Simbol pelangi, seruan "love is love" Juni dielu-elukan sebagai Pride Month. Namun, sebenarnya apa itu Pride Month dan apa signifikansi yang dibawanya? Saat membahas tentang Pride Month, ada baiknya jika kita melihat kilas balik dari perjalanan pergerakan kesetaraan gender di Amerika Serikat.
Berkaca kembali pada serangkaian peristiwa yang terjadi pada bulan Juni 1969 di Amerika, di mana terjadi perselisihan antara masyarakat sipil dengan polisi yang dikenal sebagai The Stonewall riots. Pada masa itu, homoseksualitas dipandang sebagai bentuk kriminalitas sehingga sering kali terjadi penggerebekan oleh pihak polisi pada beberapa gay bar, salah satunya gay bar yang paling populer di New York pada saat itu, Stonewall Inn.
Ketegangan meningkat dengan pesat saat pelanggan Stonewall Inn menolak untuk ditangkap, dan kerumunan orang yang menyaksikan kejadian tersebut mulai melemparkan botol ataupun koin kepada polisi. Pemberontakan ini pun menjadi katalis untuk gerakan kesetaraan hak homoseksual, di mana kelompok aliansi ataupun aktivis mengadakan protes dan pertemuan dengan pemimpin politik untuk menyerukan keresahannya.
Bentrokan ini terjadi selama 6 hari dan menjadi titik balik pergerakan LGBTQ+ untuk mendapatkan perlakuan yang adil. Satu tahun setelahnya, orang-orang mengadakan parade untuk memperingati peristiwa bersejarah atas demonstrasi terhadap kekerasan dan diskriminasi yang dialami oleh komunitas LGBTQ+. Bahkan, Stonewall Inn resmi dijadikan sebagai monumen nasional.
Berangkat dari hal tersebut, Pride Month dirayakan setiap bulan Juni sebagai reminder kepada orang-orang untuk bangga menjadi dirinya, menebarkan awareness tentang kesetaraan hak dan gender, acceptance, serta menjadi seruan seberapa jauh perjalanan perjuangan LGBTQ+ telah dicapai, secara bersamaan mendemonstrasikan bahwa perjalanan tersebut juga belum sepenuhnya usai. Parade Pride dapat diikuti oleh siapa saja, terlepas mereka bagian dari komunitas LGBTQ+ atau bukan.
Pride Month dirayakan secara meriah di berbagai belahan dunia, seperti misalnya Atlanta yang mengadakan Pride Run, kegiatan berlari untuk membangkitkan kesadaran bahwa komunitas LGBT merupakan bagian dari masyarakat. Berbeda dengan Atlanta, Los Angeles tahun ini merayakan Pride Month dengan mengundang Christina Aguilera untuk mengadakan konser. Sementara beberapa kota di Eropa seperti Barcelona, Madrid, dan Amsterdam mengadakan workshop, pesta, dan festival untuk merayakan Pride Month.
(HAI/DIR)