Inspire | Love & Relationship

Apakah Pria 'Menutup Pintu Hati' Usai Putus Cinta?

Jumat, 08 Jul 2022 14:00 WIB
Apakah Pria 'Menutup Pintu Hati' Usai Putus Cinta?
Foto: Pexels
Jakarta -

Ketika berhadapan dengan perpisahan, pria maupun perempuan mengalami kesedihan dan perasaan yang menyakitkan. Perempuan mungkin mudah untuk mengungkapkan perasaannya dan menyalurkannya lewat emosi seperti menangis, tapi tidak bagi pria. Sebagian besar pria sulit mengungkapkan apa yang ia rasakan lewat emosi mereka, sehingga para perempuan mungkin melihat si pria tidak menunjukkan reaksi apa pun saat putus cinta. Padahal mereka pun juga merasakan hal yang sama seperti perempuan.

Banyak pria menyembunyikan emosi setelah peristiwa menyakitkan untuk melindungi diri mereka sendiri. Hal itu disebabkan lingkungan pria yang cenderung membuat mereka menutup diri. Tak ayal, para pria tidak bisa terang-terangan menunjukkan emosi yang datang secara alami pada mereka dikarenakan tak siap menghadapi kritikan dan ejekan di lingkungannya. Sehingga terlihat pria sangat menutup diri ketika baru saja putus. Lantas, apakah pria menutup pintu hatinya setelah putus cinta?

Dilansir Mensxp, pria juga berhadapan dengan tahapan-tahapan untuk melupakan ingatan menyakitkan pasca putus cinta dan pada akhirnya bersedia untuk melepas perasaan itu. Tidak seperti sebagian besar perempuan yang bisa dengan cepat mencoba untuk melupakan kenangan pahit, tahapan yang dilalui pria saat putus cinta ibarat seperti kurva belajar yang lambat. Setidaknya ada 7 tahap yang dihadapi para pria ketika mereka putus cinta.

1. Ego Menjadi Lebih Hidup

Pria cenderung mempunyai ego yang besar dan mereka paling sering ditekan, terutama ketika dalam sebuah hubungan. Ketika hubungan berakhir, ego pria akan menutupi keseluruhan rasa sakit hati mereka, sehingga mereka tampak baik-baik saja saat putus cinta. Padahal di dalam diri mereka, sebenarnya hati mereka hancur. Jadi, tahap memperbesar ego sangat penting untuk membantu pria masuk ke dalam 'cangkangnya' demi mengatasi perpisahan.

2. Pria Menjadi Kupu-kupu Sosial

Tidak seperti perempuan yang cepat menyadari rasa kehilangan saat pertama kali berpisah, pria tidak menginternalisasi trauma pada awalnya. Mereka membiarkan perasaan sakit hati itu meresap dan mereka mengabaikannya. Meski pria seakan-akan terlihat baik-baik saja, mereka hanya berusaha mengembalikan ego mereka dengan cara bersosialisasi sebanyak mungkin untuk melupakan rasa sakit hati mereka.

Menjadi kupu-kupu sosial juga menjadi ajang 'balas dendam' ketika mereka dalam sebuah hubungan sampai tak ada waktu untuk berinteraksi dengan orang lain. Sejak putus, pria mencoba dan mengisi kekosongan itu dengan mengalihkan perhatian dengan berbicara pada perempuan lain. Tapi hal itu tak berarti mereka menemukan seseorang yang baru lalu jatuh cinta. Pria juga membutuhkan waktu untuk move on dari perasaan cinta yang lalu.

3. Menyadari Rasa Sakit

Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Texas, Amerika Serikat, pemahaman inti tentang putus cinta berasal dari fakta bahwa kamu benar-benar sendirian dan begitu kesadaran si pria yang mengalami putus cinta itu muncul, dia baru melakukan hal-hal yang mengubah pikirannya, yakni mencari kebahagiaan lagi.

Pria akan melakukan apa saja untuk menghormati ego mereka. Mereka akan memasang wajah poker dan bertemu teman-teman mereka, mereka akan menggoda dan mengalihkan perhatian mereka dengan perempuan lain, dan mereka akan menenggelamkan diri dalam pekerjaan. Tetapi dengan semua yang terjadi, kadang-kadang mereka akan menyadari bahwa mereka berjalan terlalu cepat dan mereka tidak memberi diri mereka waktu untuk sembuh.

4. Marah dan Sedih

Ketika di tahap ini perempuan sudah mulai menerima kenyataan dan mencari kebahagiaan sendiri, barulah pria menyadari betapa mereka juga terluka akibat perpisahan. Mereka memulai dengan sejumlah realisasi, dari alasan berpisah dan apa yang menyebabkan semua itu terjadi. Ketika mereka menyadarinya, kebanyakan pria akan marah dan sedih di waktu yang sama.

5. Penerimaan

Pada tahap ini, akhirnya pria mulai bisa menerima bahwa hubungan mereka dengan pasangan sudah berakhir. Di tahap ini, pria dalam kondisi bimbang pada perasaan mereka dan mungkin mencoba untuk menghubungi mantan kekasihnya. Tapi kebanyakan pria urung melakukan hal itu karena sadar bahwa waktu tak bisa diputar.

6. Mendapatkan Kepercayaan

Tahap ini membantu pria untuk kembali percaya diri dan mempercayai orang lain. Ini akan membantu pria untuk menganalisis kembali keinginan mereka dan apa yang mereka butuhkan. Harapannya adalah mereka mendapat kepastian fakta bahwa mereka bisa mengambil langkah dalam hidup tanpa kehadiran mantan pasangan mereka dan mencoba untuk melepaskan diri dari ikatan sebelumnya.

7. Siap Membuka Hati

Tahap ini bisa datang berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah tahap pertama. Ini adalah tahap penyelesaian akhir dan ini membantu para pria untuk mengetahui apakah mereka siap untuk menerima orang lain lagi di hidup mereka. Beberapa pria mungkin ingin mencari pasangan lagi, tapi yang lainnya mungkin lebih senang untuk sendiri dulu. Apa pun itu, tahap ini menghilangkan semua hambatan dan hal lain yang menghalangi perpisahan.

Kamu sebenarnya tidak menutup diri seutuhnya, hanya saja mungkin kamu memerlukan waktu untuk merefleksikan diri dan merenungkan semua hal yang terjadi dalam hubunganmu yang lalu. Untuk itu, yakinkanlah dirimu sendiri apakah kamu sudah benar-benar sembuh dari sakit hatimu yang lama atau kamu masih berada di tahap untuk memulihkan diri dan hatimu? Jangan sampai kamu membuat kesalahan yang sama seperti hubunganmu sebelumnya.

[Gambas:Audio CXO]



(DIR/MEL)

NEW RELEASE
CXO SPECIALS