta Selatan. Kepada kami, "para penakluk api" mengisahkan pengalaman luar biasanya saat bertugas membantu masyarakat, mulai dari kasus yang membuat kepala tergeleng-geleng hingga memicu adrenalin dan menjadikan nyawa sebagai taruhan.

[Gambas:Youtube]

Walaupun tidak kasat mata, karena secara sepintas stigma "gabut" masih sering disematkan kepada Disgulkarmat, hakikat pahlawan tanpa pamrih masih layak ditujukan kepada mereka. Sebab faktanya, para petugas yang menjiwai motto "YUDHA BRAMA JAYA" ("Menang Melawan Api") ini selalu total dalam bertugas, tidak peduli apapun risikonya.

Bekerja Cerdas sambil Beribadah

Sebagai pekerja publik, menjadi seorang pemadam kebakaran bukanlah perkara mudah. Karena pada praktiknya, setiap pemadam wajib memiliki ketangkasan raga yang tidak biasa, selagi mengasah kemampuan berpikir bak filsuf yang menguasai banyak disiplin ilmu.

Statement di atas bukannya sedang meromantisir status pahlawan yang mulai disematkan kepada Disgulkarmat di hari ini. Sebab memang, saat sedang bertugas, seorang pemadam kebakaran harus memiliki banyak akal untuk menghadapi situasi yang tidak terprediksi.

Sebut saja, kecermatan tingkat tinggi saat membaca situasi: menganalisis medan dan sumber masalah dalam waktu singkat, menenangkan keadaan psikologi masyarakat/korban yang tidak karuan, hingga mengambil keputusan krusial secara klinis; semuanya sama penting untuk dimiliki para petugas.

Belum lagi, faktor ketabahan dan keyakinan diri yang harus mantap. Sebab secara logis, orang pertama yang harus diselamatkan sebelum menyelamatkan orang lain adalah petugas penyelamat itu sendiri. Makanya, berpegang pada kekuatan Yang Maha Kuat adalah kunci istimewa yang wajib berada di dalam diri seorang awak pemadam kebakaran.

Setelah itu semua, tugas Pemadam Kebakaran sebagai penganggulang suatu musibah akan sangat terbantu oleh peran masyarakat, yang selain wajib kooperatif saat mereka bertugas, juga harus membekali diri dengan penanganan pertama musibah   khususnya kebakaran.

Untuk diketahui, Gulkarmat sendiri hanya punya waktu sekitar 15 menit untuk sampai di tempat kejadian. Namun sialnya, rintangan di jalan menuju TKP, yang mana melibatkan masyarakat secara lebih utuh, sering menghambat mereka. Seperti halnya kesadaran pengguna jalan untuk memprioritaskan laju unit Pemadam Kebakaran, kelalaian pemilik kendaraan yang parkir secara liar, hingga fasilitas penunjang pemadaman yang seringkali dirusak oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.

Pada akhirnya, Disgulkarmat baru akan bisa bekerja secara lebih efisien bilamana faktor-faktor penghambat yang ada bisa diselesaikan bersama oleh masyarakat dan semua komponen yang ada. Tidak terkecuali, intasansi pemerintahan lainnya, yang jamaknya lebih menunjang kinerja Disgulkarmat secara menyeluruh.

(RIA/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS