Interest | Art & Culture

Further Reading Press Akhiri Tur Art Book Fair Dunia di KLABF 2022

Kamis, 01 Dec 2022 19:30 WIB
Further Reading Press Akhiri Tur Art Book Fair Dunia di KLABF 2022
Foto: Further Reading Press
Jakarta -

Penerbit independen asal tanah air, Further Reading Press, diagendakan melapak pada hajat Kuala Lumpur Art Book Fair (KLABF), yang akan diselenggarakan pada tanggal 2 - 4 Desember mendatang. Bertandangnya Further Reading Press ke Negeri Jiran juga akan terasa lebih spesial, karena sang editor in chief, Januar Rianto, turut mengisi KLABF 2022 Talks bertajuk "Print Media & Autonomous Knowledge Production in the Digital Era".

Sejak pertama berdiri di Jakarta tahun 2017 lalu—dan kini memusatkan penerbitan di Bandung, Further Reading Press (FRP) berkembang menjadi sebuah unit publishing mandiri yang mapan, dengan mengangkat pelbagai refleksi dan pendekatan di ranah desain modern, yang berkembang di luar prinsip-prinsip desain Barat.

[Gambas:Instagram]

Di tahun ini saja, FRP telah mengorbit ke sejumlah art book fair yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia. Misalnya, mengikuti ajang Singapore Art Book Fair (29 April - 1 May), New York Art Book Fair (13 - 16 Oktober), Tokyo Art Book Fair (27 - 30 Oktober), Jakarta Art Book Fair (30 September - 2 Oktober), Sharjah Art Book Fair (25 - 27 November), hingga diagendakan mampir pada KLABF akhir pekan nanti—yang sekaligus menutup tur art book fair mereka di tahun ini.

Sepanjang berkiprah di dunia publishing, FRP sendiri telah menerbitkan sejumlah serial publikasi flagship, seperti 3 volume Further Reading Print; mencetak majalah Serving Suggestion yang mengangkat kultur melalui makanan; sampai mempublikasikan buku cerita bergambar bilingual, karya seniman visual Godmatter.

Secara menyeluruh, Further Reading Press hadir sebagai platform publikasi independen multi-format, yang juga mengorganisir berbagai event. Pada sejumlah karya terbitannya seperti, Further Reading Print No.3: Down South, Outgazing Our Views, mereka turut melibatkan sederet kontributor dari Vietnam, Singapura, Malaysia, Filipina, dan negara-negara lainnya untuk menggali gagasan desain grafis dari sudut pandang masing-masing, yang berkenaan dengan nilai historis, warisan budaya, seksualitas, hingga identitas bangsa para kontributor.

Selain itu, penerbit independen satu ini turut konsisten mencetak publikasinya menggunakan teknik cetak risograph. Teknik ini menjadi pilihan utama karena mampu menghasilkan warna yang khas dan dengan tekstur spesifik yang urung ditemui pada teknik lainnya. Metode cetak ini juga menggunakan tinta organik yang ramah lingkungan, dengan konsumsi energi yang rendah dan limbah produksi yang minim.

Further Reading Press berangkat untuk mengisi kebutuhan publikasi cetak, yang hadir kontekstual dengan waktu tapi juga tidak lekang oleh waktu. Seperti dikutip The Jakarta Post, Januar berujar, "Further Reading dimulai karena seseorang pernah berkata 'desainer tidak membaca teks, tapi menelaah gambar'. Kami mencoba menerapkan itu semua: menggunakan desain guna menarik orang untuk lebih rajin membaca."

Meski belum terdistribusi secara masif di pasar mainstream, Further Reading Press telah melanglangbuana ke segenap penjaja art book di berbagai penjuru Indonesia maupun dunia, seperti di Footurama (Jakarta), Grammars (Bandung), Magalleria, (Bath, Inggris), Actual Source (Provo, Amerika Serikat) dan di berbagai tempat lainnya. Untuk pembelian dan informasi lebih lengkap mengenai Further Reading Press, sila berkunjung ke kanal Instagram @further.reading.press, atau mengakses kanal web further-reading.club.

[Gambas:Audio CXO]

(RIA/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS