Interest | Art & Culture

Wild Ground Festival 2023: Selebrasi Syahdu Musik Lokal dan Pahlawan Emo

Selasa, 14 Nov 2023 19:27 WIB
Wild Ground Festival 2023: Selebrasi Syahdu Musik Lokal dan Pahlawan Emo
Foto: CXO Media/Timotius Manggala
Jakarta -

Era pandemi yang sudah lewat membuat kita digempur oleh berbagai festival musik dengan berbagai nama-nama besar. Salah satunya Wild Ground Festival 2023 yang menjadi bentuk selebrasi musik dengan usaha yang terhitung lowkey dibandingkan festival-festival lainnya. Kenapa bisa begitu? Selain diadakan di Yogyakarta, tepatnya di komplek Candi Prambanan, Wild Ground Festival 2023 seperti mencoba memberikan persembahan festival musik yang lebih syahdu.

Tidak ada hal-hal yang terasa menghebohkan selama berada di sana. Semuanya terasa pas, bahkan lebih hangat. Dari jumlah penampil yang "secukupnya", hingga ada usaha yang patut diapresiasi dengan menghadirkan pahlawan emo bernama Saosin. Wild Ground Festival 2023 pun digelar pada 11-12 November dengan suasana yang menenangkan.

Sajian Utama Wild Ground Festival 2023 yang Menyenangkan

Sajian utamanya tetap musik lokal dengan menampilkan Rumahsakit, Pee Wee Gaskins, Polyester Embassy, Perunggu, sampai Bangkutaman. Tapi, beberapa pilihan nama lain sungguh terasa spesial. Contohnya pada hari pertama, ada aksi internasional dari Noh Salleh dari Malaysia, lalu disambut Between You and Me yang bisa dibilang jadi salah satu nama yang paling ditunggu, hingga comeback dari Captain Jack sebagai local hero.

Hari pertama yang berlangsung lancar semakin terasa saat hari kedua bergulir. Terlihat dari bagaimana lineup hari kedua semakin terasa kaya dengan penampilan back-to-back dari Forests asal Singapura, Perunggu, dan White Chorus yang memperlihatkan betapa jagonya Starcross sebagai penyelenggara dalam memilih band dan mengatur jadwal.

Sehabis break salat Magrib, suasana menjadi lebih panas karena musik Timur Tengah dari Ali membuat senja itu semakin teduh. Namun, tidak butuh waktu lama sampai eskalasi hype di Wild Ground Festival 2023 menjadi semakin seru karena FSTVLST mengambil alih Wild Stage sebagai main stage. Crowd surfing lebih sering terlihat selama mereka main, bahkan Farid Stevy pun ikutan melakukan aksi yang sama untuk membuat Minggu malam itu tidak ada beban walaupun besok sudah hari Senin.

Penampilan Alone At Last dan Pee Wee Gaskins pun ikut menjadi appetizer yang sepertinya memang sudah disiapkan sebelum sang penampil terakhir tampil, yaitu Saosin. Namun ada hal yang berbeda sebelum band emo itu main, karena Wild Ground Festival 2023 membawa local hero lainnya, Dubyouth, buat main di sini. Harus dibilang, duo Heru-Metz benar-benar membuat malam itu menjadi semakin meriah. Penonton naik panggung hingga air yang terus disiram demi sedikit mengurangi panasnya malam itu seperti menjadi pemanasan yang layak sebelum Saosin mengambil alih.

Saosin, Pahlawan Emo yang Sukses Mendarat di Yogyakarta

Tepat pukul 10 malam, lampu Wild Stage dimatikan sebagai bentuk "karpet merah" untuk menyambut Saosin. Band emo/post-hardcore yang kali ini dikomandoi oleh sang mantan vokalis, Cove Reber, langsung menghajar antusiasme penonton lewat "It's Far Better to Learn" yang juga menjadi track pembuka dari album Saosin.

Sing-along terus berkumandang ketika "Sleepers", "Bury Your Head", dan "Come Close" dari album yang sama juga dimainkan di sana. Salut untuk Cove yang memang terbukti berhasil menggantikan peran Anthony Green dalam dua periode yang berbeda. Suara Cove pun terdengar lebih prima dibandingkan beberapa bulan lalu, saat ia comeback ke Saosin untuk [kembali] menggantikan Anthony yang lagi tur dengan bandnya yang satu lagi.

Mereka juga sempat memainkan cover "Zero" milik Smashing Pumpkins yang mungkin sedikit asing bagi penonton, tapi dari segi musik, semuanya terasa flawless. Kelucuan di panggung itu pun sempat terdengar saat Cove meminta penonton sabar menunggu lagu "itu" yang sebenarnya merupakan "Seven Years". Harus diakui, "Seven Years" memang menjadi karya yang membuat Saosin semakin terdengar di masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Popularitas "Seven Years" yang berbarengan dengan menyebarnya demam emo di Tanah Air membuat Saosin memang layak menjadi performer puncak dari Wild Ground Festival 2023.

Pada akhirnya, empat lagu pamungkas pun dimainkan. Bagaimana "Collapse" membuat semua orang membuka tangan saat lirik "Open your eyes..." diteriakkan dengan lantang, lalu "Seven Years" dan "Voices" yang bisa dibilang jadi dua lagu paling ditunggu-tunggu, hingga "You're Not Alone" yang diawali pesan positif dari Cove tentang loneliness yang bisa diobati dengan saling memberikan support antar umat manusia.

Walaupun hanya tampil 45 menit, 12 lagu Saosin berhasil menutup Wild Ground Festival 2023 dengan manis, sekaligus menunjukkan bahwa mereka adalah salah satu ujung tombak emo yang masih hidup dan tetap akan terus ada. Apa yang terjadi Minggu malam di Candi Prambanan itu sukses membuat para penonton pulang dengan senyum, dan membuktikan bahwa Yogyakarta memang istimewa.

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS