Interest | Wellness

Kenapa Kita Sangat Peduli dengan Astrologi?

Selasa, 15 Nov 2022 18:30 WIB
Kenapa Kita Sangat Peduli dengan Astrologi?
Foto: Pexels: Efrem Efre
Jakarta -

Sudah menjadi hal yang lumrah bagi sebagian banyak orang yang percaya dengan astrologi sangat paham mengenai sun, rising dan moon sign-nya. Bahkan, tak heran apabila mereka memiliki aplikasi untuk mendapatkan insight mengenai apa yang harus dilakukan dan dipercayai setiap harinya berdasarkan zodiak di smartphone-nya. Dapat dikatakan bahwa zodiak kini menjadi sebuah pedoman yang banyak dipercayai generasi muda. Pertanyaanya adalah, mengapa kita sangat mempercayai dan peduli dengan stereotipe dan ramalan zodiak?

Menurut sebuat riset yang dilakukan oleh Outi Lillqvist and Marjaana Lindeman, kepedulian seseorang terhadap astrologi dapat menjadi sebuah coping mechanism. Terdapat korelasi antara ketertarikan dengan astrologi dan jumlah krisis pribadi yang dialami. Astrologi dianggap sebagai sesuatu yang dapat mengubah sebuah masalah atau krisis kehidupan menjadi sebuah kenyamanan.

Biasanya, pesan-pesan yang diberikan oleh setiap zodiak dalam beberapa periode waktu memang menunjukkan hal negatif ataupun hal positif. Dengan mengetahui ini, mereka yang mengalami kesulitan akan merasa relate dan yakin bahwa kesulitan yang sedang dihadapi adalah sebuah fase hidup yang kelak akan memudar dan membaik. "Under conditions of high stress, the individual is prepared to use astrology as a coping device even though under low-stress conditions he does not believe in it," jelas Graham Tyson, seorang profesor psikologi di University of the Witwatersrand, Afrika Selatan.

Selain itu, kepercayaan dengan astrologi juga dapat menghasilkan suatu sense of control dalam kehidupan seseorang setelah mengetahui ramalan yang diberikan. Misalnya, apabila pada hari ini seseorang mendapatkan ramalan bahwa harinya akan menjadi buruk karena suatu hal, maka ia akan berusaha untuk mengontrol tindakannya agar tidak memberikan dampak buruk pada kesehariannya.

Baik hasil yang didapat sesuai ekspektasi atau tidak, mereka akan cenderung tetap yakin bahwa ramalan yang diberikan paling tidak dapat membantunya untuk mengontrol situasi, meskipun hal ini hanya sebuah ilusi semata. Layaknya yang dijelaskan oleh profesor psikologi di University of London, Christopher French, "Anything that appears to provide a glimpse of what is waiting around the next corner may give someone a better sense of control, even if that sense of control is illusory."

Tidak sampai sini saja, kepedulian terhadap astrologi juga bisa dikarenakan astrologi dapat memberikan gambaran mengenai diri sendiri serta self-validation. Astrologi biasa digunakan sebagai alat untuk mendalami keunikan pribadi seseorang untuk validasi dan dorongan menjadi lebih baik lagi. Ditambah dengan fakta bahwa karakteristik yang ditunjukan oleh setiap zodiak didasari oleh informasi individual seperti tanggal lahir dan tempat lahir, bagi banyak orang hal ini memberikan impresi mengenai kredibilitas yang tinggi.

Secara umum, astrologi memang dianggap sebagai pseudoscience—ilmu pengetahuan, metodologi, keyakinan, atau praktik yang dianggap sebagai ilmiah tetapi tidak mengikuti ataupun tidak sesuai dengan metode ilmiah. Tidak ada penelitian khusus yang dapat memvalidasi kebenaran mengenai astrologi sendiri. Meskipun demikian, keberadaan astrologi yang semakin kental di tengah generasi muda dapat memberikan suatu pemahaman bahkan keuntungan tersendiri secara internal. Jadi, tidak ada salahnya bagi kita untuk menggunakan astrologi sebagai alat untuk memahami diri sendiri atau bahkan menjadikannya sebagai coping mechanism.

[Gambas:Audio CXO]

(DIP/alm)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS