Interest | Fashion

Berbincang Tentang Sneakertopia dan Keseruan yang Dihadirkan

Jumat, 05 May 2023 15:36 WIB
Berbincang Tentang Sneakertopia dan Keseruan yang Dihadirkan
Foto: Marina Bay Sands
Jakarta -

Singapura sebagai melting pot dari seluruh kebudayaan di berbagai negara, khususnya Asia Tenggara menjadi lokasi tepat untuk digelarnya Sneakertopia: exhibition sneakers dan street culture yang penuh warna. Digelar untuk pertama kali di Asia, Sneakertopia bertempat di ArtScience Museum dengan waktu exhibition yang cukup panjang, yaitu 25 Februari hingga 30 Juli 2023.

Di sana, kita siap mendapatkan experience berbeda sekaligus baru tentang bagaimana kreativitas street culture dapat menyentuh berbagai elemen dan profesi. Dari sneakers hingga karya seni original, semuanya bisa kita lihat secara langsung di Sneakertopia Singapura.

Antusiasme yang mendalam tentang street culture di wilayah Asia Tenggara menjadi salah satu alasan kenapa event ini bisa hadir di sana. Tentunya, masih banyak lagi pembahasan yang diberikan oleh Sneakertopia sebagai event yang berhasil merangkum segala bentuk kreativitas youth culture yang terus hidup dari generasi ke generasi.

1. Sebenarnya apa itu Sneakertopia dan bagaimana Sneakertopia bisa hadir di ArtScience Museum?

Sneakertopia merupakan pameran sneakers dan street culture yang penuh warna dan luar biasa. Datang dari jalanan, budaya sneakers sejak kemunculannya didorong oleh seniman, atlet, maupun selebriti yang mengekspresikan kreativitas dan semangat mereka melalui sneakers yang tertuang dalam desainnya. Kehadiran perdana Sneakertopia di Asia 2023 yang berlokasi di ArtScience Museum ini menyatukan seniman, insan kreatif, serta berbagai merek khas Singapura hingga kancah internasional yang dikemas dalam pameran menarik. Menampilkan lebih dari 100 sneakers edisi terbatas bersama mural, instalasi, desain, dan karya seni yang original, presentasi ini mengilustrasikan persilangan ke dalam genre street culture terkait seni, hiburan, dan teknologi.

Sneakertopia diciptakan oleh produser peraih penghargaan Emmy, Steve Harris, dan pengusaha teknologi Silicon Valley, Steve Brown, yang sempat memberikan kejutan di Los Angeles pada tahun 2019. Pameran ini diselenggarakan oleh SPACElogic bekerja sama dengan ArtScience Museum dan iterasi ini menandai event perdana Sneakertopia di Asia.

2. Apa saja yang bisa dinikmati pengunjung saat mengunjungi Sneakertopia?

Dengan 10 area yang dapat dipilih oleh para pengunjung, pengunjung akan dapat menjelajahi budaya sneakers dalam berbagai cara, termasuk The Playground dan The Backlot yang menyoroti hubungan antara budaya sneakers dengan bidang olahraga dan hiburan. Budaya sneakers ini juga mengakar dalam industri olahraga, begitu pula dengan adanya kolaborasi menakjubkan antara atlet, desainer, dan berbagai merek. The Playground menampilkan artis seperti James Haunt, Tyson Park, Jonas Never, dan Mr. Sabotage. The Backlot berfokus pada hiburan, film, dan media yang mengubah budaya sneakers menjadi fenomena global dengan karya seni oleh McFlyy, Tommii Lim, Jahan Loh, dan PHUNK.

Berbincang Tentang Sneakertopia dan Keseruan yang DihadirkanBerbincang Tentang Sneakertopia dan Keseruan yang Dihadirkan/ Foto: Yasin Rahim

Selain itu, terdapat juga tiga zona tambahan, yaitu DIY/Expression, The Street, dan 6Technology + Innovation. DIY/Expression mewujudkan semangat kolaborasi dan pertukaran ide yang selalu menjadi ciri khas sneakers dan street culture. The Street merupakan ode untuk keunikan street art yang telah berkembang di kota-kota di Asia Tenggara dari waktu ke waktu. Technology + Innovation memperkenalkan empat bidang kreatif yang praktiknya terkait dengan teknologi dan street culture. Termasuk dalam zona ini adalah desainer Singapura Pek Shun Ping yang mempersembahkan barang-barang pilihan dari sepatu cetakan 3D, ALIVEFORM, dan Nadirah "Inkten" Razak yang beralih dari melukis di jalanan menjadi pelukis di Virtual Reality.

3. Berapa total seniman yang terlibat di dalam pameran Sneakertopia ini?

Terdapat sejumlah 29 seniman yang berpartisipasi di Sneakertopia, terdiri dari 13 seniman internasional dan 17 seniman asal Singapura.

4. Jenis sepatu apa yang akan ditampilkan di acara ini?

Terdapat 100 pasang sneakers edisi terbatas yang disusun dalam display khusus oleh co-founder Sneakertopia, Steve Harris. Selain itu, terdapat juga koleksi sneakers unggulan lainnya, salah satunya pilihan dari pendiri dan CEO dari Singaporean sneaker boutique Limited Edt, Mandeep Chopra, yang meliputi Nike Mag, Louis Vuitton Nike Air Force 1, Nike Zvezdochka dan sepatu edisi tanda tangan X Speedportal Leyenda yang disediakan oleh Adidas untuk pemain sepak bola Lionel Messi bagi ajang Piala Dunia 2022. Ada juga pilihan sneakers langka dari superstar pop Asia JJ Lin, bahkan sepasang sneakers yang disesuaikan dari kemasan McDonald's BTS Meal oleh desainer Singapura Josiah Chua yang sempat viral di tahun 2021.

Berbincang Tentang Sneakertopia dan Keseruan yang DihadirkanBerbincang Tentang Sneakertopia dan Keseruan yang Dihadirkan/ Foto: Yasin Rahim

5. Apa yang membuat pameran Sneakertopia unik dan berbeda dengan pameran sneakers lainnya?

Perbedaan utama antara Sneakertopia dan pameran sneakers lainnya di seluruh dunia adalah fokus dan hubungannya dengan street culture. Selain itu, Sneakertopia merupakan sebuah pameran, bukan konvensi atau acara dengan komponen ritel yang kuat. Ada penekanan pada hubungan antara budaya sneakers, olahraga, seni jalanan, musik, teknologi, dan hiburan di Sneakertopia, bersama dengan genre lainnya.

6. Menurut Anda, siapa yang akan paling menikmati pameran ini?

Pastinya akan selalu ada sesuatu bagi semua orang di Sneakertopia-tentunya pengunjung tidak perlu menjadi seorang sneakerhead untuk menikmati pameran ini! Sneakertopia memiliki konten menarik bagi pecinta streetwear, olahraga, budaya pop, seni, yang dapat menyatu dengan keluarga, remaja, dan lintas generasi.

7. Hal apa yang paling Anda sukai tentang pameran ini?

Saya benar-benar menikmati interaksi antara karya seni yang tercermin dari para seniman internasional dan Singapura. Selain itu, adanya kesadaran bahwa orang-orang di seluruh dunia dapat berkumpul bersama untuk merayakan minat dan tujuan yang sama. Sneakers dan street culture dimulai sebagai subkultur dan berkembang menjadi budaya massal. Pameran ini merupakan wujud apresiasi bagi para pelopor gerakan tersebut dan generasi kreatif berikutnya yang menanggapi evolusi ini.

Berbincang Tentang Sneakertopia dan Keseruan yang DihadirkanBerbincang Tentang Sneakertopia dan Keseruan yang Dihadirkan/ Foto: Yasin Rahim

8. Apa lagi yang akan dihadirkan oleh ArtScience Museum di masa mendatang?

ArtScience Museum menyajikan pameran dan program yang memberikan kesempatan pengunjung untuk dapat mengeksplorasi persimpangan seni, sains, teknologi, dan budaya. Anda selalu dapat mengetahui apa yang ditawarkan dengan mengunjungi website kami.

9. Bisakah Anda memberitahu tentang periode pembukaan Sneakertopia dan harga tiketnya?

Sneakertopia sudah dibuka hingga 30 Juli 2023 di ArtScience Museum. Tiket standar berkisar dari S$18 (Rp202.704) hingga S$21 (Rp236.488) untuk dewasa dan S$14 (Rp157.659) hingga S$16 (Rp180.181) untuk tarif konsesi. Khusus bagi Sands Rewards Members, tiket dewasa seharga S$14,70 (Rp165/541) sedangkan tiket konsesi seharga S$11,20 (Rp126.127). Harga dalam kurs Rupiah yang bisa berubah sewaktu-waktu.

10. Mengapa kami perlu datang ke Sneakertopia?

Sneakertopia menyatukan orang-orang melalui kecintaan terhadap sneakers dan street culture, hal itu mencerminkan semangat kolaborasi, kreativitas, dan kebebasan berekspresi.

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS