Inspire | Love & Relationship

Zodiak dan Cinta: Mengapa Harus Terobsesi Tentangnya?

Selasa, 04 Jul 2023 17:14 WIB
Zodiak dan Cinta: Mengapa Harus Terobsesi Tentangnya?
Foto: Unsplash
Jakarta -

Mencari cinta pada orang yang tepat memang tidak mudah seperti membalik telapak tangan. Terkadang orang yang sudah memiliki pasangan pun, sering mengalami ketidakcocokan hingga berakhir pada perpisahan yang menyakitkan. Segala cara pun dilakukan untuk memahami sifat sampai karakter calon pasangan atau pasangan supaya tidak terjebak dengan cinta yang salah.

Salah satu metode klasik yang kerap digunakan sebagai tolok ukur mengenal calon pasangan atau pasangan adalah lewat zodiak. Orang mengenal zodiak seperti ramalan kehidupan manusia yang dilihat dari rasi bintang kelahirannya. Zodiak dipercaya oleh manusia sejak peradaban Yunani dan Romawi kuno untuk meramal masa depan. Ramalan yang paling banyak diprediksi adalah tentang cinta.

Masyarakat peradaban kuno percaya bahwa manusia itu lahir ditandai dengan rasi bintang yang saat itu sedang muncul di langit. Sehingga, mereka meyakini semua unsur kehidupan manusia bisa diprediksi dari zodiak miliknya-termasuk cinta. Tolok ukurnya pun dilihat berdasarkan elemen bumi dari zodiak masing-masing.

Misalnya, orang yang lahir di bulan zodiak Taurus   elemen tanah   diramal memiliki tingkat kecocokan yang baik dengan orang yang lahir di bulan zodiak Scorpio   elemen air. Logikanya elemen air yang dimiliki oleh orang zodiak Scorpio bisa melunakkan sifat keras orang zodiak Taurus yang dikenal memiliki elemen tanah yang keras.

Tidak heran, ada banyak orang yang rela mengakhiri atau tidak memulai sebuah hubungan hanya karena ketidakcocokan zodiak dan mereka obsesif mengenai hal ini. Lalu, kenapa terlalu banyak orang peduli tentang mencari pasangan berdasarkan kecocokan zodiak mereka?

Alasan Mengapa Orang Tertarik dengan Astrologi

Secara psikologis, sebenarnya ketertarikan seseorang pada astrologi-dalam beberapa hal-merupakan sebuah coping mechanism. Ada beberapa penelitian yang menemukan korelasi antara mereka yang mengalami krisis hubungan atau kehidupan, mulai percaya pada astrologi. Sebab astrologi bisa menjadi alat untuk kenyamanan diri.

"Menurut saya, astrologi disukai karena begitu banyak kelompok masyarakat yang gagal memberikan peta makna bagi sesama manusia. Astrologi juga tidak seperti institusi kelompok sebab mereka menyambut semua orang," kata Jennifer Freed, PhD, seorang psikolog dan astrologi, seperti dikutip Very Well Mind.

Selain itu, astrologi dipercaya bisa memberi sebuah keberuntungan yang bisa mendorong seseorang untuk mencari bentuk penguatan internal lain   selain diri sendiri   sehingga membentuk ilusi kontrol. Astrologi atau zodiak juga menjadi cara seseorang mencari validasi untuk konsep diri mereka. Sebagai manusia, tentu saja kita akan memilih sesuatu yang positif ketimbang negatif.

Misalnya ketika mencari pasangan, sebenarnya kita sudah tahu karakter seperti apa yang kita inginkan. Lalu kebetulan kamu yang percaya zodiak ini menemukan calon pasangan yang mempunyai zodiak cocok denganmu berdasarkan ramalan-ramalan yang ada. Kamu pun akhirnya meyakini bahwa ia adalah orang yang tepat untukmu, karena kamu sudah punya dasar validasi dari ramalan zodiak yang sudah ada.

Pada dasarnya, manusia mempunyai keinginan yang mendalam untuk memahami dunia. Jika kamu bisa memahami apa yang terjadi di sekitarmu, kamu bisa membuat keputusan yang baik untuk diri sendiri. Ini disebut survival tactic.

"Selama ribuan tahun manusia selalu berusaha memahami eksistensi mereka dan membuat hidup lebih berarti. Astrologi adalah sistem tertua untuk mencoba memahami keberadaan, kepribadian, dan takdir pribadi seseorang," kata Freed.

Cinta Tidak Bergantung pada Rasi Bintang

Peneliti dari The University of Manchester, Dr. David Voas mengatakan kalau 'tanda cinta' zodiak tidak berdampak pada peluang seseorang untuk menikah atau tidak. Ini dibuktikan lewat penelitiannya dengan 20 juta pasangan menikah di Inggris dan Wales. Ia gagal mengungkap bukti ketertarikan antar tanda zodiak.

"Jika lebih dari 20 juta orang yang menikah di Inggris dan Wales adalah panduan, tidak ada kecocokan khusus antara orang-orang dari tanda-tanda tertentu. Bila suatu daerah memiliki populasi 10 juta pasangan-bahkan jika hanya satu pasangan dalam 1.000 pasangan dipengaruhi oleh zodiak-daerah itu akan memiliki 10.000 pasangan lebih dengan kombinasi tanda zodiak tertentu. Namun, tidak ada bukti seperti itu: jumlahnya hanya seperti yang kami prediksi, hanya berdasarkan kebetulan," tulisnya.

Voas menambahkan astrolog cenderung berpendapat bahwa grafik kelahiran diperlukan untuk memprediksi kepribadian secara akurat. Tapi bagaimanapun tanda-tanda zodiak, jika mereka punya pengaruh betapapun kecilnya, tetap tidak mempengaruhi hubungan seseorang.

Jadi, sebenarnya zodiak bukan sebagai tolok ukur pasti untuk menentukan berhasil atau tidaknya sebuah jalinan cinta seseorang. Zodiak hanya memprediksi dan meramal sesuatu hal yang masih mungkin terjadi-bukan benar-benar terjadi. Sehingga hubungan cinta yang sukses bukan berdasarkan kecocokan zodiak, melainkan seberapa kita kenal dengan pasangan, bertoleransi satu sama lain, memahami satu sama lain, komunikasi yang lancar, kepercayaan yang dijaga, dan tentu saja komitmen yang kuat.

[Gambas:Audio CXO]



(DIR/tim)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS