Interest | Art & Culture

Review 'Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti': Dua Kisah dengan Kualitas Berbeda

Kamis, 27 Jul 2023 18:49 WIB
Review 'Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti': Dua Kisah dengan Kualitas Berbeda
Foto: Visinema
Jakarta -

Universe Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) telah memasuki babak penutup dengan dirilisnya film Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti yang eksklusif tayang di Netflix mulai 27 Juli. Mendengar tentang kabar dirilisnya film ini sempat menghadirkan pikiran mau sampai kapan universe ini berlanjut, serta cerita apa lagi yang akan diperas untuk menghadirkan kesimpulan akhir dari perjalanan keluarga Narendra.

Jujur saja, saya bukan penonton ataupun target market dari universe NKCTHI. Tidak ada satu pun film dari universe ini yang pernah saya tonton; ataupun tertarik untuk saksikan bahkan satu kali saja. Kondisi ini tentunya melahirkan pikiran bahwa film seperti apa yang akan ditonton nanti. Ekspektasi saya pun masih belum jelas ketika menyaksikan screening Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti, tepat satu hari sebelum tanggal rilis.

Review Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti

Konsep prekuel-sekuel menjadi inti utama gaya cerita Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti. Kita akan dibawa ke dalam masa muda Narendra yang sudah penuh dengan kesusahan karena harus kehilangan kakaknya, Wildan, dan harus "mengalahkan" kekuasaan ayah serta pacar Ajeng untuk mendapatkannya; sekaligus cerita dari present time di mana Angkasa ingin memperbaiki hubungan dengan Lika, sang istri, tapi juga punya masalah dengan ayahnya sendiri alias Narendra tua.

Pembawaan cerita past time dan present time terus hadir sepanjang film ini, sehingga menghasilkan dua kisah berbeda yang sebenarnya saling menyatu. Kompleksitas cerita terus dirasakan sepanjang film, tapi masih cukup ringan. Mungkin karena semuanya berputar di konflik keluarga dan asmara yang sudah jadi premis banyak film lainnya, membuat tidak ada hal krusial yang cukup terasa di dalamnya.

Memasuki setengah jam film ini, sempat muncul pikiran kalau hubungan Angkasa-Narendra tua dari present time akan menjadi inti cerita dengan emosi yang kuat. Sedangkan untuk past time hanya sekadar cerita selewat saja. Tapi yang terjadi malah sebaliknya.

Usaha untuk menyembuhkan luka Angkasa atas semua tindakan sang ayah malah tampak kosong. Tidak ada hati yang tergugah saat konflik keduanya mulai menemukan jalan keluar. Emosi yang ingin disampaikan tidak bisa tersampaikan dengan sempurna dari storyline Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti. Inilah kenapa cerita present time lebih terlihat seperti update tentang bagaimana perjalanan akhir keluarga Narendra untuk menutup universe ini saja. Tidak lebih.

Dua Cerita dengan Kualitas Berbeda

Apa yang dirasakan di cerita present time berubah 180 derajat dibandingkan dengan cerita past time. Perjalanan dan kesulitan Narendra muda untuk mendapatkan Ajeng, sambil dibubuhi humor dari keluarga barunya di Jakarta-shoutout untuk Ricky Malau, Ruth Marini, Muhammad Khan, Erick Estrada-jauh lebih hangat; sesuai dengan apa yang diharapkan dari kisah universe ini.

Apalagi saat muncul dua momen flashback dari obrolan Narendra dengan Wildan yang diperankan Aksara Dena. Bagi saya, itu adalah momen paling menyentuh yang bisa dirasakan dari Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti. Harapan sekaligus beban hidup yang diberikan oleh sang kakak untuk adik kecilnya benar-benar tersampaikan dengan tepat sekaligus mengharukan. Kudos untuk akting Aksara dalam momen tersebut.

Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti memang terasa dibuat untuk lebih fokus kepada past time dari kehidupan Narendra muda-yang kemudian direfleksikan dengan konflik dari Angkasa-Narendra dalam present time; karena jumlah screen time-nya sendiri juga sudah berbeda. Hasil akhir film ini memang membuat saya lebih mampu menikmati past time Narendra dibandingkan versi present time yang hanya selewatan saja.

Jadi apakah film ini wajib ditonton? Seperti yang ditulis di awal, ekspektasi atas Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti memang masih belum jelas. Tapi ujung-ujungnya malah berevolusi menjadi sedikit rasa kesal saat proses screening. Kenapa? Ternyata saya mampu menikmati film ini tanpa perlu berpikir serumit apa review yang akan ditulis keesokan harinya. Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti berjalan dalam storyline unik lewat dua cerita dengan kualitas berbeda yang cukup layak untuk menutup universe NKTCHI.

Tonton Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti di Netflix mulai 27 Juli.

[Gambas:Audio CXO]

(tim/alm)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS