Kabar baik kembali datang untuk para pemimpi, penikmat pertunjukan, dan pencinta kisah yang tak biasa. Sang musisi, trubadur, serta penampil lintas disiplin, Sal Priadi, siap menghadirkan pertunjukan multidisipliner: Memomemoria, pada 24, 25, dan 26 Oktober 2025.
Setelah edisi perdananya pada 2023 lalu memikat banyak hati, Memomemoria yang akan digelar di tempat yang sama seperti dua tahun lalu: Gedung Produksi Film Negara (PFN Heritage), Jakarta Timur, kini lahir kembali dalam skala yang lebih besar dan penuh kejutan. Satu festival temu, multidisiplin, yang tak hanya bisa ditonton, tapi juga dirasakan, dijalani, bahkan dihuni.
Dari Berhati ke Dunia Imajinasi
Perhelatan perdana Memomemoria yang berlangsung 5-6 Agustus 2023 lalu, mulanya dirancang sebagai konser perayaan album penuh perdana Sal Priadi, Berhati. Namun, alih-alih sekadar konser, pentas ini justru menjelma ruang pertunjukan lintas medium—menggabungkan musik live, teater, tari, hingga media visual eksperimental.
Beranjak dari kesuksesan Memomemoria perdana, edisi terkininya siap disajikan secara lebih matang dan terbuka. Sebuah suguhan festival yang sengaja dirancang Sal dkk. sebagai pintu masuk ke sebuah dunia ajaib.
"[Memomemoria adalah] Tempat di mana dongeng-dongeng itu tidak hanya dibacakan, tapi dihidupkan bersama-sama. Dihidupkan olehmu, olehku," jelas Sal, dalam video pengantar Memomemoria.
Pernyataan singkat tersebut berupaya mengejawantahkan maksud Memomemoria, yang ingin keberlangsungannya lebih dari sekadar hiburan. Ia adalah undangan untuk ikut serta dalam sebuah pengalaman kolektif—sebuah perjalanan imersif antara seni, ingatan, dan perasaan.
Bukan Penonton, Tapi Partisipan
Skala pertunjukan Memomemoria 2025 mengalami kenaikan signifikan daripada pentas terdahulu. Oleh sebab itu, "Menyematkan kata festival adalah hal termudah yang bisa dilakukan", tutur Sal.
Namun demikian, bukan berarti Memomemoria akan kehilangan unsur-unsurnya yang intim. Di mana para penonton tidak dibiarkan sebagai bagian terpisah dari pertunjukan.
"Dia [Memomemoria] tidak pernah butuh penontonnya. Yang ia mau adalah partisipan," terang Sal. Di festival ini, batas antara panggung dan penonton sengaja dihapus. Panggungnya bukan sekadar sebuah ruang di depan, melainkan "tanah yang kita injak bersama".
Struktur Memomemoria dibangun seperti kota kecil penuh ruang dan cerita. Di area utama, Memomemoria Hall menjadi panggung besar untuk pertunjukan spesial—termasuk Berhati, yang akan dihidupkan ulang dalam bentuk baru. Ada pula Fantasiana, ruang kecil untuk teater boneka dan teater benda, tempat imajinasi berwujud menjadi gerak.
Di lain sisi, Meja 44, siap mewadahi berbagai kisah dan pengalaman cerita dari lebih banyak penampil. Baik lewat puisi, monolog, tari, atau bentuk ekspresi lainnya. Sementara itu, area Bunyi-bunyi akan menjadi panggung musik terbuka, menghadirkan komposisi live sebagai latar bunyi festival.
Instalasi Partisipatif, Sarmal, dan Cenderamata Spesial
Siapapun yang pernah mengalami Memomemoria dua tahun silam pasti sepakat bahwa salah satu daya tarik acara ini terletak pada instalasi yang partisipatif. Sal menyebutnya sebagai "cara kita menyusun bersama potongan ingatan".
Hal ini diwujudkan melalui sejumlah instalasi. Mulai dari "Menggunting, Menempelkannya di Dinding", yang membebaskan pengunjung untuk menempelkan potongan foto atau tulisan di dinding—menciptakan arsip hidup berisi kisah-kisah pribadi; bilik: Ceritakan Rahasiaku Rahasia, yang menjadi medium dua orang tak saling kenal untuk bertukar kisah; Tersimpu Berteriak, yang jadi ruang aman bagi siapa pun untuk berteriak sekencang-kencangnya.
Selain itu, ada pula sesi Talks Memomemoria akan menjadi forum gagasan, di mana ide dan pengalaman festival dirajut bersama para seniman, penggiat, dan pengunjung, serta area lobi: Di Antara Bintang-Bintang Aku Menemukanmu, yang bisa mengaitkan rasa antar sesama pengunjung yang saling mendamba kasih.
Satu daya tarik yang sama pantang untuk dilewatkan ialah area hingar-bingar Sarmal. Dirancang sebagai area santai untuk interaksi publik—dari membaca tarot, membuat karikatur, hingga sekadar beristirahat di tengah riuh festival, Sarmal yang kali ini bisa dikunjungi secara eksplisit siap memberikan pengalaman riuh secara lebih penuh. Di mana lokasinya turut bersandingan dengan area tenan makanan istimewa, serta stan cenderama spesial Memomeoria.
Menjadi Bagian dari Cerita
Untuk memasuki dunia Memomemoria, terdapat beberapa akses pilihan yang menawarkan sejumlah pengalaman istimewa. Yang paling utama ialah dari The Patronage. Program Patron ini adalah bentuk dukungan primer bagi penyelenggaraan Memomemoria, dengan benefit: akses prioritas menuju Sarmal dan Pertunjukan Berhati; sesi temu-sapa dengan Sal Priadi dan seluruh cast; Merchandise Kolektor Eksklusif; poster bertanda tangan, dan souvenir istimewa.
Ada pula tiket Blue Memomemoria Pass dan Red Memomemoria Pass, serta akses khusus menuju ke area Sarmal.
Nama Memo Memoria sendiri, menurut Sal, diambil dari kata memo (catatan) dan memoria (ingatan). Oleh sebab itu, pentasnya diperuntukkan sebagai ruang perayaan untuk manusia yang ingin merasa—untuk mereka yang ingin merayakan hidup, luka, tawa, dan kenangan, dan menjadi perpanjangan filosofi namanya, yang diambil dari kata 'memo' (catatan), 'memori' (ingatan), dan 'ria' (rasa riang).
"[Memomoria adalah] bagaimana kita bisa merayakannya dalam penuh ria," tukas Sal. "Bukan tentang apa yang pernah terjadi dalam hidup kita, tapi bahwa kita masih di sini untuk merayakannya bersama."
Informasi lebih lengkap dan kabar terikini mengenai Memomemoria 2025 dapat ditemukan di www.memomemoria.com.
(RIA)