Sejumlah balerina-modern menari di atrium Mal Plaza Senayan ketika jam Seiko Marygold raksasa berdentang empat belas kali (Selasa, 5/11/24). Momen khidmat ini merupakan simbol seremoni pembuka dari Seiko Indonesia, yang tengah merayakan hari jadi Seiko ke-100 tahun.
Sejak diperkenalkan Kintaro Hattori satu abad silam, jam tangan Seiko telah berkembang jauh lebih dari sekadar merek. Posisinya lantas merangkap menempati satu lini strategis di antara kehidupan bersejarah umat manusia, selagi membuahkan banyak inovasi di industri horologi.
Untuk itu, pada momen perayaan 100 tahun, Seiko menggelar sebuaheksebisi istimewa untuk para penggemar setia di Indonesia. Pameran yang digelar terbuka untuk publik pada 5-11 November 2024 ini menampilkan sejumlah koleksi legendaris, seperti: Arloji Seiko perdana (1924), King Seiko (1965), hingga edisi Seiko 5 Sports pertama yang rilis tahun 1968.
General Manager Seiko Indonesia, Kevin Lie memberikan tur singkat di Mini-eksebisi Seiko 100th Anniversary, Plaza Senayan, Jakarta (Selasa, 5/11/24). Foto: CXO Media/Riz Afrialldi |
Simbol Tradisi 100 Tahun Seiko
"Seiko" pertama ditempelkan ke bagian dial jam pada tahun 1924. Di momen tersebut, Kintaro Hattori bukan cuma menyematkan jenama, tetapi ikut membubuhkan visi "Always One Step Ahead of the Rest" pada setiap arlojinya. Etos inovatif tersebut pun berharga lebih sekadar kalimat, melainkan menjadi prinsip kokoh yang memotori detik demi detik yang Seiko denyutkan kepada setiap pengguna.
General Manager Seiko Indonesia, Kevin Lie, turut mengamini pandangan sang penemu. "Seiko is a lifetime tradition," kata Kevin kepada CXO Media, di seremoni The Seiko Brand 100th Anniversary (5/11/24). "Saya adalah fans berat Seiko, dan saya rasa jam ini adalah sebuah wujud abadi yang bisa dikenakan manusia di setiap momen kehidupan."
"Dengan bangga, Seiko mengadakan acara dan pameran ini untuk memberikan kesempatan kepada publik untuk merasakan kekayaan sejarah dan inovasi teknologi dalam produk-produk Seiko," lanjutnya.
Ajang pameran 100 tahun Seiko di atrium Plaza Senayan, Jakarta sendiri ikut mengejawantahkan ungkapan terima kasih yang tulus dari Seiko untuk setiap pelanggan di tanah air. Di mana, hajatnya sekaligus merefleksikan pencapaian dan perjalanan Seiko, lewat sederet koleksi penting di lanskap horologi dunia yang lahir dari tangan para ahli jam tangan.
Edisi Seiko tahun 1924 di Mini-eksebisi Seiko 100th Anniversary, Plaza Senayan, Jakarta (Selasa, 5/11/24). Foto: CXO Media/Riz Afrialldi |
Koleksi Bersejarah Seiko Dipamerkan di Plaza Senayan
Seiko bermula dari sebuah katastrofi, tepatnya usai gempa besar mengguncang daratan Jepang. Karya perdana Seiko sendiri hampir diberi nama "Glory". Namun, berkat visi Hattori, yang mengharapkan produknya dapat melambangkan awal cerah seusai kegelapan, maka dipilihlah nama Seiko.
Kata Seiko diambil dari nama pabrik Seikosha, yang dapat diartikan sebagai bentuk presisi (waktu) dan keindahan, serta bisa dimaknai pula sebagai lambang kesuksesan-mewujudkan komitmen Seikosha saat didirikan hingga berhasil melahirkan jam tangan yang gemilang dan berdasarkan keakuratan.
Edisi Seiko 1924 sendiri dipajang di atrium Plaza Senayan bersama model-model bersejarah dari tahun 1960-an hingga 1980-an, serta re-interpretasi modern dari berbagai lini produk seperti King Seiko, Prospex, Presage, dan Seiko 5 Sports.
Melengkapi perayaan anniversary ke-100, Seiko juga membuka laman khusus "The Seiko Brand 100 Stories" yang memuat warisan dan mahakarya Seiko sepanjang satu abad; menarasikan rangkuman 100 kisah sejarah, inovasi, tantangan, dan aspirasi masa depan Seiko.
Tak hanya itu, Seiko Indonesia juga mempersembahkan replika artefak jam bersejarah, yang berasal dari lelehan sejumlah arloji dari pabrik Seikosha ketika mengalami kebakaran di saat Gempa Besar Kanto terjadi tahun 1923. Menariknya, baik replika artefak Seiko maupun koleksi jam monumental lainnya yang dipamerkan diboyong langsung dengan tangan dari Seiko Museum Ginza.
Lelehan arloji Seiko pasca Gempa Besar Kanto tahun 1923 di Mini-eksebisi Seiko 100th Anniversary, Plaza Senayan, Jakarta (Selasa, 5/11/24). Foto: CXO Media/Riz Afrialldi |
"Ke depannya, Seiko bertekad untuk terus mengembangkan solusi inovatif dalam menjawab berbagai tantangan teknologi di dunia horologi," tambah Kevin. Dan, spesial untuk komunitas di Indonesia, Seiko juga memperkenalkan pemain sepak bola Nasional Indonesia, Nathan Tjoe-A-On sebagai Brand Ambassador, seraya mempersiapkan koleksi spesial Indonesia tahun 2024-menyusul edisi Merah Putih (2022) dan Komodo (2023)-yang siap dirilis 4 Desember mendatang.
Informasi lebih lanjut mengenai pameran dan perayaan ulang tahun ke-100 Seiko, dapat diakses melalui situs resmi Seiko atau akun Instagram @seikoid.
(RIA/tim)