Insight | Business & Career

Apakah NFT Masih Layak untuk Investasi?

Selasa, 08 Nov 2022 16:46 WIB
Apakah NFT Masih Layak untuk Investasi?
Foto: NFT
Jakarta -

Non Fungible Token atau yang biasa dikenal dengan sebutan NFT menjadi topik perbincangan yang sangat tinggi pada tahun 2022 ini. Bagi yang belum tahu, NFT adalah aset digital untuk beberapa objek dunia nyata, seperti art, musik, dan lainnya. Tapi dari semua aset NFT yang ada, objek art seperti gambar karakter menjadi yang paling terkenal dengan nilai tinggi.

Proses pembayarannya pun tidak biasa. Dibeli dan dijual secara online, untuk membeli aset NFT harus menggunakan mata uang kripto atau cryptocurrency. Sebenarnya NFT sudah ada sejak tahun 2014, namun namanya baru naik setelah mata uang kripto menjadi salah satu cara investasi yang makin dikenal.

NFT mulai semakin banyak dikenal di Indonesia pada tahun 2022 ini. Apalagi ada beberapa nama aset NFT yang bahkan berhasil mengguncang dunia. Salah satunya sosok Ghozali yang menjual foto-foto selfie-nya hariannya dengan harga tinggi. Bahkan sempat terjual dengan harga sangat tinggi dan tidak masuk akal, yaitu sebesar 66.346 RH atau setara dengan Rp3,1 triliun!

Namun seiring berjalannya waktu, demam NFT makin turun. Image keren yang disematkan bagi para pemilik NFT pun malah sering diolok-olok di media sosial. Melihat kondisi ini, apakah NFT masih layak untuk investasi?

Transaksi yang Makin Menurun

Marketplace OpenSea yang paling populer untuk transaksi jual-beli NFT ternyata mengalami penurunan yang sangat signifikan. Bayangkan saja, pada awal tahun 2022, deman NFT benar-benar menggila. Namun pada 1 Mei 2022, ternyata transaksi NFT di OpenSea menurun hingga 99%. Penurunan ini pun terus dirasakan dalam setiap bulannya. Jumlah transaksi harian di OpenSea pada bulan Agustus menurun hingga Rp74,2 miliar. Padahal tiga bulan sebelumnya, sempat menyentuh angka Rp6 triliun.

Melihat bagaimana transaksi NFT yang semakin menurun, kondisi ini membuat banyak orang berpikir apakah NFT masih layak untuk menjadi investasi. Menurut juru bicara dari OpenSea sendiri, mereka tidak khawatir atas penurunan volume transaksi. "Kami memainkan permainan panjang karena kami melihat apa yang mungkin terjadi. Jadi, kami tidak merasa perlu khawatir dengan volatilitas jangka pendek," ucapnya.

Tidak cuma OpenSea saja, platform jual beli NFT BendDAO juga mengalami krisis likuiditas akibat banyaknya penjualan NFT dalam beberapa bulan terakhir. Penjualan NFT secara massal ini sampai membuat BendDAO gagal untuk membayar pinjaman dalam mata uang hingga harus mengubah ambang batas likuidasi NFT milik mereka dari 95% menjadi 70%.

Sudah Tidak Layak?

Menjawab pertanyaan yang menjadi judul artikel ini sebenarnya mudah saja. Di luar sana masih banyak orang yang percaya bahwa NFT mampu menjadi saran investasi. Apalagi kepemilikan aset NFT hanya dimiliki oleh satu orang pemilik saja. Tidak ada lagi pihak yang bisa memiliki aset NFT tersebut secara resmi.

Sayangnya, kesan cool yang melekat bagi orang-orang di dunia NFT pun perlahan-lahan sebenarnya makin luntur. Mereka malah lebih sering diolok-olok karena masih percaya dengan kebesaran nama NFT. Kalau sudah begini, maka apa lagi yang bisa dilakukan?

Melihat ancaman resesi 2023, sebenarnya NFT sudah tidak layak untuk menjadi pilihan investasi, baik jangka pendek atau jangka panjang. Lebih baik pilih investasi yang lebih aman dengan keuntungan yang juga tetap bisa didapatkan walaupun tidak terlalu besar. Rasa aman dalam berinvestasi memang penting, khususnya bagi para pemula. Cobalah mencari pilihan investasi yang paling tepat agar kamu tidak memilih untuk bergantung pada investasi aset NFT yang penuh fluktuasi.

[Gambas:Audio CXO]

(tim/DIR)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS