Insight | General Knowledge

Internet of Things dan Pengaruhnya pada Kehidupan Manusia

Jumat, 04 Feb 2022 11:00 WIB
Internet of Things dan Pengaruhnya pada Kehidupan Manusia
Foto: Unsplash Towfiqu Barbhuiya
Jakarta -

Hadirnya internet selain memunculkan ketergantungan pada masyarakat, telah mengubah gaya hidup mulai dari kita berkomunikasi, berkendara, hingga berbelanja. Dengan perkembangan teknologi yang tidak pernah melambat, dunia perlahan berubah menjadi semakin keterhubungan. Hal ini akan didorong oleh sebuah konsep yang bernama Internet of Things (IoT).

Konsep IoT pertama kali dicetuskan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999, seorang manager brand di perusahaan Procter & Gamble, yang sewaktu itu sedang ditugaskan untuk mengeluarkan deretan kosmetik. Kevin Ashton kemudian menawarkan apa yang dinamakan radio frequency identification tag (RFID) yang dapat membantu untuk mengidentifikasi serta melacak barang dalam supply chain. Ia mengenalkan fenomena tersebut dengan menyebutnya sebagai Internet of Things.

Pada dasarnya, IoT mendorong sebuah ekosistem yang terintegrasi, dimana adanya keterhubungan pada semua alat dan perangkat dengan koneksi internet. Mulai dari perabotan rumah tangga seperti kulkas, kompor, AC, lampu, dan tempat tidur, sampai mesin-mesin pabrik, kendaraan, juga alat kesehatan. Dengan kata lain, sebuah perangkat IoT akan mengumpulkan data dan membagikan data tersebut dengan perangkat lain yang terhubung dalam ekosistem IoT dan mengirimkan laporan kepada pengguna untuk dapat menginformasikan serta membantu menyelesaikan suatu masalah.

IoT mengedepankan fungsi perangkat yang lebih pintar dan personalized, sebab bisa beradaptasi dengan kemauan dan kebutuhan kita. Sebagai contoh, nantinya kulkas bisa saja memiliki sistem inventory yang dapat dimonitor secara manual atau otomatis, seperti stok bahan makanan yang akan kadaluarsa, ataupun list belanja yang harus dibeli. Lampu, jendela, dan pintu di rumah juga nantinya dapat dikendalikan secara jarak jauh.

Menurut Asosiasi IoT Indonesia (ASIOTI), nilai pasar IoT diestimasikan senilai USD40M pada tahun 2025 dengan tiga sektor paling diuntungkan dari fungsi IoT, yaitu industri kesehatan, pertanian, dan energi. Hadirnya IoT dapat membuat industri untuk menghasilkan keputusan yang lebih bijak dan tepat, karena data yang tertera pada perangkat dapat diolah secara bersamaan sehingga memunculkan efisiensi kerja.

IoT dalam sektor pertanian dapat mendorong efektivitas untuk proses produksi hingga panen. Jika diinstalasikan sensor dan kamera yang terhubung ke internet, petani dapat memantau area pertanian termasuk cuaca, tingkat kelembapan tanah, hingga kehadiran hama di setiap petak sawah. Sementara, dalam sektor kesehatan, IoT dapat membantu tenaga kesehatan dalam memonitor keadaan pasien yang berjarak jauh melalui perangkat yang dapat mengirim data seperti detak jantung, tingkat darah, tingkat kolesterol, dan lainnya.

Meski masih dalam proses pengembangan, sudah dapat dibayangkan bagaimana IoT dapat membantu keseharian kita. Semakin banyak konektivitas jaringan yang terbentuk, semakin kecil waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tugas. Selain itu, efektivitas dalam mengontrol sebuah pekerjaan menjadi lebih mudah, ditambah dengan adanya rekomendasi alternatif pekerjaan yang lebih mudah untuk dilakukan pengguna, yang telah dianalisa berdasarkan real-time data.

Masih banyak lagi kemampuan yang dapat IoT bawa pada kehidupan manusia, seperti misalnya bisa saja nantinya sikat gigi dapat mengidentifikasi gigi berlubang, atau adanya kasur yang bisa menganalisa pola tidur. Hence, we will never be disconnected. With IoT, we are entering a smarter world.

[Gambas:Audio CXO]



(HAI/DIR)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS