Interest | Art & Culture

Mengenal Seniman Graffiti Misterius, Banksy

Selasa, 22 Nov 2022 15:40 WIB
Mengenal Seniman Graffiti Misterius, Banksy
Foto: Maxym Marusenko/NurPhoto/Getty Images
Jakarta -

Akhir pekan lalu (19/11), seniman graffiti Banksy mengunggah post di laman Instagramnya yang menyatakan bahwa brand fashion Guess telah mencuri karyanya tanpa izin untuk koleksi terbaru mereka. Di post yang sama, ia juga mendorong follower-nya untuk mencuri produk dari toko Guess di Regent Street, karena mereka sendiri tidak meminta izin untuk menggunakan karya Banksy.

[Gambas:Instagram]

Koleksi Guess yang menampilkan karya-karya Banksy tersebut merupakan kolaborasi dengan Brandalised, perusahaan yang memberikan lisensi untuk karya-karya graffiti dari berbagai seniman untuk berbagai brand. Koleksi tersebut menampilkan sejumlah karya ikonik Banksy dalam kaos, jaket, tas, hingga banyak produk lainnya. Guess disinyalir telah membeli lisensi untuk karya-karya yang digunakannya pada pihak Brandalised, namun yang belum jelas adalah apakah Banksy sendiri mengetahui tentang deal ini. Pest Control, representatif legal satu-satunya dari Banksy sendiri, menyatakan bahwa tidak ada pihak ketiga yang memiliki lisensi karya Banksy untuk kebutuhan komersil. Pasca unggahan Banksy, toko Guess di Regent Street langsung mengganti display-nya. Representatif dari Banksy, Guess, dan Brandalised seluruhnya menolak untuk berkomentar.

Bagi yang sudah mengenal Banksy, reaksinya terhadap kejadian ini tidak mengherankan. Sentimen anti-establishment yang mendasari karya-karya Banksy sejak awal ia kemunculannya tentu tidak sejalan dengan komersialisasi sepihak seperti pada kasus Guess—mengingat ia pun secara umum enggan mengambil keuntungan dari karyanya. Banksy sendiri tidak menyukai copyright, namun penggunaan karyanya untuk kebutuhan komersil tetap tidak dibebaskan. Mengenai hal ini, ia pernah menyatakan, "Commercial success is a mark of failure for a graffiti artist. We're not supposed to be embraced in that way." Lalu, siapakah sebenarnya sosok Banksy?

Identitas yang Samar

Sejak awal kemunculannya, identitas asli dari Banksy tidak pernah terkonfirmasi untuk umum. Banksy berasal dari Bristol, Inggris, namun informasi lebih lanjut mengenai siapa dirinya sangat dirahasiakan. Selama berdekade-dekade ia berkarya, banyak spekulasi mengenai siapa Banksy sebenarnya; mulai dari frontman Massive Attack Robert Del Naja, seseorang bernama Robert Gunningham, hingga seniman kenamaan Damien Hirst. Tentu berbagai spekulasi ini hanyalah sebatas perkiraan yang tidak pernah terkonfirmasi.

Reaksi Terhadap Isu Global

Karya-karya Banksy merupakan reaksi atau komentar terhadap berbagai isu global seperti terorisme, kapitalisme, migrasi, dan isu-isu terkait. Baru-baru ini, ia mengunjungi Ukraina untuk membuat tujuh buah karya di sejumlah kota. Karya-karya ini tersebar di berbagai lokasi yang mengalami kerusakan substansial pasca serangan Rusia. Salah satu muralnya di Borodyanka menampilkan seorang pesenam yang melakukan handstand di reruntuhan gedung yang hancur karena serangan Rusia. Borodyanka sendiri merupakan salah satu daerah yang mengalami kerusakan paling parah pasca konflik berkepanjangan Rusia-Ukraina, di mana ditemukan sejumlah kuburan massal korban jiwa konflik tersebut yang terdiri dari masyarakat sipil.

Selain pernyataan politis, banyak karya Banksy yang merupakan reaksi terhadap dunia seni secara luas. Pada pameran yang menghantarkan namanya ke kesadaran publik, Crude Oils (London, 2005), Banksy menghadirkan seri karya yang me-remix karya-karya ikonik sejumlah seniman kenamaan dari berbagai era; Vincent van Gogh, Claude Monet, Edward Hopper, dan Andy Warhol. Banksy juga memberikan sentuhannya pada sejumlah lukisan yang ia temukan dan beli di sekitar London—seperti contohnya topeng gas pada figur utama suatu lukisan potret. Detail ikonik dari pameran ini adalah adanya 200 ekor tikus hitam yang dilepaskan di dalam ruang pameran secara bebas. Mengenai keputusan ini, Banksy menyatakan, "Rats represent the triumph of the little people. The undesirables and the unloved. Despite the efforts of the authorities, they've survived, they've flourished, and they've won."

Pemandangan DismalandPemandangan Dismaland/ Foto: Dokumentasi Dismaland

Salah satu proyek berskala besar Banksy, Dismaland, berwujud sebuah subversi dari amusement park di Weston-super-Mare, Somerset, Inggris. Dalam amusement park berskala penuh ini, Banksy menampilkan sepuluh buah karya baru, ditambah karya-karya dari 58 orang seniman dari seluruh dunia, termasuk nama-nama seperti Damien Hirst dan Jenny Holzer. Terdapat berbagai wahana dan permainan yang identik dengan amusement park pada umumnya, namun kondisinya tampak tak terurus dan kusam. Staf yang bertugas di Dismaland pun bersikap tidak ramah maupun informatif. Selain pameran, wahana, dan permainan, Dismaland juga memiliki program screening 24 film pendek yang ditampilkan di area outdoor selama terus menerus. Ada pula penampilan spesial dari musisi-musisi seperti Run the Jewels, De La Soul, dan Damon Albarn di Dismaland pada jadwal tertentu. Seperti graffiti Banksy di ruang publik yang bisa hilang atau dihapus kapan saja, Dismaland pun hanya terbuka untuk waktu terbatas. Sifat impermanen yang sejalan dengan karakter utama graffiti ini seakan terkait dengan misteri yang menyelimuti Banksy. Siapa pun sosok enigmatis ini, dunia akan selalu memperhatikan karyanya.

[Gambas:Audio CXO]

(alm/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS