Interest | Wellness

Mengenal Zeigarnik Effect: Sulit Melupakan Unfinished Business

Jumat, 12 Apr 2024 10:28 WIB
Mengenal Zeigarnik Effect: Sulit Melupakan Unfinished Business
Foto: Istimewa
Jakarta -

Pernahkah kamu mendapati dirimu memiliki pemikiran yang mengganggu tentang sesuatu yang belum terselesaikan? Mungkin pekerjaan yang setengah selesai membuatmu terjaga di malam hari atau alur cerita menegangkan dari serial TV yang sedang kamu tonton terus berputar di benak. Terdapat sebuah alasan mengapa sangat sulit untuk berhenti memikirkan tugas yang belum selesai dan terhenti, dan para psikolog menyebutnya sebagai efek Zeigarnik atau Zeigarnik effect.

Zeigarnik Effect yang Sulit menyelesaikan Urusan Sendiri

Efek Zeigarnik adalah sesuatu yang mungkin lebih sering kita alami daripada yang kita sadari. Ketika kita mulai mengerjakan suatu tugas tetapi tidak menyelesaikannya, pikiran tentang pekerjaan yang belum selesai mungkin akan terus muncul di pikiran bahkan ketika kita sudah beralih ke hal lain. Pikiran-pikiran ini mendesak kita untuk kembali dan menyelesaikan hal tersebut.

Bluma Zeigarnik (1927) pertama kali melihat efek ini pada pelayan, yang sepertinya mengingat pesanan hanya selama pesanan sedang disajikan dan langsung melupakan pesanan segera setelah pesanan selesai. Pengamatan kecil terhadap para pelayan ini menjadi titik awal dari serangkaian eksperimen Zeigarnik

Dalam eksperimennya tentang efek Zeigarnik, Zeigarnik meminta peserta untuk menyelesaikan serangkaian antara 15 dan 22 tugas. Beberapa melibatkan tugas-tugas seperti merangkai manik-manik, sementara yang lain melibatkan penerapan kemampuan mental, misalnya, memecahkan teka-teki.

Zeigarrnik mengizinkan separuh peserta untuk menyelesaikan tugas mereka dan menyela separuh peserta lainnya di tengah tugas, meminta peserta untuk melanjutkan ke tugas lain. Dia menghilangkan tugas-tugas tersebut dari pandangan subjek dan, setelah penundaan selama satu jam, meminta para peserta untuk mengingat aktivitas yang pernah mereka lakukan. Ketika para peserta semakin dekat untuk menyelesaikan setiap tugas yang mereka sela, mereka menjadi semakin cenderung mengingat tugas-tugas yang belum selesai dibandingkan tugas-tugas yang sudah selesai.

Menurut hipotesis Zeigarnik, partisipan lebih cenderung mengingat tugas yang belum selesai karena hal tersebut memicu "ketegangan psikis". Begitu seseorang menyelesaikan tugasnya, hal ini meredakan ketegangan psikis, dan dengan demikian, mereka dapat melepaskannya dari ingatannya, dan orang tersebut tidak lagi menggunakan upaya kognitif yang signifikan untuk mengingat tugas tersebut.

Efek Zeigarnik tidak hanya mempengaruhi memori dalam jangka pendek. Tugas yang belum terselesaikan, seperti tujuan yang masih ingin kita capai, juga bisa terus mengganggu pikiran kita dalam jangka waktu yang lebih lama. Efek Zeigarnik juga memberi tahu kita banyak hal tentang cara kerja memori. Sekali informasi dirasakan, sering kali informasi tersebut disimpan dalam memori sensorik untuk waktu yang singkat. Ketika kita memperhatikan informasi, informasi tersebut berpindah ke memori jangka pendek.

(DIP/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS