Insight | General Knowledge

UAE Jadi Negara Arab Pertama yang Memasukkan Peristiwa Holocaust ke Kurikulum Sekolah

Rabu, 18 Jan 2023 15:30 WIB
UAE Jadi Negara Arab Pertama yang Memasukkan Peristiwa Holocaust ke Kurikulum Sekolah
Foto: The Jerrusalem Post
Jakarta -

Sejarah Holocaust atau yang juga dikenal sebagai Shoah, merupakan peristiwa pembunuhan massal yang terjadi selama masa Perang Dunia II terhadap orang-orang Yahudi oleh Nazi Jerman. Tragedi ini dikenal sebagai kejahatan genosida terbesar sepanjang masa yang telah memakan jutaan kaum Yahudi sepanjang tahun 1933 hingga 1945. Sejarah gelap Holocaust telah menjadi mata pembelajaran di sekolah-sekolah Eropa dan Amerika.

Berdasarkan cuitan Kedutaan Besar United Arab Emirates (UAE) di Amerika Serikat pada awal pekan bulan Januari 2023, peristiwa Holocaust akan resmi dimasukkan ke dalam kurikulum untuk sekolah dasar (SD) dan menengah (SMP). UAE akan bekerja sama dengan Institut Pemantauan Perdamaian dan Toleransi Budaya dalam Pendidikan Sekolah yang berbasis di Tel Aviv, Israel dan London, Inggris, juga sebuah museum peringatan Holocaust di Yerusalem, Yad Vashem   guna membantu UAE membangun kurikulum barunya. Dengan demikian, UAE menjadi negara arab pertama yang memasukkan sejarah Holocaust ke dalam materi pembelajaran sekolah.

.Peristiwa Holocaust/ Foto: Getty Images/Galerie Bilderwelt

Sejak disahkannya Abraham Accords pada 2020 lalu, UAE telah menormalisasi hubungan dengan Israel. Hal ini menjadi benih UAE untuk memulai relasi diplomatik dengan Israel dan Bahrain termasuk untuk mendukung pengungkapan sejarah tentang Holocaust, salah satunya dengan membuka pameran peringatan Holocaust pertama di wilayah Arab yang didirikan di Dubai pada tahun 2021.

Meski putusan ini banyak disambut dengan pujian lantaran dilakukan dengan intensi untuk mengajarkan sejarah gelap di Barat, hal ini juga tak lepas dari kritikan dan kekhawatiran yang muncul dari masyarakat UAE dan negara tetangga. Di satu sisi, Ali Al Nuaimi sebagai chairman dari Defense Affairs, Interior and Foreign Relations Committee Federal National Council for the Emirate of Abu Dhabi, berpendapat bahwa kurikulum sekolah di negara-negara Arab telah "menghilangkan bagian-bagian kritis dari sejarah di Barat." dan langkah ini merupakan hal yang selayaknya dilakukan agar masyarakat Muslim "bisa bergerak maju menuju masa depan."

Namun, di sisi lain, masyarakat UAE mengungkapkan ketidaksetujuannya jika ada campur tangan organisasi yang berbasis di Israel untuk merangkai silabus pembelajaran negara mereka. Saat ini juga belum ada kepastian dari UAE jika kurikulum ini akan ditetapkan hanya di sekolah yang dikelola pemerintah atau juga berlaku untuk ratusan sekolah swasta yang terdapat di UAE, per CNN.

(HAI/tim)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS