Interest | Art & Culture

First Reaction Album 'Lemons Made Lemonade' dari Coldiac

Rabu, 04 Oct 2023 17:27 WIB
First Reaction Album 'Lemons Made Lemonade' dari Coldiac
Foto: Instagram/coldiac
Jakarta -

Bulan Oktober sepertinya menjadi bulan sakral bagi beberapa nama besar di dunia musik. Kabar tentang perilisan barisan album di bulan ini sudah terdengar dengan berbagai promosi yang dilakukan. Salah satunya Coldiac yang akan merilis album Lemons Made Lemonade pada 27 Oktober mendatang.

Album yang sudah ditunggu-tunggu para pendengar Coldiac ini bisa disebut sebagai salah satu most anticipated album this year. Apalagi melihat movement band asal Malang ini pada tahun 2023, di mana mereka sudah merilis empat single: "Hello to Goodbye", "Forever", "Summer Breeze", dan lagu berbahasa Indonesia, "Mendekat Menjauh". Melihat ada band yang berani merilis empat single sebagai appetizer dari album terbaru mereka pastinya memberikan satu pandangan positif. Apalagi, yang mereka persembahkan di tahun ini tidak hanya sekadar untuk promosi semata.

Bagi yang sudah mendengar keempat lagu itu, pasti paham bagaimana Coldiac telah mencoba melebarkan range musik mereka. Tidak ada sound yang sama dari semua single tersebut, dan gilanya lagi, mereka berhasil. Berbicara enak, maka semuanya memang terdengar enak didengar alias catchy sehingga pastinya layak untuk didengarkan berulang-ulang tanpa mengenal waktu.

First Reaction Album Coldiac - 'Lemons Made Lemonade'

Tepat pada 30 September kemarin, Coldiac juga menggelar hearing session untuk album Lemons Made Lemonade untuk kota Jakarta. Sebagai kota pertama yang terpilih di jadwal hearing session ini, tentunya hari tersebut menjadi hari bersejarah bagi setiap orang yang hadir. Akhirnya setelah tiga tahun lamanya, semua orang di sana bisa mendengarkan full album Coldiac yang terbaru, sekaligus menonton Sambadha, Tama, Derry dan Bhima bercerita tentang Lemons Made Lemonade.

Kehadiran saya di sana pun memberikan kesempatan besar pula untuk melakukan first reaction dari album ini, yang sejujurnya juga saya tunggu-tunggu. Apalagi beberapa bulan lalu, saya juga sudah sempat ngobrol dengan Sambadha yang tidak segan untuk sedikit membocorkan tentang Lemons Made Lemonade.

Dan pada hearing session kemarin, Sambadha sempat menceritakan album ini yang katanya, "Dengerin album ini akan seperti roller coaster. Banyak emosi yang di-capture. Ini seperti pola dan dinamika hidup yg berbeda-beda." Apakah memang demikian? Setidaknya first reaction dari hearing session kemarin seharusnya bisa sedikit menggambarkan pengakuan sang frontman.

"Pictures"
Lagu ini terpilih sebagai intro dengan format instrumental yang hadir lewat vibe megah. Mengingatkan kepada theme song Disney yang seakan memberikan gambaran dari kanvas kosong yang akan diwarnai oleh lagu-lagu berikutnya.

"Hello to Goodbye"
Tidak ada banyak kata yang bisa terucap dari "Hello to Goodbye" yang menjadi full track perdana dari Lemons Made Lemonade. Lagu ini memang jadi top 2 dari empat single Coldiac di tahun ini.

"I'm Breathless"
Beat yang sedikit dancey dengan suara halus dan ada outro gitar yang "menari" lumayan bisa jadi hook seru. Sedangkan buat chorus masih seperti apa yang biasa dilakukan Coldiac selama ini. Bahkan sedikit mengingatkan dengan "Vow" yang fenomenal.

"People You Love the Most Can Hurt You the Most"
Pemilihan judul yang bisa menjadi caption dari muda-mudi pada kemudian hari ini. Aransemen chorus lumayan catchy dengan musik yang lebih berbeda. Serunya, komposisi nada chorus lumayan tidak asing di telinga sehingga langsung terasa enak untuk first timer. Apalagi suara halus duet maut Sambadha-Tama memang selalu bikin candu.

"Cari"
Bagian intro mengingatkan dengan sisi easy listening dari "Beautiful Day". Lagunya terasa centil yang sebenarnya memang dibutuhkan industri musik Indonesia saat ini. Ternyata terasa sangat pop ketika dibandingkan dengan lagu-lagu sebelumnya. Seakan-akan menjadi mesin waktu untuk dibawa balik ke dekade 2000an.

"Grateful"
Formula kesekian dari duo vokal yang bergantian antara Tama dan Sambadha. Cara yang repetitif di bagian chorus seperti mengejar komposisi nada yang catchy untuk sing along. Dan "Grateful" masih punya vibe sejenis dengan lagu-lagu pada awal album ini.

"Summer Breeze"
Seru juga melihat "Summer Breeze" malah ditaruh di second half dari Lemons Made Lemonade. Pastinya ada alasan tertentu dari Coldiac kenapa lagu yang sangat digemari fans mereka hingga masuk top 5 dari Spotify mereka.

"Forever"
Jamaican sound yang tidak ada matinya alias forever.

"I Don't Mind"
Sangat catchy dengan vibe lagu yang bisa banget diputer di radio dari program pagi hingga malam. Ada interlude gitar yang lumayan jadi highlight tanpa disadari. Lumayan dancey juga dengan drum dan rhythm guitar yang memenuhi itu semua. As always, suara Tama jadi spotlight dengan falsetto andalannya.

"Whisper"
Atmospheric vibe dengan vokal full reverb yang langsung melengkapi semuanya dengan sentuhan gang vocal. Coldiac memberikan arahan baru dari musiknya lewat "Whisper" yang sebenarnya lebih sebagai skit atau interlude sebelum pindah ke lagu berikutnya.

"I Gotta Let You Go"
Ada vibe R&B '90-an dengan lagi dan lagi menggunakan kombinasi vokal Tama dan Sambadha. Falsetto Tama beneran dimaksimalkan di album ini karena semakin di-explore lagi di lagu ini. Bridge ke chorus jadi bagian paling menarik, sebelum dihajar suara Tama lagi.

"Polar Opposites"
Experimental sound dengan melodi dan beat dengan sedikit string sebagai pemanis. Tapi ada alunan piano seperti mengajak kita buat humming dan memahami tentang komposisi lagu ini.

"Mendekat Menjauh"
Baca selengkapnya dalam artikel ini.

"Hurts Like Hell"
Lebih mistik dan syahdu, seperti judulnya. Terasa lebih magis, khususnya untuk menjadi penutup dari album ketiga mereka. Sepertinya Coldiac ingin mempresentasikan rasa sakit teramat sangat, di mana semuanya masuk secara pelan tapi pasti, dan pastinya hurts like hell.

[Gambas:Audio CXO]

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS