Inspire | Love & Relationship

Bare Minimum dalam Sebuah Hubungan, Apa Sih?

Kamis, 13 Oct 2022 15:00 WIB
Bare Minimum dalam Sebuah Hubungan, Apa Sih?
Foto: Unsplash
Jakarta -

Mungkin kamu sering mendengar istilah bare minimum terutama di hubungan romantis. Secara definisi, bare minimum dapat diartikan sebagai situasi di mana seseorang melakukan hal-hal yang memang sepatutnya dilakukan dalam sebuah hubungan. Contoh paling sederhana dari bare minimum adalah bersikap baik dan sopan ke semua orang yang ditemui, menjadi pasangan yang setia, saling menghargai pendapat, dan lain sebagainya.

Beberapa waktu lalu, sempat ada perdebatan di dunia maya tentang beberapa perilaku yang banyak dianggap istimewa yang sebenarnya merupakan hal yang wajar atau basic untuk dilakukan oleh pasangan. Banyak yang setuju bahwa laki-laki yang membayar saat nge-date itu merupakan bare minimum, sementara sisi lain berpendapat bahwa laki-laki tidak punya kewajiban untuk selalu jadi yang harus 'bayarin.'

Berkaca kembali pada definisi bare minimum yang merupakan sebuah standar yang sewajarnya dilakukan oleh seseorang, tentu setiap orang memiliki versi tersendiri jika membicarakan tentang bare minimum. Sehingga, untuk mengenal lebih dalam tentang bare minimum di pasangan, tim kami berbincang dengan beberapa Gen Z yang sedang menjalani hubungan asmara.

.Ilustrasi pasangan/ Foto: Freepik


"Menurut gue, bare minimum paling utama tuh setia, sih. Karena being loyal itu adalah suatu bentuk respect terhadap hubungan dan pasangan lo. Itu nunjukkin lo bisa jaga hati, dan bisa dibilang indikator kedewasaan seseorang, kayak, dia bisa megang komitmen dari awal sampai akhir atau enggak." ungkap Dale (24 tahun), seorang entrepreneur. "Jadi setia tuh udah nunjukkin kalo lo sayang sama pasangan tanpa bener-bener nunjukkin kasih sayang itu." lanjutnya.

Sementara, Yudia (23 tahun) membahas soal puji-memuji. "Muji pasangan itu bare minimum. Wajar aja enggak sih saling apresiasi satu sama lain tanpa harus diminta? Nothing very special." Di sisi lain, ia juga menyinggung tentang persoalan pria yang harus membayar makanan saat sedang nge-date. "Menurut gue cowok yang inisiatif buat bayarin duluan itu bare minimum   bukan bayarinnya ya, tapi inisiatif duluan bayarin. Masalah ujung-ujungnya split bill itu beda lagi," ungkapnya.

"Good communication," ucap Adinda (24 tahun), seorang dokter muda. Menurutnya, suatu masalah dapat mudah terselesaikan apabila adanya komunikasi yang terbuka dengan pasangan. "Ketika lo punya argumen yang berbeda, disampeinnya bisa baik-baik bukan malah silent treatment," tuturnya. "Oh also, no gaslighting. Pacar juga harus bisa tahu boundaries dan menghargai personal space lo."

.Ilustrasi pasangan / Foto: Freepik


Berpendapat serupa, Avi (24 tahun) juga membagikan perasaannya perihal komunikasi yang menjadi bare minimum. "Dia kalo ngabarin di sela-sela waktu sibuk meski cuma hal kecil itu bare minimum. Karena artinya dia mau luangin waktunya yang sedikit untuk ngehubungin dan kasih kabar," ungkapnya. "Menurut gue juga, setiap pasangan harus ada di fase ups and downs lo. Pokoknya harus bisa lewatin fase itu bareng-bareng. Karena kalo cuma ngelewatin fase seneng-seneng doang mah, semua orang juga bisa," lanjut Avi. "Satu lagi, mungkin menghargai pasangan termasuk bare minimum, misalnya menghargai love language masing-masing yang mungkin berbeda dari satu yang lain."

Pendapat ini kemudian mendapat balasan dari Dimas (25 tahun). "Ngertiin love language effort banget, sih. Tapi gue belajar cara kompromi perbedaan love language pacar gue yang suka physical touch, sementara gue bener-bener enggak bisa sentuh-sentuhan gitu," mulainya. "Jadi gue ambil jalan tengah di mana gue tetep bisa physical touch tapi masih dalam tahap wajar, misalnya pegangan tangan di momen yang memang perlu. Gue enggak masalah sih, cuma mungkin in return gue sentuh-sentuhnya enggak sebanyak dia. Intinya coba saling ngerti satu sama lain, itu bare minimum kan?" ucap Dimas.

Pada akhirnya, semua orang memiliki perspektif bare minimum yang berbeda serta preferensi masing-masing mengenai karakteristik yang wajib ada dalam pasangannya. Namun, mengingat adanya bare minimum, bukan berarti kita sesuka hati menyepelekan effort seseorang, seberapa besar atau kecilnya dalam sebuah hubungan.

[Gambas:Audio CXO]

(HAI/tim)

Author

Hani Indita

NEW RELEASE
CXO SPECIALS