Interest | Art & Culture

Staff Picks: Perfect Soundtrack for the Perfect Scene

Selasa, 23 May 2023 17:30 WIB
Staff Picks: Perfect Soundtrack for the Perfect Scene
Foto: A24
Jakarta -

Dalam sebuah film atau serial, kadang terdapat momen spesial di mana soundtrack yang mulai diputar membaur secara sempurna dengan scene yang dihadirkan. Selain berperan pada narasi cerita, kehadiran soundtrack yang sesuai dengan mood film juga kadang menjadi salah satu aspek paling memorable dari film tersebut, hingga mengantarkan penonton filmnya menjadi pendengar musisi atau band yang bersangkutan.

Pada Staff Picks kali ini, kami mengumpulkan sejumlah soundtrack paling memorable terkait berbagai momen dari suatu film atau serial. Berikut pilihan kami!

Almer, Editor
Morrissey - "We'll Let You Know" (mid90s)

A typical coming-of-age movie, mid90s tells the story of a 13-year-old boy named Stevie (Sunny Suljic) along with the issues that surround him: an abusive older brother, a single mother who struggles to see him eye-to-eye, and the difficulties of finding somewhere to belong. Stevie then found camaraderie and kinship in a group of misfit skateboarders, with which he would then spend most of his time with. After a particular incident involving his brother, Stevie found guidance about life from an older skateboarder from the group he looks up to, Ray (Na-Kel Smith). Ray consoles Stevie by telling that while his life might be bad, all of his friends face their own insurmountable problems—of which he's not aware of. He then took Stevie to go skateboarding around the city all night, with Morrissey's 1992 cut "We'll Let You Know" playing in the background. A poignant choice by director Jonah Hill, who requested to use the song personally to the singer.

"How sad are we?
And how sad have we been?
We'll let you know, we'll let you know
Oh, but only if you're really interested
You wonder how
We've stayed alive 'til now
We'll let you know, we'll let you know
But only if you're really interested"

Rolland, Sound Editor
Nirvana - "Something in the Way" (The Batman)
Film The Batman yang dibintangi Robert Pattinson merupakan angin segar bagi penikmat film superhero di tengah gempuran film-film besutan Marvel. Disutradarai oleh Matt Reeves, film ini mengambil cerita Batman yang lebih kelam jika dibandingkan dengan film-film dari trilogi Christopher Nolan. Lagu "Something in the Way" dari Nirvana terdengar sangat melengkapi atmosfer dan mood film ini dengan aransemen yang sederhana dan vokal Kurt Cobain yang terdengar putus asa. Jika disandingkan dengan original score dari Michael Giacchino, lagu "Something in the Way" memang cocok sebagai salah satu soundtrack film ini.

Dean, Content Creative
The Blue Hearts - "Linda Linda" (Linda Linda Linda)

Oh, to start a band in high school and perform a legendary pop punk song in the school's cultural festival. Personil di band SMA suka datang dan pergi, film ini menceritakan gitaris Kei (Yuu Kashii), basis Nozomi (Shiori Sekine), dan pemain drum Kyoko (Aki Maeda) mencari vokalis lead pengganti yang baru untuk band mereka. Mereka akhirnya memilih Son (Bae Doona), seorang murid transfer dari Korea dengan kemampuan berbicara bahasa Jepang yang kurang, untuk bergabung dengan band mereka. Mengejar waktu sampai hari perform di festival, penonton diajak untuk menelusuri kehidupan SMA mereka. Just high school girls in a band hanging out and prepping for the big show. If there was ever a best ever song to pick for these high school girls to perform, I think The Blue Hearts' "Linda Linda" is just perfect. Bahkan judul filmnya adalah judul dari lagu tersebut. Ketika Bae Doona mulai nyanyi "Like a rat, I want to be beautiful" bulu kuduk dari setiap rambut di tubuh saya merinding. Dan pada akhir performance-nya saya nangis. Everything about the film is pretty, the song makes it a masterpiece.

"ドブネズミみたいに美しくなりたい
Like a rat, I want to be beautiful
写真には写らない美しさがあるから
Because you have a beauty that can't be reflected in pictures
リンダ リンダ リンダ リンダ リンダ
LINDA, LINDA, LINDA, LINDA, LINDA
リンダ リンダ リンダ リンダ リンダ
LINDA, LINDA, LINDA, LINDA, LINDA"

Dian, Editor
HEIZE, Han Suji - "Round and Round" (Guardian - The Lonely and Great God)

Serial Guardian - The Lonely and Great God (Goblin) bagi saya adalah drama Korea terbaik sepanjang masa. Serial yang diperankan oleh Gong Yoo, Lee Dong Wook, Kim Go-eun, dan Yoo In-na, sukses membuat saya sulit move on dari drama ini. Sajian sinematik yang apik, jalan cerita yang tak biasa, plot-plot yang mengejutkan, hingga original soundtrack-nya (OST) pun masih terngiang. Satu scene terbaik menurut saya adalah ketika sang Goblin dan Malaikat Maut datang bersamaan untuk menolong Ji Eun-tak dari penculik. Kedatangan keduanya diiringi salah satu OST berjudul "Round and Round" yang dinyanyikan oleh HEIZE dan Han Suji. Menurut saya, potongan scene dan lagu ini cocok dan menjadikannya momen paling epik di serial ini!

Tasya, Writer
Sigur Rós - "Varðeldur" (Captain Fantastic)

Captain Fantastic bercerita tentang keluarga inkonvensional yang tinggal di hutan, jauh dari dunia modern. Sang ayah, Ben (Viggo Mortensen), membesarkan keenam anaknya dengan filosofi anarkisme. Sementara itu, sang ibu—Leslie—meninggal dunia akibat bunuh diri setelah dirawat di rumah sakit karena menderita bipolar. Menggunakan bus sekolah bekas, mereka sekeluarga melakukan perjalanan untuk menghadiri pemakaman Leslie, meski kehadiran Ben dilarang oleh mertuanya. Peristiwa yang terjadi di sepanjang perjalanan dan konfrontasi antara Ben dengan orang tua Leslie membuat Ben mempertanyakan keputusannya selama ini. Dengan berat hati, ia pun memberikan hak asuh kepada orang tua Leslie—meskipun anak-anaknya menolak untuk berpisah. Ketika Ben pergi seorang diri dari rumah mertuanya, lagu "Varðeldur" dari Sigur Rós mulai terdengar. Bus yang kosong, pemandangan yang memasuki senja, kesedihan Viggo Mortensen sebagai ayah, dan musik dari Sigur Ros yang haunting, membuat adegan ini terasa amat memilukan sekaligus tak terlupakan.

Timo, Editor
Mantra - "Baby Baby" (Pintu Terlarang)
Film Pintu Terlarang sudah saya tonton berkali-kali hingga akhirnya, ada sebuah part yang membuat saya selalu mengingat lagu yang mengiringinya. Adegan tersebut sebenarnya sederhana, hanya ada meeting antara Gambir (Fachri Albar) dan Koh Jimmy (Tio Pakusadewo). Tapi, saat adegan itu muncul, lagu "Baby Baby" yang menjadi pilihan saya pun muncul. Dinyanyikan oleh one-film-band bernama Mantra yang digawangi oleh Zeke Khaseli dan Leonardo Ringo dari Zeke and the Popo, Emil Husein dari Naif, Anda Perdana, Yudhi Arfani dari Everybody Loves Irene, serta Mian Meuthia, lantunan pertama dari lagu ini pun langsung membekas cukup mendalam dengan sound yang mampu menggambarkan vibe Pintu Terlarang.

(cxo/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS