Interest | Art & Culture

Review 'Harta Tahta Raisa': Bukti Konsistensi Membentuk Branding

Senin, 03 Jun 2024 19:00 WIB
Review 'Harta Tahta Raisa': Bukti Konsistensi Membentuk Branding
Review ‘Harta Tahta Raisa’/Foto: Imajinari
Jakarta -

Mendengar kabar kalau Raisa Andriana akan merilis karya di luar musik, lebih tepatnya film dokumenter berjudul Harta Tahta Raisa, membuat banyak respon positif dari para pendengarnya. Fans Raisa yang dipanggil sebagai 'YourRaisa' sudah tentu mempersiapkan diri untuk melihat bagaimana dukungan tanpa henti terhadap penyanyi kelahiran 6 Juni 1990 itu telah menjadikan sosoknya sebagai diva terbaru Indonesia. Namun di sisi lain, sempat terbesit nada-nada berbeda yang mempertanyakan, "Apakah Raisa sudah layak mendapatkan film dokumenter yang berfokus terhadap dirinya sendiri?"

Didukung oleh Imajinari yang sedang naik daun dengan film Agak Laen dan Jatuh Cinta Seperti di Film-Film untuk sisi produksi serta ada nama Soleh Solihun sebagai sutradara, pertanyaan tersebut hanya bisa dibuktikan saat film yang merekam perjalanan kariernya tersebut dilempar ke berbagai chain bioskop. Langkah yang terhitung berani ini membuat experience menonton Harta Tahta Raisa tanpa dipenuhi beban. Dan ternyata apa yang disajikan melahirkan satu keyword paling penting: konsistensi.

Review 'Harta Tahta Raisa'

Harta Tahta Raisa merekam bagaimana kehidupan Raisa di luar panggung. Perannya sebagai anak bungsu dalam keluarga kecil yang tidak luput untuk mendukung mimpinya, totalitas tiga produser yang terus memeras kreativitasnya demi melambung namanya, hingga chapter terbaru di hidupnya sebagai seorang ibu. Semuanya dicoba untuk disajikan dalam durasi 1,5 jam yang sebenarnya terhitung sebentar untuk nama sebesar Raisa.

Film ini memang telah dipersiapkan dari jauh hari, bahkan sebelum konser tunggalnya di Stadion Gelora Bung Karno pada tahun 2023 lalu. Sisi sentimentil dari struggle-nya Raisa saat menjalani hari demi hari menuju momen terbesar dalam kariernya coba dihadirkan. Apalagi saat kita mendengarkan potongan-potongan interview dari orang-orang di sekitarnya yang tahu seluk beluk Raisa. Apa yang kita belum tahu dari Raisa, mulai dibuka satu per satu dengan tutur bercerita yang tidak terasa terburu-buru.

Satu jam yang smooth dari Harta Tahta Raisa membuat kita menunggu momen di mana konser tunggalnya berjalan. Bumbu-bumbu drama yang sudah pasti muncul, terhitung cukup berhasil mendukung keseruan di dalamnya. Apalagi bagi 'YourRaisa' yang hadir pada malam bersejarah tersebut. Siapa yang tidak nervous saat ingin tampil di depan puluhan ribu orang di salah satu stadion terbesar dan termegah di dunia? Raisa yang sudah dihajar kiri-kanan oleh kepahitan sekaligus manisnya industri pun masih merasakan hal yang sama. Sisi manusiawi dalam kesempurnaan hidupnya di depan kamera dan media sosial terbuka secara nyata tanpa filter di sini.

DIRILIS UNTUK FANS RAISA

Melihat lebih dalam Harta Tahta Raisa membuat perspektif terhadap dirinya tetap sama. Namun apakah sesuai ekspektasi? Karya ini hadir untuk fans Raisa yang sudah mengikutinya sejak lama. Sedangkan untuk orang-orang yang hanya mendengar lagu-lagu Raisa di radio atau playlist Spotify, film ini masih memiliki ruang untuk di-explore.

Hubungan Raisa dengan Boim yang menjadi tangan kanannya sejak terjun ke dunia musik hingga membangun kerajaan record label bertajuk Juni Records menjadi chapter terbaik. Di luar urusan bisnis yang membawa keuntungan bagi masing-masing pihak, setiap obrolan Raisa-Boim membuktikan bagaimana konsistensi membentuk branding membuat produk bernama 'Raisa' memiliki value sangat berharga. Ditambah lagi, momen konser tunggalnya yang membuat kita tahu betapa besarnya peluh yang mengucur sejak belasan tahun lalu terbayarkan secara pantas. Dan rasanya layak kalau Raisa bisa sesukses ini jika melihat perjalanannya bersama Boim.

Begitu pun dengan Raisa dan tiga produsernya yang sempat di-mention di atas. Konsep bercerita ala interview yang dipimpin Soleh sempat membuat kita berpikir akan ada hal-hal mendalam yang diceritakan di sana. Namun ternyata masih terasa datar. Padahal ada sosok Soleh di balik kamera, dengan reputasi sebagai penanya yang tajam dan bisa menggali narasumber ke sisi yang belum pernah terlihat sebelumnya. Juga ada persiapan konser yang merekam hanya beberapa hari sebelumnya saja. Apa yang sempat dipikirkan akan ditayangkan di Harta Tahta Raisa ternyata hanya bermain di level permukaan. Inilah yang membuat film ini terasa agak hambar untuk insan-insan di luar 'YourRaisa'.

Jika kembali mengulang pertanyaan, "Apakah Raisa sudah layak mendapatkan film dokumenter yang berfokus terhadap dirinya sendiri?" Maka jawaban dari review ini adalah tergantung. Tergantung di mana sekarang kamu berdiri. Apakah mengakui diri sebagai bagian 'YourRaisa'? Atau hanya menjadi pendengar karya-karyanya di kala senggang? Kalau kamu mengaku sebagai yang nomor satu, langsung saja beli tiketnya mulai 6 Juni. Namun kalau kamu mengaku sebagai yang nomor dua, sebaiknya pikirkan terlebih dulu.

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS