Masyarakat dunia sepertinya sudah mulai lelah dengan hal-hal yang serba cepat. Kemajuan teknologi tak bisa dimungkiri punya peran besar dalam segala aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali soal cinta. Hidup yang semakin dinamis mau tak mau memaksa kita untuk jatuh cinta dengan cepat juga, salah satunya ketika menggunakan datingApp.
Namun nyatanya, jatuh cinta yang instan justru membuat orang-orang menjadi burnout dan malas untuk memulai hubungan baru. Semakin sadar dengan kebutuhan akan hubungan romantis di era modern ini, para pengguna aplikasi kencan pun mencoba metode baru dengan mencari 'slow-burn' relationship.
Ilustrasi cinta berawal dari persahabatan/ Foto: Freepik |
Memahami Slow-Burn Relationship
Sebenarnya Slow-Burn Relationship bukan hal baru dalam sebuah hubungan percintaan. Zaman kakek-nenek atau orang tua kita juga menerapkan Slow-Burn Relationship ini lho. Slow-Burn Relationship sendiri adalah sebuah hubungan yang berkembang perlahan dan membutuhkan waktu.
"Awalnya, para pencari jodoh mungkin mengatakan mereka tidak merasakan kecocokan, namun mungkin merasakan potensi untuk terhubung atau bahkan sekadar 'teman dekat'. Semua tidak masalah, selama mereka tidak mengabaikan potensi tersebut setelah satu kali kencan," kata pakar hubungan dan pelatih kencan di eHarmony, Laurel House seperti dikutip Huffpost.
Ia menambahkan perasaan yang 'lambat panas' ini secara bersamaan mulai mengakar di hati dan pikiran pasangan yang baru saja menjalin hubungan atau mungkin yang sedang PDKT. Chemistry pun tidak langsung terasa di awal perjumpaan, namun lambat laun muncul setelah beberapa kali pertemuan.
Perasaan yang muncul perlahan ini menciptakan lingkungan untuk keintiman sejati yakni sebuah keintiman emosional. Nah keintiman ini dibangun melalui percakapann yang terbuka dan percaya diri di mana kedua belah pihak saling terbuka secara emosional.
"Ketika kamu terbuka dan menjalani percakapan yang sulit di mana kamu menunjukkan kerentananmu dan berbagi cerita, kamu sedang membuka hati. Ketika orang lain juga terbuka dan berbagi, kalian berdua adalah dua orang yang berhati terbuka dan memiliki kemungkinan untuk terhubung secara alami," ujarnya.
Selain itu, menurut profesor komunikasi relasional dan seksual di California State University, Tara Suwinyattichaiporn, PhD, Slow-Burn Relationship ini membutuhkan waktu yang lama untuk berkembang secara emosional, relasional, dan kemudian secara seksual. Beberapa hubungan berkembang perlahan terjadi karena dua orang awalnya berteman dan tidak memiliki unsur gairah, ketertarikan, atau ketertarikan fisik.
Di lain waktu, faktor situasional eksternal bisa menyebabkan romansa, namun semua ini membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk berkembang. Misalnya, mungkin kamu berkencan dengan seseorang, tatapi pekerjaan atau keadaan keluarga mereka mengharuskan mereka merantau selama beberapa bulan, dan kamu tidak melihat ada masa depan dalam hubungan tersebut.
Sama halnya kamu bisa bertemu teman dari temanmu yang lain saat kamu berdua menjalin hubungan, dan apa yang awalnya merupakan hubungan platonis berubah menjadi romantis bertahun-tahun kemudian ketika kamu berdua lajang.
Ilustrasi cinta yang perlahan berkembang./ Foto: Pexels |
Faktor yang Mendasarinya
Jika kamu tertarik dengan hubungan yang lambat seperti ini, ada tiga faktor yang mendasarinya yakni persahabatan, fondasi kepercayaan yang kuat, pengalaman cinta yang semakin dalam seiring perkembangan hubungan.
"Mungkin awalnya terasa lebih seperti persahabatan dengan sedikit ketertarikan atau gairah, daripada nyala api ketertarikan dan gairah yang besar dengan sedikit persahabatan," kata Molly Burrets, PhD, seorang terapis dan profesor di University of Southern California seperti dikutip Women's Health.
Meskipun hubungan yang berkembang perlahan mungkin tidak memiliki kembang api yang mencolok seperti "cinta pada pandangan pertama", begitu percikan kecil itu tumbuh menjadi api, biasanya penantian itu sepadan. Whitney Kobrin, seorang pelatih hubungan mengatakan percintaan yang berjalan dengan perlahan semakin populer karena bisa mengurangi burnout akibat cinta yang meledak-ledak dan budaya aplikasi kencan yang semakin menjamur.
Dia pun menguraikan tiga manfaat utama dari kencan Slow-Burn Relationship ini. Pertama, hubungan ini bisa memberi waktu untuk melihat karakter seseorang yang sebenarnya di balik penampilannya yang memukau. Kedua, mendorong kita untuk hadir dan menikmati momen-momen kecil, alih-alih terburu-buru dalam khayalan tentang masa depan. Dan ketiga, cara ini bisa mencegah keintiman fisik yang biasanya suka mengaburkan penilaianmu tentang orang ini saat awal kencan.
"Saat kamu meluangkan waktu untuk mengenal seseorang, membiarkannya berkembang perlahan dan alami, komitmenmu akan semakin kuat," ungkapnya.
Meski begitu, kamu yang sedang mencari cinta juga perlu hati-hati. Tidak semua Slow-Burn Relationship ini berhasil. Terkadang, hal ini justru bisa menutupi ketidaktersediaan emosional, misalnya percikan rasa itu muncul setelah enam bulan lalu ketika mengenal lebih intim justru muncul ketidakcocokan.
"Beberapa orang menggunakan 'slow burn' sebagai kambing hitam untuk menjebak seseorang ketika mereka sebenarnya tidak tertarik. Yang lain memang membutuhkan waktu lebih lama untuk terbuka, tetapi penting untuk mengenali ketika seseorang menghindar atau belum siap untuk terhubung," kata House.
Jadi penting untuk kamu mengkomunikasikan ke calon pasanganmu bahwa kamu ingin hubungan yang perlahan tanpa terburu-buru. Hal itu bukan hanya baik untuk mentalmu, tetapi juga mental dia, sehingga saat ada ketidakcocokan dalam masa pengenalan, tidak ada yang sakit hati karena semua dilakukan secara perlahan atas persetujuan kedua belah pihak.
Lalu, selalu ingat untuk menggunakan logikamu lebih banyak sebab berasumsi dan mengambil kesimpulan sendiri ketika kamu tidak memiliki cukup informasi, justru akan merugikanmu. House mengatakan kurangnya informasi akan memicu imajinasi orang lain untuk mengisi kekosongan tersebut.
"Mereka mungkin berasumsi kamu tidak tertarik, atau kamu hanya ingin sahabat pena, jika kamu tidak langsung berkencan. Beri tahu mereka bahwa kamu ingin mengenal mereka lebih jauh melalui aplikasi sebelum melanjutkan ke tahap selanjutnya, yaitu kencan melalui telepon dan kemudian kencan langsung," kata dia.
Jadi, apakah kamu tertarik mencoba metode kencan lambat ini?
(DIR/DIR)
Ilustrasi cinta berawal dari persahabatan/ Foto: Freepik
Ilustrasi cinta yang perlahan berkembang./ Foto: Pexels