Interest | Art & Culture

Genre Musik "Hipdut" Jadi Peluang Indonesia Bawa Musik Lokal Bersaing di Ranah Dunia

Rabu, 05 Nov 2025 17:04 WIB
Genre Musik
Tenxi, Naykilla, Jemsii, salah satu grup Hipdut yang digandrungi anak muda. Foto: Instagram
Jakarta -

Dangdut sendiri dikenal sebagai musik asal Indonesia. Perpaduan antara alunan nada Hindustan atau India Utara, Melayu serta Arab, membuat musik dangdut punya warna tersediri dan terdengar asyik di telinga. Genre musik ini mulai dinikmati pertama kali di Jakarta pada sekitar akhir tahun 1960-an.

Kemudian seiring berkembangnya generasi, dangdut kini mulai berkembang dan berbaur dengan genre musik lainnya untuk menangkap penikmat musik lebih muda. Salah satu yang kini tengah viral dipadukan adalah dengan genre hiphop atau yang lebih dikenal dengan nama hip-hop dangdut.

Hipdut, Dangdutnya Anak Muda

Sebenarnya genre ini diusung oleh grup NDX A.K.A, sebuah grup beranggotakan Yonanda Frisna Damara dan Fajar Ari ini dianggap sebagai ekspresi baru musik anak muda Indonesia. Masuk lewat dangdut campursari berbahasa Jawa Tengah, berlirik kekinian membuat NDX A.K.A melejit dengan lagu Sayang.
Setelah itu, bermunculan penyanyi-penyanyi campursari modern seperti Ndarboy Genk sampai Denny Caknan. Semakin digemarinya genre musik ini, penikmatnya bukan cuma dari generasi Boomer, tetapi sudah merambah ke milenial dan gen z.

Sekarang, Hipdut semakin universal dengan kemunculan trio Tenxi, Naykilla, dan Jemsi yang membuat genre ini semakin modern. Muncul lewat lagu Garam & Madu yang viral beberapa waktu lalu, melodi dangdut dengan beat modern dan elemen rap/elektroniknya langsung diminati oleh anak-anak muda. Bahkan lagu ini meledak hingga 152 juta views di YouTube dan 100 juta stream di platform Spotify.

Lagu Garam & Madu mencatatkan rekor sebagai lagu Indonesia tercepat yang berhasil meraih jumlah tersebut. Tidak hanya lagu Garam & Madu, beberapa lagu hiphop dangdut lainnya merajai top trending TikTok songs di Indonesia seperti, Kasih aba-aba (Tenxi, Jemsi, Naykilla), Calon Mantu Idaman (Rombongan Bodonk Koplo ft Ncum), sampai Aku dan Lupa Tak Ingat Lagi (Mikkyzia). Penggabungan genre hiphop dan dangdut ini membawa warna baru dalam permusikan Indonesia.

Kesempatan Indonesia Mendunia Lewat Musik

Hipdut merepresentasikan wajah baru Indonesia - kreatif, berani bereksperimen, dan bangga dengan akar budayanya. Ketika negara lain memiliki Reggaeton (Amerika Latin) atau K-pop (Korea Selatan), Indonesia kini memiliki Hipdut sebagai cerminan suara rakyatnya yang enerjik dan ekspresif.

Dangdut mewakili kerakyatan dan hip-hop mewakili ekspresi anak muda urban. Gabungannya menciptakan sesuatu yang "autentik tapi modern". Mengutip unchainedmusic-io, genre Hip-hop sendiri telah menjadi genre dominan di seluruh dunia. Tak hanya memengaruhi musik, tetapi juga budaya, mode, dan gerakan sosial.

Berdasarkan fakta ini, Indonesia memiliki peluang dalam memajukan Industri permusikan Tanah Air serta membawa genre-genre Indonesia mendunia. Platform streaming seperti Spotify dan Apple Music serta media sosial seperti TikTok dan Instagram memainkan peran penting dalam kebangkitannya.
Kemudahan akses dan penyebaran informasi yang serba cepat membuat lagu-lagu Indonesia dapat disebarkan dengan mudah. Ini dibuktikan dengan banyaknya lagu Indonesia yang kerap menjadi trending di berbagai platform seperti TikTok maupun Instagram.

Menurut data Statista 2024, pendapatan industri musik digital Indonesia mencapai lebih dari USD 150 juta per tahun dan terus meningkat. Jika Hipdut diproduksi secara serius, kolaborasi dengan label global bisa membuka peluang ekspor musik seperti yang dilakukan K-pop dan Latin pop.

Banyak pengguna luar negeri mulai menemukan lagu-lagu Hipdut lewat TikTok challenge atau remix DJ di Spotify. Fenomena ini menunjukkan adanya peluang global yang belum dimanfaatkan sepenuhnya oleh industri musik Indonesia. Hip hop menjadi Genre Musik Teratas Berdasarkan Urutan Popularitas serta dangdut yang merupakan ciri khas Indonesia merupakan perpaduan yang sangat layak untuk dikomersilkan.

Meski potensinya besar, Hipdut masih menghadapi tantangan dari segi kualitas produksi, branding, dan dukungan pemerintah. Perlu adanya ekosistem yang mendukung   mulai dari edukasi musik digital, promosi lintas platform, hingga kerja sama lintas negara melalui festival musik dan kolaborasi dengan musisi internasional.

Kolaborasi antara musisi muda, label rekaman, dan pemerintah bisa menjadi kunci. Program seperti "Hipdut Goes Global" dapat dibuat untuk memperkenalkan genre ini ke panggung internasional.

Dunia sedang haus akan suara baru yang autentik dan penuh warna. Hipdut bisa menjadi jawaban dari Indonesia-genre yang menggabungkan semangat lokal dan ritme global. Jika digarap serius, Hipdut bukan hanya tren sesaat, tapi bisa menjadi ikon musik Indonesia di kancah dunia, sebagaimana K-pop membawa nama Korea. Mari kita besarkan karya anak bangsa. Bawa lagu Indonesia terkenal sampai ke mancanegara. Hipdut bisa menjadi suara Indonesia yang mendunia.

Penulis: Tiara Lovita Ginting
Editor: Dian Rosalina

*Segala pandangan dan opini yang disampaikan dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis dan tidak mencerminkan pandangan resmi institusi atau pihak media online.*

(ktr/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS