Bagi para pekerja, kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) pada tahun 2023 merupakan suatu hal yang selalu dinantikan. Bagaimana tidak? Dengan banyaknya kenaikan harga untuk kebutuhan sehari-hari, UMR yang kini berada di angka Rp 4.641.854 untuk warga Jakarta tentu semakin membuat kita sulit untuk memenuhi kebutuhan lain di luar kebutuhan utama. Namun berita baiknya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menetapkan adanya kenaikan UMR pada tanggal 17 November 2022. Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh Menaker Republik Indonesia, Ida Fauziyah.
Penetapan kenaikan UMR ini tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penetapan Upah Minimum Tahun 2023. Meskipun tidak sesuai dengan pengajuan para buruh yang meminta kenaikan sebesar 13 persen dari upah minimum tahun 2022, pada Pasal 7 Ayat 1 dijelaskan bahwa penetapan atas penyesuaian nilai upah minimum tidak boleh melebihi 10 persen.
Naiknya nilai upah minimum tahun 2023 ini dihitung menggunakan formula perhitungan upah minimum dengan pertimbangan variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi dan indeks-indeks tertentu. Jadi, apabila dihitung dengan kenaikan 10 persen maka UMR Jakarta pada tahun 2023 akan berada pada angka Rp5.106.039 dari sebelumnya yang sebesar Rp4.641.854.
Sebelumnya, kenaikan UMR ini sudah dikoordinasikan langsung oleh Ida Fauziyah selaku Menaker dengan beberapa pihak terkait seperti Dewan Pengupah Daerah, Apindi (Asosiasi Pengusaha Indonesia, Kadin, Serikat Pekerja dan Serikat Buruh.
Karena angka UMR yang berbeda-beda pada setiap daerah, penetapan upah minimum untuk Kabupaten dan Kota akan diumumkan selambat-lambatnya pada tanggal 7 Desember 2022 mendatang. Kabar yang menggembirakan ini tentu disambut dengan sukacita oleh para pekerja dan buruh di Indonesia. Meski masih banyak perdebatan mengenai naiknya UMR mencapai 10 persen ini, setidaknya kebutuhan sehari-hari diharapkan bisa terpenuhi dengan kenaikan tersebut.
(DIP/DIR)