Insight | Business & Career

Arief Muhammad dan Ernest Prakasa Berbagi Cerita tentang Luka, Kegagalan, dan Kesuksesan

Jumat, 17 Mar 2023 18:00 WIB
Arief Muhammad dan Ernest Prakasa Berbagi Cerita tentang Luka, Kegagalan, dan Kesuksesan
Foto: CXO Media
Jakarta -

Tidak dapat dimungkiri bahwa sesi terakhir OPPO Creativepreneur Corner Powered by BNI di kota Malang adalah sesi yang sangat ditunggu-tunggu oleh para audiens. Bagaimana tidak, sesi ini dimeriahkan oleh Arief Muhammad yang merupakan seorang content creator dan entrepreneur dengan jumlah pengikut sebanyak 5 juta di Instagram serta komika dan filmmaker Ernest Prakasa yang memiliki karya-karya ternama seperti Imperfect, Cek Toko Sebelah, Susah Sinyal, dan masih banyak lagi.

Pada kesempatannya, Arief Muhammad dan Ernest Prakasa berbagi mengenai jatuh bangun dan luka lama yang terus mendorong mereka untuk sukses dalam bidang yang ditekuni. Arief membeberkan perjalanan entrepreneur-nya yang dimulai saat ia hadir sebagai sosok terkenal di Twitter dengan username @poconggg. Garis start yang ia ambil pada saat itu justru bukan ketika ketenarannya sedang di puncak, namun saat ia sudah mulai tidak dikenal lagi oleh warga Twitter.

Pada saat itu, ia tidak tahu bahwa sosial media dapat menjadi sumber penghasilan sampai akhirnya ia mendapatkan tawaran untuk mempromosikan suatu brand di akun Twitternya. Hal yang kini biasa disebut 'endorse' itu pun mulai digunakan oleh Arief ketika ia mulai untuk berbisnis pada tahun 2014 dalam bidang F&B. ia pun mengaku bahwa bisnis pertama yang ia lakukan ini adalah sebuah bentuk upaya bertahan hidup dibandingkan untuk menjadi kaya raya.

Dengan jatuh bangun yang Arief Muhammad lakukan hingga ia berada di titik ini, pesan yang ia sampaikan pada audiens adalah untuk tidak hanya melihat puncak kesuksesan seseorang, namun proses yang dilakukan oleh seseorang tersebut untuk mencapai titik yang membanggakan. "Ya itu, jadi kita memang harus lewatin mana yang cocok untuk kita dan mana yang berhasil, kalau berhasil ya sudah dijalanin aja dan ditingkatin," ungkap Arief Muhammad.

Arief juga menyampaikan bahwa kita tidak perlu takut akan kegagalan, karena dengan bertemu kegagalan, maka di sanalah kita bisa mengetahui apa yang harus diperbaiki dan ditingkatkan ke depannya agar bisnis berjalan dengan sukses. Dengan segala kegagalan dan masalah yang dihadapi oleh Arief Muhammad, ia kini sudah berdamai dengan masa lalunya dan menjadikannya sebuah motivasi yang terus membuatnya terus maju dalam berbisnis.

Tidak jauh berbeda dengan Ernest Prakasa yang membeberkan beberapa kisah pilu yang pernah dialaminya dulu. Ernest bercerita bahwa ia dulu sempat di-bully karena menjadi minoritas di lingkungan sekolahnya. Hal itu pun membuatnya sangat terluka hingga membutuhkan waktu sekitar 15 tahun untuknya berdamai dan menjadikannya sebuah komedi yang bisa dinikmati oleh banyak orang.

Setelah sekian lama menjadi komedian, ia pun mulai menulis buku yang mengarahkannya pada kesempatan emas untuk menjadikan karya tulisannya sebagai film. Tidak sampai di sini saja, Ernest juga diberikan tantangan untuk menyutradarai filmnya sendiri. Hingga saat ini, profesi sebagai sutradara adalah profesi paling berat yang masih ia jalani.

Menurut Ernest, menjadi sutradara mengharuskannya untuk selalu mencari solusi ketika dihadapkan oleh masalah selama proses pembuatan film hingga segala tetek bengek yang ada. Selain itu, menjadi sutradara juga membuatnya belajar untuk menyatukan orang yang memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda untuk satu tujuan yang sama. Ernest mengatakan bahwa menjadi sutradara adalah suatu tantangan terbesar yang pernah ia ambil di dalam hidupnya.

Namun, kunci yang selalu dipegang oleh Ernest Prakasa maupun Arief Muhammad adalah jangan pernah takut akan kegagalan dan jangan pernah mengecilkan kesuksesan orang lain. Karena, kegagalan adalah sebuah tantangan yang harus dilewati demi mencapai kesuksesan yang ingin dimiliki.

(tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS