Ketika orang-orang memutuskan untuk memelihara hewan, biasanya mereka memilih anjing, kucing, burung, atau ikan. Namun, beberapa orang justru memilih hewan yang tak biasa, bahkan bisa dibilang ekstrem. Mulai dari lintah, kecoa, hingga tikus got. Pasalnya, hewan-hewan ini dianggap menjijikkan, berbahaya, dan biasanya dihindari oleh banyak orang. Namun bagi mereka yang memelihara hewan-hewan ini, pemikiran tersebut tak berlaku. Kecoa yang biasanya dianggap sebagai hama pun bisa dirawat dan diperlakukan bak teman. Mari kita simak pengalaman mereka yang memilih untuk memelihara hewan tak biasa ini!
Ilustrasi hewan peliharaan, Anaconda/ Foto: Egor Kamelev/Pexels |
Lintah
Dianggap sebagai hewan parasit, karena mereka menghisap darah manusia. Dikutip dari The Sun, seorang pemuda bernama Ariane Khomjani memelihara tiga lintah yang ia beri nama Laera, Liidra, dan Lykra. Bagi Ariane, lintah-lintah ini bagaikan "anaknya" sendiri. Setiap hari ketika ia pulang, ia akan mengeluarkan mereka dari akuarium dan membiarkan mereka berkeliaran di kamarnya.
Sebulan sekali, Ariane membiarkan peliharaannya ini untuk menghisap darah dari tangannya. Lintah-lintah ini pun bisa tumbuh hingga 15 inci. Menurutnya, orang-orang takut dengan lintah karena mereka belum mengetahui manfaat positif dari lintah. Padahal, Ariane menjelaskan, lintah bisa membantu melancarkan sirkulasi darah, arthritis, hingga memperpanjang usia hidup.
Ilustrasi lintah/ Foto: Thinkstock via Detik |
Anaconda
Selain lintah, Ariane Khomjani juga memelihara empat ekor anaconda yang ia beri nama Annie, Allie, Amy, dan Anna. Anaconda yang ia pelihara ini panjangnya bisa mencapai lebih dari 2.5 meter. Dalam sebuah video, terlihat Ariane sedang membantu salah satu Anacondanya-Annie-berganti kulit. Baginya, anaconda adalah hewan yang sangat lembut dan tidak berbahaya. Para anaconda ini menjadi tidak berbahaya karena sudah merasa nyaman di sekitar Ariane, sebab ia telah merawat mereka sejak binatang tersebut masih kecil. Sehingga, ada koneksi emosional yang telah terbangun antara Ariane dengan hewan-hewan ini.
Kecoa
Bagi banyak orang, kecoa adalah hewan yang dianggap sebagai hama karena mereka biasanya tinggal di tempat-tempat yang kotor dan cepat berkembang biak. Namun, bagi seorang anak berumur 12 tahun bernama Shelby Counterman, kecoa adalah hewan yang lucu dan menggemaskan. Shelby memelihara ribuan kecoa di rumahnya yang disimpan dalam tujuh tangki, salah satunya berada di kamar tidurnya.
Ketika masih balita, Shelby didiagnosa menderita neurofibromatosis, yaitu tumbuhnya tumor di jaringan saraf yang menyebabkan Shelby harus menggunakan penyangga di kakinya. Di ulang tahunnya yang ketiga, orang tua Shelby memberinya hadiah berupa lima kecoa madagaskar. Tak berapa lama setelahnya, kecoa-kecoa ini bertambah jumlahnya.
Kecoa-kecoa ini telah menjadi teman bagi Shelby ketika melalui masa-masa sulit di hidupnya. Shelby mengatakan, ia ingin agar dunia tahu bahwa kecoa memiliki peran yang penting dalam ekosistem kita sebagai pengurai. Selain itu menurut Shelby, dari 4.500 spesies kecoa di dunia, hanya segelintir yang sebenarnya buruk bagi manusia.
Ilustrasi kecoa/ Foto: Erik Karits via Pexels |
Tikus Got
Tikus adalah hewan domestik yang paling tidak disukai, dan kerap dibasmi dari rumah-rumah. Namun, seorang pengguna TikTok bernama @karinayolandaj menceritakan bahwa ia memelihara seekor tikus got. Rupanya, ia memelihara tikus yang masih kecil ini karena rasa bersalah. Pasalnya, kucing peliharaannya habis memangsa induk tikus tersebut.
Karena merasa kasihan terhadap tikus kecil ini, maka ia pun memutuskan untuk memeliharanya. Tikus ini ia beri nama Moosie dan setiap harinya ia ajak bermain layaknya hewan peliharaan pada umumnya. Sebab Moosie dipelihara sejak kecil, maka ia menjadi tikus rumahan yang tidak berbau dan tidak berhama.
Macam-macam peliharaan yang tak lazim ini menunjukkan bahwa persepsi orang terhadap sebuah binatang bisa berbeda-beda. Hewan yang tadinya dianggap menjijikkan bisa berubah menjadi lucu dan menggemaskan dan hewan yang tadinya dianggap berbahaya bisa menjadi teman sehari-hari. Terlepas dari perbedaan motivasi, mereka sama-sama tidak mempedulikan komentar orang lain yang biasanya memandang hewan-hewan ini dengan jijik atau takut. Bagaimana dengan hewan peliharaanmu?
(ANL/DIR)