Di negeri yang kita cintai ini, tak semua pekerja memiliki hak istimewa berupa upah atau tunjangan yang proporsional untuk mencukupi kebutuhan. Kesejahteraan pekerja yang merata masih menjadi harapan bersama yang harus terus diperjuangkan.
Namun, bukan berarti para pekerja di tanah air tidak bisa bersenang-senang. Dengan segala daya upaya, selalu ada cara untuk membuat hari terasa menang. Misalnya, melenguhkan "Ahhh" yang memuaskan setelah meneguk minuman segar seusai lelah bekerja.
Kurang lebih itulah yang terlihat pada Jumat (19/9/2025) sore hingga malam di Museum MACAN, Jakarta Barat. Ratusan pengunjung dewasa kompak menutup pekan yang melelahkan dengan menikmati sajian seni dengan kasual.
Ahhhfterwork di MACAN
Ketika Heineken, sang 'raja bir' asal Belanda berusia lebih dari 150 tahun, memutuskan untuk bermain-main dengan seni Museum MACAN yang menjadi oase di tengah sibuk Jakarta adalah jodohnya. Terangkum dalam 'Malam di MACAN'—yang telah digelar sejak 2018 silam—Heineken dan Pengelola Museum MACAN sepakat menggelar agenda terbaru dengan menghadirkan instalasi dan pengalaman seni multisensori 'Ahhhfterwork'.
Salah satu atraksi utamanya ialah karya instalasi berupa tunnel setinggi 5 meter, yang disusun atas 863 frame stop motion gubahan tangan seniman muda Indonesia, Harishazka Fauzan. Menurut empunya, instalasi yang terinspirasi dari bahan-bahan berkualitas Heineken ini memuat seluruh ingredients pada layer-layer stop motion-nya.
 Instalasi 'Ahhhfterwork' Karya Harishazka Fauzan di Museum MACAN/ Foto: Istimewa |
"Tunnel transisi ini seperti membedakan dari hiruk-pikuk setelah bekerja. Selama masuk ke tunnel butuhkan waktu, jadi seperti ruang pelepasan energi," tutur Harishazka.
Di lain sisi, Deputy Director & Operation Museum MACAN, Cindy Tan, menyambut hal ini dengan positif. "Kami selalu antusias menjalin kolaborasi lintas disiplin. Dengan instalasi 'Ahhhfterwork' yang ditampilkan bersamaan dengan koleksi seni kami, kami ingin menghadirkan cara baru bagi masyarakat Jakarta untuk menikmati waktu setelah bekerja, mengubah kesibukan sehari-hari menjadi momen penuh kenikmatan," kata Cindy.
Mendengar Harapan
Acara ini memang ditujukan untuk semua orang yang ingin keluar dari rutinitas. Marketing Manager Heineken, Kahfi Arif, menyebutnya sebagai gestur kolektif yang mengajak lebih banyak orang merayakan kebersamaan secara bermakna.
"Kami meyakini bahwa momen afterwork adalah saat terbaik untuk merasakan the joy of true togetherness, dan sekaligus melepaskan diri dari stres serta beban pikiran sehari-hari," jelas Arif.
Lewat sentuhan seni, pengalaman multisensori, dan interaktivitas, setiap pengunjung 'Ahhhfterwork' juga dapat menikmati sajian musik yang telah dikurasi. Misalnya, duo pop asal Jakarta, The Cottons, yang untuk pertama kalinya tampil di museum. Turut membawakan sepaket lagu "Harapan", yang melambungkan nama mereka, aksi Kaneko dan Yehezkiel sontak disambut riuh para pengunjung. Sayang, mereka tak sempat membawakan tembang terbaru: "Gundah" yang menggandeng Aprilia Apsari (WSATCC). Barangkali, keduanya tidak ingin para pengunjung 'Ahhhfterwork' merasakan gelisah sekalipun single terbaru mereka itu terdengar begitu indah.
Sebagai pelengkap, debut unit hiburan kolektif Kind Show—yang beranggotakan Sal Priadi, Ken Danuja, Kafin Sulthan, Sade Susanto, Rendy Pandugo, Keshya Valerie, dan Jebung—ikut memeriahkan panggung. Aksi para DJ ibu kota seperti Hogi, Hermawan Deddy, dan Asa Kusumah membuat malam di MACAN semakin berwarna, menyusul penampilan band rock pendatang baru, Patras, yang tampil sebagai pembuka.
Di tengah situasi sekarang, acara seperti Ahhhfterwork terasa cukup relevan: ia menjadi ruang kolektif untuk menjaga kewarasan dan menumbuhkan harapan. Maksudnya, jika idealisme pernah disebut sebagai kemewahan terakhir yang bisa dimiliki pemuda, maka harapan, barangkali adalah kemewahan pertama yang bisa menjadi bekal untuk tetap ideal dan wajib untuk terus dirayakan dan diperjuangkan.
***
Keseruan rangkaian 'Ahhhfterwork' Heineken juga akan berlanjut ke acara Exclusive Culinary Experience di Fomo Bar, Jakarta, pada 23-26 September 2025. Para pengunjung dapat menikmati sajian omakase istimewa yang terinspirasi dari Star Quality Brewing Process, menghadirkan sentuhan craftsmanship Heineken langsung ke meja makan.
(RIA)