Inspire | Love & Relationship

Memahami Low Maintenance Relationship yang Tidak Bisa Dilakukan Semua Orang

Jumat, 19 Jan 2024 18:00 WIB
Memahami Low Maintenance Relationship yang Tidak Bisa Dilakukan Semua Orang
Foto: Istimewa
Jakarta -

Low maintenance relationship atau hubungan yang rendah dalam perihal perawatan, baik urusan emosional dan non-emosional, selalu menjadi jalan yang menantang untuk pasangan. Alasannya sudah jelas, tidak banyak individu yang berpikir kalau hubungan itu bisa ditekan serendah mungkin hingga mencapai titik "low maintenance".

Mengenal Low Maintenance Relationship

Selama ini lebih banyak orang yang berpikir bahwa menjalin cinta sudah seharusnya memberikan seluruh jiwa dan raga, bahkan terkadang menyentuh ranah ekonomi. Tidak ada kata "tidak" untuk sang pacar karena memang mereka berpikir hubungan sudah seharusnya seperti itu.

Namun seperti kata orang-orang, hal yang cepat naik maka bisa juga cepat turunnya. Kelelahan fisik dan mental untuk memenuhi kebutuhan sang pasangan bisa langsung menghajar hubungan itu, sampai akhirnya merusak secara pelan tapi pasti.

Itulah kenapa low maintenance relationship bisa menjadi pedoman bagi kalian yang lagi ingin membangun hubungan tanpa harus memberikan tekanan berlebih antara satu sama lain. Emosi? Sudah tidak harus terkuras deras. Pembagian waktu bertemu? Masih bisa saling tolerir atas kesadaran masing-masing.

Ketika kedua individu di dalam satu hubungan bisa saling mengerti tentang low maintenance relationship, maka tidak ada yang mempertanyakan hubungan ini karena rendah perawatan bukan berarti tidak berkualitas.

Cara Membangun Low Maintenance Relationship

Bagaimana cara membangun low maintenance relationship? Ada beberapa cara yang bisa diterapkan sesuai tulisan di bawah ini. Namun harus ada disclaimer terlebih dahulu, bahwa masing-masing dari individu harus memahami dan meyakini bahwa low maintenance relationship sama sekali bukan hal yang salah; malah cenderung terasa dewasa.

1. Bangun Ruang Privasi

Pacaran bukan berarti harus bersama-sama selama 24 jam. Setiap orang pasti membutuhkan me time yang tanpa disadari, sebenarnya sangat berharga. Hiruk pikuk kesibukan sudah jelas mengharuskan kita untuk berdiam diri sejenak. Di sinilah kenapa adanya ruang privasi menjadi sangat penting dalam low maintenance relationship. Apalagi bagi kalian yang memang memiliki pribadi introvert. Proses me time menjadi bagian recharge yang krusial untuk memulai hidup kembali.

2. Komunikasi Berdasarkan Kejujuran

Tidak semua orang tahu bagaimana caranya berkomunikasi dengan cara terbuka dan jujur. Namun jika memang ingin membangun low maintenance relationship, poin ini harus dipahami secara pasti. Ingin me time? Lagi tidak mau bertemu karena lelah akibat pekerjaan? Atau bahkan sedang ingin berhemat? Langsung bilang tanpa segan. Jangan sampai hanya demi menyenangkan pasangan, malah membuat diri sendiri tersiksa.

3. Stop Silent Treatment

Mau menjadi orang dewasa yang mampu membangun low maintenance relationship? Berarti, jangan sampai kamu berani melakukan silent treatment ketika ada masalah. Low maintenance relationship bukan untuk semua orang, apalagi bagi yang masih memiliki cara komunikasi silent treatment yang sama sekali tidak membantu apa-apa. Jika ada masalah, langsung komunikasikan dan perjelas semuanya. Daripada malah semakin keruh dan membuat konflik semakin panjang lagi.

4. Apresiasi, Apresiasi, Apresiatif

Mengucapkan rasa cinta dan kasih sayang sudah jadi hal basic. Kini waktunya kalian level up dengan menjadi orang yang apresiatif. Berikan apresiasi terhadap pasangan sebagai bentuk dukungan emosional yang terasa sederhana, namun bisa memperkuat rasa saling menghargai satu sama lain. Toh, tidak ada salahnya kan menjadi orang yang apresiatif?

5. Mau Mendengar, Jangan Cuma Mau Didengar

Semua orang bisa bicara, tapi tidak semua orang mau mendengar. Jadilah pendengar yang baik karena ini merupakan poin penting agar low maintenance relationship dapat terjaga. Ketika kamu mau mendengar, maka ada rasa saling menghargai yang mampu memperkuat sisi emosional kalian. Kesalahpahaman pun bisa terminimalisir dengan menjadi pendengar yang baik.

6. Berbeda Itu Hal Biasa

Jangan marah kalau ada hal berbeda dari cara kalian memandang kehidupan. Daripada marah, lebih baik pahami dan hargai saja perbedaan itu. Kalau tidak seperti itu, jangan aneh kalau tiba-tiba muncul konflik. Saling menghargai yang didukung komunikasi yang terbuka akan membuat low maintenance relationship menjadi lebih kuat.

7. Bicarakan Harapan Hubungan Ini

Hindari kalimat "jalanin aja dulu", karena itu sama sekali bukan bagian low maintenance relationship. Saat memulai hubungan ini, langsung bicarakan mau dibawa ke mana. Komitmen dan tujuan yang jelas akan membuat kalian memiliki mindset yang sama saat menjalani hubungan ini. Setidaknya, perkuat fondasi hubungan lewat harapan yang lebih jelas.

(tim/DIR)

Author

Timotius P

NEW RELEASE
CXO SPECIALS