Interest | Fashion

"Dear Bullies": Respon Marc Jacobs Terkait Intimidasi Aktivis Anti-Fur

Rabu, 05 Jun 2024 18:30 WIB
Foto: CAFT USA
Jakarta -

Marc Jacobs, desainer asal Amerika, baru saja mengeluarkan pernyataannya mengenai insiden yang terjadi belakangan ini terkait brand fashion-nya. Ia mengalami "intimidasi" oleh para aktivis dan protestan yang mendorong brand-nya untuk berhenti menggunakan bulu hewan dalam produk dan koleksinya. Namun, tudingan ini dibantah oleh Marc Jacobs sendiri melalui unggahannya di Instagram pribadinya, @themarcjacobs.

Dalam unggahannya pada hari Minggu, 2 Juni 2024, ia menuliskan, "Dear Bullies, I feel your hate, anger and pain. I respect your 1st Amendment rights, as I do everyone's. What I cannot do is sit back and watch the unjust and hostile verbal, mental and physical attacks on the innocent people I work with at MARC JACOBS. It pains me to give in to bullies. I had given into bullies much of my young life. Unfortunately, in my current situation with a radical organization (who will remain nameless) claiming to care about the lives of animals while endangering the well-being of innocent individuals and communities leaves me no choice but to give in to a bully."

[Gambas:Instagram]

Alih-alih menggunakan kata "demonstran" Marc Jacobs memilih menggunakan kata "bully" untuk orang-orang yang merundung kantornya hingga rumah para pekerjanya dengan menyiramkan darah palsu serta protes menggunakan spanduk dan pengeras suara. Aksi protes ini awalnya dimulai di luar toko dan kantor, namun pada bulan Februari, para demonstran mulai berkumpul di luar rumah para karyawan Marc Jacobs. Setidaknya, terdapat 18 karyawan yang menjadi sasaran. Marc Jacobs sendiri juga mengalaminya ketika ia berada di dalam mobil dalam perjalanan ke Met Gala satu bulan yang lalu.

Protes yang dilakukan oleh para aktivis ini juga mempengaruhi ketenangan tetangga para karyawan Marc Jacobs yang tinggal dekat dengan mereka. Salah seorang tetangga karyawan Marc Jacobs mengatakan bahwa ia menghabiskan satu hari penuh untuk membersihkan darah palsu di depan rumahnya serta ukiran kapur di trotoar. Sekitar dua puluh demonstran melakukan aksinya selama kurang lebih 30 menit dengan menekan bel pintu apartemen dan berusaha masuk ke dalam gedung.

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai jenama besar dalam dunia fashion memang telah berhenti menggunakan bahan seperti bulu hewan, yang tidak terlepas dari upaya advokasi berbagai aktivis dan pergerakan. Bahkan, majalah Elle juga berhenti melakukan pemotretan dengan produk yang menggunakan bulu asli. Department store seperti Neiman Marcus, Saks, dan Nordstrom juga tidak lagi menjual bulu asli.

CAFT atau Coalition to Abolish the Fur Trade adalah sebuah kelompok yang memilih target dan menyebar informasi serta sumber daya kepada para aktivis anti-bulu di lapangan. Direktur eksekutif CAFT USA, Matthew Klein, mengungkap bahwa CAFT telah melakukan protes terhadap Marc Jacobs sejak Juni 2023—beberapa bulan setelah Marc Jacobs berkolaborasi dengan Fendi.

Koleksi kolaborasi Marc Jacobs dan Fendi tahun 2022Koleksi kolaborasi Marc Jacobs dan Fendi tahun 2022/ Foto: Fendi

Kolaborasi antara Marc Jacobs dan Fendi menghasilkan sebuah lini koleksi yang distingtif. Termasuk di dalamnya adalah topi bulu rubah besar dengan warna neon menyala yang dikatakan oleh Marc Jacobs sebagai koleksi "upcycled." Creative director dari Fendi womenswear, Kim Jones, juga menyatakan bahwa topi bulu tersebut diambil dari koleksi vintage yang hanya dijadikan aksesoris untuk show dan tidak pernah diproduksi kembali untuk dijual ke konsumen.

Hal yang dijadikan trigger oleh para aktivis CAFT itu pun dijelaskan kembali oleh Marc Jacobs sendiri sebagai pemilik jenama yang dijadikan target para demonstran melalui caption-nya di unggahan yang sama mengenai isu ini.

"MARC JACOBS has not used fur since 2018. I made a statement to WWD on April 26, 2018 in regards to my position on fur. I chose to work in up-cycled fur when I collaborated with another brand in 2022. Whether that was a mistake or not, is subjective. I have always done my best to listen, then speak my truth and accept responsibility for my actions. This organization has made it clear that they will not stop their violence toward MARC JACOBS unless they get the statement they want. While I don't condone the behavior of this organization, I will always do what I can to protect, honor and respect the lives and well-being of the people I work with. This is my statement: MARC JACOBS does not work in, use or sell fur, nor will we in the future." lanjut Marc Jacobs.

(DIP/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS