Insight | General Knowledge

Dilema Do What You Love atau Love What You Do

Senin, 31 Oct 2022 13:30 WIB
Dilema Do What You Love atau Love What You Do
Foto: pexels
Jakarta -

Meniti karier adalah sebuah perjalanan hidup yang harus lalui setiap orang. Mendapatkan pekerjaan yang sangat disukai dan sesuai dengan passion memang menjadi sebuah keberuntungan tersendiri. Namun, tidak selamanya keberuntungan berada di sisi kita. Terkadang kita pun mau tidak mau harus menjalani suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan minat yang dimiliki. Hal ini pun menuai berbagai anggapan perihal apakah lebih baik melakukan apa yang dicintai atau mencintai apa yang sedang dilakukan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno pernah membicarakan hal yang satu ini pada Bandung Young Entrepreuneur Summit (YES) yang digelar di Sabuga ITB Bandung pada tahun 2019 lalu. Ia mengatakan bahwa untuk melakukan pekerjaan dengan baik, maka penting bagi kita untuk do what you love, karena hal itu sesuai dengan passion yang dimiliki. Passion itu sendiri dapat membuat kita menjadi lebih semangat dan bergairah untuk mengerjakan sesuatu dengan penuh kenikmatan dan kepuasan.

.Ilustrasi melakukan hal yang disukai/ Foto: pexels

Namun, perihal do what you love atau love what you do ini adalah sebuah pilihan prinsip belaka. Untuk memberikan gambaran jelas, kami mewawancarai beberapa orang untuk memilih apakah mereka memiliki prinsip do what you love atau love what you do.

Menurut Safira seorang karyawan swasta berumur 26 tahun, prinsip do what you love sangat cocok untuknya. "Gue baru aja dipindahin ke divisi yang bener-bener bukan passion gue dan gue ngerasa mentally drained, jadi gue merasa do what you love is the right one for me. Karena untuk mencoba menyukai suatu pekerjaan yang belum tentu lo bisa, kan, yang ada malah jadi gak maksimal." ungkap Safira.

Tidak hanya Safira, Adin yang berumur 25 tahun juga menjelaskan alasan mengapa ia lebih percaya dengan prinsip do what you love. Adin menjelaskan, "Buat gue do what you love itu lebih make sense, karena kalo gue gak enjoy dan gak passionate sama kerjaan itu, gue menganggap kegiatan yang gue lakukan adalah beban walaupun emang upah yang gue dapet lebih besar daripada kerjaan yang gue suka."

Opini yang dimiliki oleh Adin dan Safira memang dapat dimengerti, alasannya pun juga cukup menjelaskan bagaimana sebuah pekerjaan memang harus sesuai dengan apa yang digemari agar ketika menjalankannya tidak menjadi sebuah beban yang justru malah hanya menyusahkan diri dan menguras mental. Lalu, bagaimana pendapat dari orang-orang yang menganut prinsip love what you do?

.Ilustrasi mencintai hal yang sedang dikerjakan/ Foto: pexels

"Kalo gue sih, love what you do. Kenapa? Karena gak selamanya kita bisa mendapatkan apa yang kita mau di dunia ini. Bukannya gak mau usaha untuk mendapatkan apa yang sebenarnya disukai, tapi kan terkadang gak semua apa yang kita mau bisa didapatkan. Jadi, apa yang gue jalanin sekarang, ya, mau gak mau harus gue sukai dan gue syukuri." Pendapat Rio, salah satu narasumber yang merasa bahwa mencintai apa yang dilakukan adalah sebuah prinsip yang lebih masuk akal baginya.

Selain Rio, kami juga menanyakan hal ini kepada Salsa. Ia memiliki prinsip yang sama dengan Rio, di mana ia lebih percaya untuk mencintai apa yang dikerjakan dibandingkan hanya mengerjakan apa yang dicintai. "Buat gue personally, love what you do itu lebih bisa gue anut karena gue merasa ini adalah sebuah bentuk rasa syukur atas apa yang didapatkan, sih. Gue merasanya kalo seseorang cuma mau melakukan apa yang dia sukai, itu justru gak membuat seseorang jadi berkembang secara individu. Padahal dengan mencoba untuk menyukai apa yang diberikan dan didapatkan walaupun nggak sesuai dengan apa yang kita sukai, kita jadi berusaha untuk cari tahu gimana caranya suka dengan pekerjaan itu," jawab Salsa ketika ditanyakan mengenai hal yang satu ini.

Sebenarnya, baik do what you love ataupun love what you do adalah sebuah pilihan akan perspektif setiap individu. Tidak ada yang salah bagi keduanya dan setiap prinsip memang memiliki sisi positifnya masing-masing. Kalau kamu sendiri, apakah kamu lebih memilih untuk do what you love atau love what you do?

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS