Insight | General Knowledge

Apa itu Gender Fluidity?

Rabu, 23 Feb 2022 12:00 WIB
Apa itu Gender Fluidity?
Foto: pexels sharon-mccutcheon
Jakarta -

Bagi sebagian besar masyarakat barat, hal-hal seputar gender dan sexuality bukanlah hal yang jarang untuk dibicarakan. Tidak heran, banyak publik figur yang berani angkat suara mengenai kecenderungan seksualitasnya dan gender-nya. Artis seperti Demi Lovato yang kita kenal sebagai Mitchie dari Camp Rock itu belum lama mendeklarasikan dirinya sebagai seorang non-binary yang berarti identitas gendernya yang tidak merujuk secara spesifik pada salah satu gender seperti perempuan ataupun laki-laki.

Seseorang yang nonbiner dapat berada di antara ataupun di luar dua gender tersebut. Tidak hanya itu, aktris Batwoman Ruby Rose pun juga mengakui bahwa dirinya adalah seorang gender-fluid. Berbeda dengan Indonesia, hal-hal seputar gender seperti non-biner dan gender-fluid bukanlah sesuatu yang sering didiskusikan sehingga belum banyak yang mengenal lebih dalam mengenai ini.

Lalu, apa itu yang dimaksud dengan gender-fluidity dan apakah gender-fluid sama halnya dengan non-binary?

Gender fluidity mengacu pada perubahan dari waktu ke waktu mengenai identitas gender seseorang. Jadi, seseorang yang merupakan gender fluid cukup fleksibel dalam mengidentifikasi gender mereka, karena kepercayaan yang dianutnya bahwa gender adalah non-biner, yang artinya tidak semua orang cocok dengan kategori laki-laki atau perempuan. Sehingga, seseorang yang merupakan gender-fluid dapat mengakui gender mereka berbeda, tergantung kapan ia ditanya dan bagaimana perasaan mereka secara internal.

Meskipun seseorang dengan gender-fluid dapat masuk di bawah kategori gender non-biner, tidak semua orang non-biner adalah gender-fluid. Hal ini dikarenakan banyak orang non-biner yang memiliki identitas gender tetap dan tidak berubah seiring waktu, sementara gender-fluid dapat berubah dari waktu ke waktu.

Lalu, tidak semua orang yang mengalami perubahan identitas gender mengidentifikasi dirinya sebagai gender-fluid. Tidak semua orang juga menginginkan perawatan medis untuk mengubah tubuh mereka agar lebih selaras dengan identitas gender mereka. Saat ini, belum banyak penelitian lebih jauh mengenai gender-fluidity karena hal ini merupakan topik yang relatif baru.

Walaupun demikian, kita tidak dapat mendebatkan perasaan seseorang. Jika seseorang secara pribadi tidak mengidentifikasi dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan, dan/atau jika mereka tidak ingin menempatkan diri mereka ke dalam kotak tertentu sesuai dengan harapan masyarakat, yang dapat kita lakukan hanyalah menghormati perasaan dan keputusan mereka.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS