Interest | Wellness

Menilik Kesaktian Segelas Teh Anget

Jumat, 22 Apr 2022 20:00 WIB
Menilik Kesaktian Segelas Teh Anget
Ilustrasi teh Foto: Pexels - Ahmed Aqtai
Jakarta -

Belakangan Jakarta sedang rajin diguyur hujan. Di satu sisi, hal ini adalah berkah. Sebab biasanya, hujan dan hawa sejuk jarang sekali turun di bulan Ramadan. Meskipun demikian, pada sisi yang lainnya, hujan yang terus mengguyur Jakarta justru membawa nestapa. Pertama, banjir terus mengancam ibu kota. Kedua, banyak penyakit di antaranya. Dan terakhir, hujan menjadi musuh utama pengendara roda dua di Jakarta   yang jalanannya penuh lubang pesakitan sehingga rawan kecelakaan.

Dari tiga masalah yang muncul karena hujan di atas, ada satu hal yang menjadi benang merah bagi ketiganya, sekaligus menjadi solusi pertama yang paling ampuh. Namanya, Teh Anget. Sebuah minuman yang selalu ada, penuh dengan nilai sederhana, namun sakti mandraguna. Masyarakat seantero Nusantara sudah pasti kenal betul dengan kesaktian minuman satu ini. Bagaimana tidak? Apapun keadaannya, minumannya pasti teh anget. Baik pada saat menyenangkan, seperti pendamping mi instan di kala hujan, hingga pada saat yang tidak menguntungkan, seperti sehabis mengalami kecelakaan. Teh anget, selalu menjadi pilihan bagi setiap lapisan masyarakat kita.

Begini contohnya. Ketika mengawali hari, baik dihiasi hujan atau terik mentari yang malu-malu, segelas teh hangat selalu mampu memberi sensasi yang nikmat. Kemudian, apabila badan merasa kurang sehat   akibat basah kuyub menembus hujan atau apapun, teh anget plus cairan pintar anti angin akan tampil sebagai penyelamat hari. Bahkan pada masa-masa terburuk, misalnya ketika seseorang menjadi korban pesta semalaman atau ketika terjadi insiden seperti kecelakaan, teh anget adalah yang pertama hadir memberi pertolongan, bahkan jauh sebelum tim paramedis datang. Teh anget adalah penyelamat segala keadaan.

.Ilustrasi teh hangat/ Foto: Pexels

Khasiat teh anget dari masa ke masa

Jika kita menengok sedikit ke belakang, ternyata teh anget memang telah menjadi healer sedari bangku sekolahan. Tentu kita tidak lupa, betapa ampuhnya teh anget untuk bermacam penyakit yang diderita para pelajar. Mulai dari menyadarkan korban pingsan saat upacara bendera; meredakan permasalahan pencernaan dan demam dadakan pelajar yang terbaring lemah di Unit Kesehatan Sekolah, hingga mampu menyadarkan pelajar yang katanya kesurupan.

Setelah diusut jauh hingga ke masa lampau, ternyata teh anget telah konsisten menunjukkan khasiatnya. Sejak awal ditemukan di daratan China pada tahun 2373 Sebelum Masehi, sajian teh terus tampil sebagai obat. Kepopuleran khasiat minuman ini bahkan dengan cepat merebak ke wilayah-wilayah lain seperti Jepang dan Korea, bahkan turut digemari para penjelajah asal Eropa, terutama daratan Britania Raya. Di Indonesia sendiri, konsumsi teh yang awalnya hanya dikonsumsi oleh Bangsawan, lambat laun menyebar ke akar rumput dan menjadi hal yang biasa dikonsumsi khalayak.

.Teh hangat/ Foto: Pexels

Sejak awal berkembang di kalangan elite negeri China sampai akhirnya bisa kita nikmati bersama, teh juga dipercaya sebagai peningkat imunitas yang nikmat   karena rasanya memang tidak getir layaknya obat. Oleh karena itu, teh hangat terus disajikan di setiap situasi dan suasana, baik sebagai pelepas dahaga saat berbuka puasa, hingga langkah pertama ketika merespons masalah kesehatan. Selain itu, ternyata teh hangat juga ampuh untuk berbagai kebutuhan kesehatan lain. Misalnya meredakan flu di musim penghujan, menurunkan berat badan, mencegah kerusakan serta merawat sel dan organ tubuh, menjadi stimulan relaksasi, dan yang paling utama, meningkatkan imunitas.

Tidak heran, di masa kini, kebiasaan menyuguhkan teh di segala situasi masih terus dipertahankan. Bahkan bisa dibilang, teh anget untuk pertolongan pertama sudah menempati top of mind. Mungkin, mungkin saja, sebuah sikap prinsipal mengenai fungsi teh telah jauh tertanam di masyarakat Indonesia. Bunyinya, "Apapun kondisinya, solusinya, ya teh anget lah!"

[Gambas:Audio CXO]

(RIA/DIR)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS