Tapak karya SZA, sebagai penyanyi sekaligus penulis lagu, memang sulit ditampik. Ia adalah salah satu musisi dengan pencapaian paling dekoratif, dengan lima buah piala Grammy di kabinet. Tapi, apakah sentuhan uniknya di bidang musik, juga sama magis dalam urusan fesyen?
Pertanyaan tersebut baru akan lengkap terjawab dalam beberapa tahun ke depan, karena SZA yang dikenal dengan gaya eklektiknya baru saja ditunjuk sebagai Artistic Director Vans. Satu posisi baru yang menegaskan kiprah profesionalnya di bidang mode dan kecantikan, menyusul kolaborasinya dengan sejumlah brand streetwear sampai high-fashion—juga swausaha lip products teranyarnya yang diklaim ramah vegan dan cruelty-free.
SZA Off The Wall
Kemitraan kreatif multi-tahun SZA dengan Vans diumumkan melalui sebuah video pendek di Instagram. Pada video yang diabadikan oleh Sophie Jones, SZA tampak nyaman mengenakan siluet Knu Skool pada beberapa pose dan lokasi, termasuk hinggap di atap sebuah van yang terparkir di dataran tinggi.
Menurut keterangan Vans, peran SZA sebagai Pengarah Artistik—perdana dalam sejarah brand mereka—akan berkisar pada unsur-unsur kebaruan, yang akan mewujud lewat arahan kreatif pada tiap kampanye sampai koleksi produk eksklusif. Sang penyanyi "SOS" diharapkan dapat memberikan warna yang revolusioner dalam tubuh Vans.
Kehadiran SZAdi internal Vans, yang telah terlampau "lengket" dengan citra skate dan street-culture, memangtampakbisa jadi pembeda yang positif. Di mana penunjukkanSZAselaras denganagenda Vans, yang ingin membaurkan berbagai genre musik, fesyen,serta beragam ketertarikan pada gaya hidup lainnya dalam balutan storytellingyang personal.
Langkah Vans menunjuk SZA sebagai Pengarah Artistik jelas membuka ruang kemungkinan yang menarik—dan semoga bukan semata-mata gimmick marketing. Terlebih, dengan gaya personal yang sulit ditebak, SZA punya peluang besar untuk menghadirkan karya-karya segar, yang mampu menarasikan percampuran arus musik, fesyen, hingga gaya hidup sehari-hari.
Tentu, kita boleh berharap untuk bisa segera menyaksikan dampak nyata dari kolaborasi ini. Sehingga Vans, yang egaliter dan mampu mewakili banyak kalangan, tidak ikut terjebak dalam ramuan: siluet lama dengan sentuhan kosmetik baru.
(cxo)