Insight | General Knowledge

Mengintip Progres MRT Jakarta

Minggu, 05 Jun 2022 14:00 WIB
Mengintip Progres MRT Jakarta
Foto: CXO Media
Jakarta -

Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta telah beroperasi sejak 2019 lalu. Meskipun baru melayani warga Ibukota pada 1 rute saja, yakni Lebak Bulus-Bundaran HI, efektivitasnya terbilang sangat baik karena sanggup menampung rerata 60 ribuan penumpang per hari. Di samping itu, proyek MRT Jakarta juga tengah berkembang secara masif, tertanda dengan berjalannya pembangunan MRT Fase 2A rute Thamrin-Kota, dan akan disusul pembangunan Fase 2B, Fase 3 dan Fase 4.

Keberadaan kereta cepat ini sendiri menjadi yang pertama di Indonesia, sekaligus berhasil mengubah sistem transportasi dalam negeri menjadi lebih efisien dan modern. Sepanjang operasinya di ibu kota, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pengelola MRT, PT Mass Rapid Transportation Jakarta mencatatkan pencapaian gemilang, dengan persentase ketepatan waktu tiba kereta mencapai 99,9%.

Sementara itu, pada pembangunan MRT Fase 2A yang tengah berlangsung, pihak MRT menuliskan progres sementara mencapai 38,8% pembangunan per 24 Mei 2022. Fase 2A sendiri menjangkau jarak sepanjang 6 kilometer, yang mencakup tujuh stasiun bawah tanah. Mulai dari Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Sedangkan pada Fase 2B yang pembangunannya berada di tahap studi kelayakan, MRT menyiapkan beberapa stasiun pemberhentian baru, yakni Mangga Dua dan Ancol, serta satu depo di Ancol Barat dengan total panjang lajur sekitar 6 kilometer. Pembangunan Fase 2 MRT secara keseluruhan diperkirakan akan rampung dan mulai beroperasi sekitar tahun 2025 hingga 2030 mendatang.

Rencana Optimalisasi MRT Jakarta

Pada usia operasinya yang menyentuh tahun ketiga, MRT Jakarta tengah merencanakan sejumlah pengembangan, khususnya pada koridor MRT Tahap 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI). Salah satunya adalah dengan mengoptimalisasi kawasan-kawasan di sekitar pemberhentian MRT secara ekonomi terpadu. Seperti revitalisasi Taman Baca Martha Tiahahu di bilangan Kebayoran (dekat stasiun MRT Blok M), serta pengelolaan sampah terintegrasi di sekitaran kawasan stasiun MRT, hingga mencetuskan Transit-Oriented Development (TOD City).

Sejauh ini MRT telah meng-cover area seluas 16 kilometer di Jakarta, dan akan mencapai sekitar 30 km ketika MRT tahap kedua rampung dibangun. Selain itu, pihak MRT juga sedang serius mematangkan rencana pembangunan Fase 3 yang melayani rute dari ujung Jakarta Timur sampai Jakarta Barat. Lalu ada pula rencana pembangunan Fase 4, yakni dari Fatmawati menuju TMII. Nantinya, secara total, MRT Jakarta akan menjangkau jarak sepanjang 120-an kilometer.

Dalam merealisasikan rencananya di masa datang, pihak MRT mengabarkan telah menggandeng sejumlah investor, seperti PT Jababeka dan PT Jasa Sarana, serta berbagai investor lain dari berbagai negara. Kemudian, pihak MRT juga turut mengundang para investor serta kontraktor lokal, untuk dapat berkontribusi aktif pada rencana pembangunan MRT Jakarta, demi merealisasikan pengguna MRT yang lebih banyak di masa datang, sekaligus dapat membuat tarif operasional menjadi lebih terjangkau.

[Gambas:Audio CXO]



(RIA/HAL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS