Interest | Art & Culture

Hingar-Bingar Rock N Roll Mafia di We The Fest 2023

Selasa, 25 Jul 2023 17:00 WIB
Hingar-Bingar Rock N Roll Mafia di We The Fest 2023
Rock N Roll Mafia Foto: Timotius Manggala - CXO Media
Jakarta -

We The Fest 2023 menjadi bentuk revans Ismaya Live setelah sempat diberatkan ekspektasi pada gelaran tahun 2022 dengan berbagai cibiran atas ketidakpuasan lineup. Walaupun sebenarnya We The Fest juga terbilang banyak masalah   dari batalnya Giveon, Lewis Capaldi, dan The 1975 yang paling berdampak besar   tapi sebagai penonton sekaligus first timer di We The Fest, saya merasa beruntung bisa menyaksikan Rock N Roll Mafia yang di mata sebagian besar penonton lain mungkin hanya local act biasa. Tapi bagi saya, momen ini akhirnya terwujud setelah pertama kali mendengar lagu "Zsa Zsa Zsu" di channel TV circa 2008-2009.

Lapisan Sound ala Rock N Roll Mafia

Berlokasi di Another Stage yang berada di Tennis Indoor Senayan, melihat setting panggung Rock N Roll Mafia sudah membuat saya excited. Sisi kanan panggung dikuasai dua set synthesizer dan keyboard, lalu di sisi kiri juga bertengger synthesizer Moog, sedangkan di belakang ada set drum yang akan dimainkan Gebeg.

Apa yang ada di bayangan saya dari penampilan Rock N Roll Mafia langsung terbukti saat "Batu Karas" sebagai lagu pertama dimainkan. Komposisi monoton yang dipadukan sahut-menyahut dari synthesizer dan keyboard dalam lagu ini hanya menjadi appetizer dari apa yang disajikan Rock N Roll Mafia selanjutnya. Tanpa perlu menunggu panas, Hendra mulai menunjukkan sisi eksperimental dalam dirinya dengan memimpin sindikat asal Bandung ini untuk menyanyikan "Never Give Up", "Stuck n Reverse", dan "Palpitate" yang semuanya diambil dari album Prodigal [2012].

Jujur saja ketika mereka memainkan lagu-lagu dari Prodigal, saya hanya bisa bergoyang kecil karena harus diakui, saya masih belum bisa move on dari album Outbox [2007] di mana Rock N Roll Mafia masih berbentuk three-piece band alias formasi lama mereka. Tapi pengalaman pertama menonton langsung mereka dan mendengarkan repertoar dari Prodigal membuat saya mengerti kenapa nama mereka semakin dikenal setelah perilisan album tersebut.

Wishlist saya pun terwujud saat "Translove" dari Outbox dimainkan. Lagu ini bisa disebut sebagai salah satu lagu terbaik dari Rock N Roll Mafia dari selera saya sendiri. Sudah pasti saya terpuaskan saat interlude di tengah-tengah lagu dimainkan oleh Rock N Roll Mafia karena layaknya anak kecil yang mendengarkan bunyi-bunyian aneh untuk pertama kali, saya amazed dengan lapisan sound yang dihasilkan mereka di atas panggung.

Tiga lagu pamungkas dari mereka membawa para penonton ke dalam "Intoxicated", "Body Won't Stop", dan pastinya "Zsa Zsa Zsu" yang menciptakan paduan suara massal tidak terencana dari para penonton. Wajah puas nan sumringah sambil diiringi tepuk tangan menjadi bukti kalau Rock N Roll Mafia masih ada dan tetap memberikan kekayaan musik dengan pendekatan yang sulit dicari di band-band lokal lainnya.

Selesainya penampilan Rock N Roll Mafia menjadi bentuk buka puasa yang memuaskan bagi saya. Rasa kenyangnya pas tanpa sedikitpun rasa menyesal karena melewatkan panggung-panggung lainnya di jam yang sama. Sebelum pindah, saya merasa perlu membawa 'oleh-oleh' dengan meminta setlist kepada crew panggung untuk menjadi buah tangan paling manis dari We The Fest 2023.

.Setlist Rock N Roll Mafia di We The Fest 2023/ Foto: Timotius Manggala - CXO Media

[Gambas:Audio CXO]

(tim/DIR)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS